PART 34 : RASA CEMBURU ITU MASIH ADA

562 36 11
                                    

JANGAN LUPA RAMAIKAN CERITA MEREKA GUYS🙏

"Akan aku habisi semua orang yang telah berani menyakiti istriku!!"

                           ~Darren Kendrick

                                       ~⚛⚛~

Di pagi hari.

Zahra membuka perlahan kedua kelopak matanya tak kala sinar matahari telah masuk di sela-sela hordeng kamar rawat inapnya. Hingga pendengarannya pun tidak sengaja mendengar pintu kamar mandi terbuka hingga membuat zahra segera melihatnya.

Kedua bola mata zahra pun melotot sempurna tak kala melihat tubuh atletis milik Darren terpampang begitu jelas di kedua matanya.

"Aaaaa........"

"Apa yang kau lakukan uncle?" triak zahra seraya menutup wajahnya mengunakan kedua tangannya.

Darren pun mengerutkan keningnya,"Tentu saja habis mandi."

"Ma-ksudku kenapa kau tidak memakai bajumu?" ujarnya kembali.

Darren memilih tidak menghiraukannya, dia pun berjalan mengambil kemeja putihnya,"Aku baru saja memakainya."

Setelah itu, zahra pun menurunkan kembali kedua tangannya. dan terlihat dengan jelas jika pria itu tengah mengancing kemeja putihnya.

Cklek.....

Tanpa di duga seorang suster masuk ke dalam ruangan tersebut hingga membuat suster itu terkejut lantaran melihat Darren yang tengah menganti baju. Bahkan pria itu terkesan tidak memperdulikan jika orang lain melihat tubuh atletis miliknya.

"Saya izin untuk melakukan pengecekan, tuan." ucap suster itu hingga langsung di izinkan oleh Darren.

Suster itu pun mulai pengecekan terhadapnya, namun tatapan dari suster itu selalu tertuju ke arah Darren yang tengah merapihkan rambutnya saat ini.

Entah mengapa melihat hal itu, ada perasaan tidak suka yang singgah di dalam diri zahra. Apalagi ketika suster itu mencuri-curi pandang kearah pria itu. Bukankah wajar jika seorang perempuan mencuri-curi pandang ke arah pria lajang seperti Darren. Lantas mengapa zahra tidak suka?

"Sepertinya kondisiku baik-baik saja, tidak perlu lagi ada pemeriksaan terhadapku lagi!" ujar zahra berhasil mengalihkan perhatian Darren.

Ia pun segera menghampiri zahra sambil memasukan kedua tangannya di saku celana,"Sunter hanya mengeceknya, tidak menyuntikmu, jadi biarkan saja!"

Mendengar perkataan dari pria itu pun berhasil membuat suster itu besar kepala,"Tidak masalah tuan, lagi pula saya sudah biasa menangani pasien seperti adik anda" jelas suster itu mampu membuat Darren berserta zahra menatapnya tidak percaya ketika suster itu mengira mereka adalah adik kaka.

"Adik? Sejak kapan abang ku menikah dengannya?" tanya zahra begitu kesal hingga membuat suster itu begitu malu karna sudah salah sangka. Apa lagi ketika melihat wajah tidak bersahabat dari zahra.

"Maaf tuan. Saya pikir dia adalah adik perempuan anda." jawab suster itu tidak enak hati terhadap Darren. Pria matang yang menjadi incaran banyak perempuan termasuk dirinya yang terus menatap wajah tampan miliknya. Apalagi ketika melihat dua kancing kemeja yang dia kenakan masih terbuka. Pikiran menyentuhnya pun bersarang di dalam otaknya.

"Tidak masalah, kalau sunter sudah selesai mengeceknya, suster bisa kembali." jelas Darren seakan tau dari tatapan suster tersebut yang terus mengarah ke arah dadanya.

Mendengar hal itu pun, suster itu memilih mengangguk. Karna suara tegas miliknya terdengar seperti perintah.

Setelah kepergian dari suster itu, zahra pun menatap pria itu tajam. Entah mengapa, pria itu begitu suka sekali tebar pesona di hadapan perempuan.

Garis takdir Azahra (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang