PART 39 : KEKESALAN ZAHRA

382 29 4
                                    

JANGAN LUPA RAMAIKAN CERITA MEREKA YA GUYS🙏

"Terkadang dia terlihat begitu mencintai ku, tapi terkadang dia juga bersikap aku seolah-olah bukan siapa-siapanya."

                                     ~⚛⚛~

Di dalam ruangan kerja, Darren tengah termenung sejak tadi sambil memikirkan perkataan dari Cristian kemarin malam. Pasalnya kemarin malam setelah seseorang berhasil menyusup di dalam mansionnya, ia memutuskan untuk menghubunginya dan membicarakan masalah yang sedang terjadi akhir-akhir ini hingga Cristian sendiri menyuruhnya untuk kembali ke New York. Karna jika dia masih berada di Indonesia itu akan berakibat buruk untuk keluarga aligaza termasuk juga istrinya.

"Kembalilah, sebelum keluarga zevan terluka karnamu."

"Karna jika ketiga keponakanku terluka karna mu, maka kamu yang akan aku bunuh."

Itulah yang Cristian katakan kemarin. Hingga hal itu pula yang membuat dia bingung apa yang akan dia lakukan setelah ini. Bukan karna dia takut mati di tangan Cristian, melainkan ia tidak ingin istrinya terluka karna keberadaannya. Tapi di satu sisi ia juga tidak ingin kehilangan perempuan yang ia cintai untuk kedua kalinya.

Tangannya terulur mengambil satu gelas yang berisi wine, ia pun meminumnya hingga tuntas.

"Aarrgghh.... Kenapa hidupku serumit ini." keluh Darren seraya menatap atap-atap plafon.

Dreett....Dreett....

Hingga bunyi ponselnya berhasil menyadarkan lamunannya, ia pun memilih untuk mengangkatnya ketika nama Nathan tertera di layar ponselnya.

"Hmm, kenapa?" tanya Darren tudepoin.

"Bisa kita bertemu?" ajak Nathan di sebrang telfon.

"Hmm tentu, serlok tempatnya."

Setelah panggilan itu berakhir, dia pun memilih untuk beranjak dari sana untuk menemui Nathan yang entah ingin membicarakan masalah apa. Yang pasti, ini menyangkut kembalinya menjadi agen rahasia.

Ketika langkah pria itu keluar dari ruang kerja, langkahnya tiba-tiba berhenti ketika pandangannya tidak sengaja bertemu dengan istrinya.

"Kau mau kemana malam-malam begini, uncle?" tanya zahra yang saat ini tengah memegang dua bungkus cemilan untuk di bawa ke kamar.

"Saya akan pergi sebentar karna ada urusan. Tidurlah lebih dulu, jangan menunggu ku." jelas Darren berhasil membuat alis zahra terangkat.

"Lagi pula siapa juga yang mau menunggu mu? Kepedean sekali," balas zahra cuek.

"Benarkah?" ragu Darren dengan ucapan istrinya.

"Kau pergi saja uncle, bersenang-senang lah dengan pacarmu, aku bisa urus diriku sendiri!" jelas zahra berfikir jika pria itu akan bertemu dengan kekasihnya.

"Siapa juga yang mau bertemu dengan wanita?"

"Jika tidak bertemu dengan wanita, lantas mau bertemu dengan siapa malam-malam begini?" tuding zahra curiga.

"Saya akan bertemu dengan teman pria." jawab Darren berhasil membuat kedua bola mata milik zahra melotot sempurna.

Ternyata selama ini tebakannya benar jika pria itu tidaklah normal,"Astagfirullah, jadi selama ini aku menyukai pria yang menyukai sesama pria?" pikir zahra semakin di buat gila akan jawaban dari pria itu.

"Baiklah, bersenang-senang lah uncle dengan teman pria mu." ucap zahra tersenyum di pasakan dan memutuskan untuk kembali ke dalam kamarnya dengan pikiran yang tidak karuan.

Garis takdir Azahra (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang