Kecupan pertama

1.7K 173 6
                                    

"Kak Faye..."

Ice menghampiri Faye yang sedang bersandar di tiang layar utama sambil memandangi matahari yang mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu.

"Hmm?"

"Yoko sudah tidur di kamarnya, kau bisa beristirahat sekarang,"

"Hmm. Sebentar lagi,"

Ice mengangguk paham. Faye memang sangat menyukai matahari terbit dan selalu berusaha untuk melawan mabuk lautnya setiap pagi hanya untuk bisa melihat pusat dari tata surya itu menyapa bumi.

"Jadi mau kita apakan kedua kapal itu?" tanya Ice.

"Hmm... kita bawa saja dulu ke Pulau Sand. Untuk Albatros, kita akan menyerahkannya ke pusat asosiasi pedagang untuk ditindaklanjuti. Sedangkan kapal penjarah itu..."

"... aku akan mengklaim nya,"

"Hmm? Kau berniat mengklaim kapal itu?" tanya Ice yang menerima anggukan dari Faye.

"Kenapa? Tumben sekali,"

"Ntahlah. Aku hanya ingin melakukannya. Aku rasa kapal itu cocok menjadi kapal cadangan kita,"

"Tapi bukankah ukurannya lebih kecil daripada kapal-kapal yang sedang dibangun di Pulau Sand?"

"Ya,"

"Kalau begitu diklaim, kita jadi harus menanggung biaya pemeliharaannya dong?"

Sesuai dengan aturan kerajaan, semua orang yang memiliki kapal bertanggung jawab untuk pemeliharaannya. Yang berarti jika ada seorang pemilik kapal yang dengan sengaja menelantarkan kapal miliknya, maka dia akan mendapat hukuman dan harus membayar denda. Karena bagi kerajaan ini, keberadaan kapal adalah sesuatu yang sangat berharga karena sudah menjadi penolong kerajaan dari kebangkrutan.

"Ya, tentu saja,"

"Kak Faye... setelah pembangunan 16 kapal dagang baru, kita sepertinya tidak ada diposisi yang bisa menampung satu kapal lagi. Keuangan kita bisa goyah,"

"Masih perlu waktu hingga modal kita kembali, Kak,"

"Aku tau,"

"Kalau sudah tau kenapa-"

"Aku akan menanggung biaya pemeliharaannya secara pribadi,"

"HAH?!"

"Tidak usah kaget seperti itu. Aku punya alasan melakukannya. Kau lihat bentuk kapal itu?" tanya Faye sambil menunjuk ke arah kapal penjarah.

"Bagian depan yang lancip dan tubuh kapal yang ramping. Kapal itu sangat cocok kita jadikan penjaga untuk kapal dagang yang berlayar ke wilayah berbahaya,"

"Dia bisa bergerak dengan gesit dan menghancurkan kapal perompak yang datang menyerang,"

Ice memperhatikan kapal itu dan akhirnya paham kenapa Faye menginginkannya.

"Tapi... memangnya kita ada menjalin hubungan dagang dengan wilayah berbahaya? Seingatku tidak ada tuh?" tanya Ice sambil mengingat-ingat daftar kolega mereka.

"Sejak kapan kau jadi pelupa, Ice? Bukankah kita baru saja menjalin kerja sama dengan pedagang mutiara di Pulau Pearl?" ucap Faye dengan dahi yang berkerut.

"Ah! Pulau Pearl! Benar juga! Aku dengar lautan di sekitar pulau itu dikuasai oleh kerajaan bajak laut..."

Faye mengangguk.

"Aku sudah melarangmu menjalin kerja sama itu, Kak. Tapi kau dan Kun-"

"Perdagangan mutiara sangat menguntungkan saat ini, Ice. Belum banyak orang yang melakukannya karena jumlah nelayan mutiara masih sangat sedikit. Dan lagi mutiara dari Pulau Pearl memiliki kualitas terbaik di seluruh dunia,"

Black AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang