Teh jasmine dan blueberry cheese cake

1.5K 177 108
                                    

Saat Lingling dan Yoko tiba di atas permukaan air, Sang Kesatria sangat kaget mendapati bahwa Black Angel sedang dalam keadaan terbakar dengan api yang menyala-nyala hampir di seluruh bagian tubuh kapal. Padahal tadi saat dia terjun masuk ke dalam air, apinya masih terhitung kecil meskipun ada beberapa ledakan.

Dengan terpaksa Lingling berenang lebih jauh menuju ke arah kapal yang sudah mereka rampas sebelumnya. Kapal yang letaknya cukup berjarak dari kebakaran agar terhindar dari kobaran api.

Begitu melihat pemimpim pasukan mereka berenang mendekat, para kesatria segera membantu Lingling untuk mengangkat naik tubuh Yoko ke atas kapal. Lingling juga memanjat dinding tepat di bawah tubuh Yoko untuk menahan gadis itu agar tidak terjatuh.

Mereka meletakkan tubuh lemas Yoko untuk duduk di atas salah satu peti yang ada di sana. Dengan cermat Lingling mulai memeriksa seluruh tubuh gadis itu, mengecek apakah ada luka di sana.

"Kak Lingling, aku tidak apa-apa. Dibandingkan melakukan ini, lebih baik kau segera kembali menjemput Faye," lirih Yoko sambil terbatuk-batuk karena tidak sengaja menelan terlalu banyak air.

"Yang Mulia-"

"Aku memerintahkan mu, Kak. Pergi dan selamatkan kekasih ku!" 

Jantung Lingling seakan berhenti berdetak setelah mendengar perintah dari Yoko. Dia terdiam membisu di tempat. Akhirnya dia menyadari apa makna sesungguh nya dari permintaan Faye yang terdengar tidak masuk akal kemarin.

Secara tersirat dan tersembunyi, Faye sengaja menjebaknya Lingling untuk menolak perintah Yoko untuk menyelamatkannya. Sang Kapten yakin bahwa Sang Kesatria itu tidak akan pernah setuju untuk melakukannya jika dia meminta secara terang-terangan.

"Sial! Ternyata ini yang kau inginkan!" umpat Lingling dalam hati.

"Kakak? Kenapa kau diam saja? Apa yang sedang kau tunggu?" desak Yoko saat melihat Lingling masih belum bergerak juga.

"Maafkan aku, Yang Mulia," lirih Lingling, menundukkan kepalanya.

"Untuk apa kau meminta maaf? Sekarang bukan waktunya untuk itu! Faye sedang dalam bahaya, Kak!"

"Saya sudah terlanjur berjanji pada Faye, Yang Mulia. Jadi, saya akan tetap berada di sini bersama anda,"

"KAKAK!"

Yoko memukul tubuh Lingling dengan marah. Apa yang sedang dikatakan oleh Sang Kesatria itu? Kenapa dia terus menerus mengucapkan hal yang tidak masuk akal? Tidakkah dia paham betapa gentingnya situasi saat ini?

"Maaf menyela Commander, tapi para nelayan meminta kita untuk segera menjauh dari sini karena khawatir kapal akan ikut terbakar,"

Lingling menggertakkan giginya. Dia memejamkan mata sambil menahan gejolak perasaannya yang kacau balau. Dia sangat ingin melompat ke laut dan pergi menyelamatkan Faye, tapi bagaimana dengan janjinya? Apakah Faye akan senang jika melihat dia mengingkari janji untuk pergi menyelamatkannya? 

"Apa yang akan kau lakukan jika berada dalam situasi seperti ini Faye?" tanya Lingling dalam hati.

"Baiklah, ayo pergi dari sini," ucap Lingling setelah berpikir untuk beberapa saat.

Yoko memandang Lingling dengan wajah kaget dan kecewa. Dia tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dia dengar. 

"A-apa maksud mu, Kak?" tanya Yoko terbata-bata.

"Kita harus segera pergi ke tempat yang aman, Yang Mulia," jawab Lingling sambil memalingkan wajahnya.

"Jadi maksud mu kita akan meninggalkan Faye? Apa kau sedang berkata bahwa kita akan meninggalkan kekasih ku begitu saja?!"

Black AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang