Mustahil

1.4K 148 12
                                    

Faye's POV

"Aku menyerahkan tanggung jawab ku untuk menjaga Tuan Puteri kepada mu,"

Huh? A-apa?

"Tunggu sebentar, Yang Mulia. Tidak bermaksud memotong pembicaraan anda tapi izinkan saya untuk berbicara,"

"Silahkan,"

"Tanggung jawab untuk menjaga Yang Mulia Tuan Puteri, apakah artinya anda menginginkan saya untuk menjadi pengawal pribadi Yang Mulia Tuan Puteri?"

"Maafkan saya, Yang Mulia. Dengan berat hati saya harus menolak permintaan anda. Saya mencintai pekerjaan saya saat ini, saya juga sangat mencintai kapal-kapal dan para anak buah saya,"

"Tidak pernah sekalipun dalam hidup saya pernah terpikirkan ide untuk meninggalkan mereka semua,"

Aku bisa merasakan tatapan menusuk dari Yoko yang masih duduk diam. Tapi aku harus megatakan yang hal yang sebenarnya, meskipun ini adalah permintaan dari Yang Mulia Ratu tapi aku tidak ingin mengubah kehidupan ku hingga 180 derajat.

Yang Mulia Ratu terdiam. Aku menjadi panik, sepertinya aku sudah menyinggung perasaannya. Sial! Apa yang harus ku katakan?

Namun aku terkejut saat Yang Mulia Ratu tiba-tiba tertawa sampai memegangi perutnya. 

Huh? Kenapa dia tertawa? Apakah aku mengatakan sesuatu yang lucu? Kenapa aku merasa seperti orang  bodoh saat ini?

"Hahahaha... maafkan aku, Nona Faye. Maaf, biarkan aku mengatur napas dulu," ucap Ratu sambil mengelap air matanya yang keluar.

Setelah beberapa kali menghirup dan menghembuskan napas, Yang Mulia Ratu kembali memandangku dengan lembut.

"Nona Faye..."

"Aku tidak meminta mu untuk menjadi prajurit pribadi Tuan Puteri,"

Aku menghela napas lega. Untunglah...

"Aku penasaran apakah bisnis dagang mu baik-baik saja? Aku takut kau bisa dengan mudah ditipu oleh para pedagang yang culas itu,"

Hah? Apalagi maksudnya ini? Dan kenapa Yoko tertawa mendengarnya?

"Baiklah, Nona Faye. Aku yang telah salah memilih kata. Biarkan aku mengatakannya sekali lagi dengan lebih jelas,"

Yang Mulia Ratu mendekat kemudian mencengkeram kedua bahuku. Dia menatap mataku dengan lekat dan ekspresinya sangat serius. Aku jadi gugup sekali.

"Nona Faye,"

"Ya, Yang Mulia?"

"Aku meminta mu untuk menikahi Tuan Puteri,"

H-hah?! Apakah Yang Mulia Ratu sedang bercanda? Atau telinga ku sedang bermain-main denganku? Apa yang dia katakan barusan?

"Kau sudah menyelamatkan nyawa nya, jadi biarkan dia membayarnya dengan melayani mu seumur hidupnya,"

"Ta-tapi..." sial! Aku jadi gelagapan. 

"Apakah Tuan Puteri tidak cukup layak untuk mu?"

Hah?! Mana berani aku bersikap kurang ajar seperti itu. Aku yakin seluruh pemuda di kerajaan ini sangat ingin mempersunting Yoko. Dia cantik, menggemaskan, wangi-

Hah?!! Apa yang barusan kupikirkan. Aku pasti sudah gila!

"Bagaimana, Nona Faye?"

Hhhh... bagaimana ini? Semakin lama aku diam, maka semakin aku terkesan menghina Yang Mulia Ratu. Tapi...

...bukankah menikah harus didasarkan dengan cinta? Aku tidak mencintai Yang Mulia Tuan Puteri. Aku yakin dia juga tidak mencintaiku. Pernikahan ini murni kehendak Yang Mulia Ratu. 

Black AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang