PROLOGUE

15.7K 628 21
                                    

Proudly Present a Romance Story
PROLOGUE : The End of The Pain

Proudly Present a Romance StoryPROLOGUE : The End of The Pain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

written by MANA PAGE

•••

⚠️angst, transmigration, time travel, romance, harsh words, violence, anti-hero main character, social issues⚠️

•••

Aneh.

Tatapan itu mengusik hidup tenang Asher. Dan Asher benci tatapan itu. Iris kelabu dari perempuan berparas ayu, seperti kabut dipenuhi teka-teki yang akan membawanya pada kenyataan pahit. Menyesatkan diri Asher. Ia kehilangan kontrol dirinya karena mata itu.

Berkilau karena cairan bening yang menggenang di netranya. Tatapan rindu, penyesalan, kesedihan, dan rasa bersalah. Tercampur menjadi keanehan yang membuat Asher bertanya?

Mengapa perempuan itu menangis?

Apa yang salah dengan mata sayu berkaca-kaca itu?

Apa Asher yang membuat perempuan itu menangis?

Tapi karena apa? Ia merasa tak melakukan kesalahan apapun.

Yang lebih aneh, mengapa hati Asher merasa sakit melihatnya menangis dalam diam?

Siapa ya namanya? Asher seperti punya kepingan kecil memori tetang gadis itu.

Sena? Sena Louise?

Ya Sena, selepas liburan akhir semester, Asher dan Sena sekelas. Awalnya Asher tak sadar karena gadis itu tak masuk selama satu minggu lebih. Dan lagipun ia tak peduli dengan siapa ia sekelas, baginya semua orang hanya figuran, pendamping, serta penonton dihidupnya.

Saat pertama kali Sena masuk ditahun ketiganya di sekolah. Gadis itu membuat kehebohan, dari yang ia dengar Sena adalah gadis pendiam yang berubah menjadi pemberontak. Gadis bernetra Kelabu itu mengguncang mading serta situs sekolah karena keberaniannya menampar Reonidas Van Cullen.

Sebenarnya tak ada hal menakjubkan bagi Asher, hal itu bahkan tak mengusik hidup tenang Asher sama sekali. Waktu dan hidupnya berjalan diporos semestinya. Ia memilih abai dan tak peduli dengan semua hal yang berada diluar batasannya. Tapi ... ketika mata kelam Asher bertabrakan dengan iris kelabu Sena.

Semua berubah.

Dari kejauhan, dari hiruk pikuk yang ramai, dan suasana ricuh dikantin. Tidak ada yang menganggu sedikitpun kontak mata mereka. Padahal bangku Asher dan Sena berjauhan terhalang beberapa meja dan orang, namun mengapa ia bisa merasakan berbagai emosi yang tersorot rapuh dari mata itu.

'Ash'

Asher tersentak.

Mulut merah muda bergerak lirih, menyebut namanya yang dapat ia baca dari gerakan bibir gadis jelita itu.

Bola mata itu tersengat, melebar menampilkan manik kelabu yang bersinar seperti kristal karena terpaan cahaya dan kilauan cairan yang menggenang di pelupuk matanya.

Terkejut karena perbuatanya, Sena menunduk lirih memutuskan kontak mata sepihak. Asher masih memperhatikan dengan suasana hati yang sesak dilanda kebingungan.

Dikala menunduk bulir cairan jatuh pelan membasahi rona pipi Sena.

"Sialan! ... apa itu?" umpat Asher berderit ngilu, dadanya terasa sesak. Ia pun bangkit meninggalkan kantin. Bahunya bergerak naik turun pertanda nafas lelaki itu tak karuan.

•••

Hallo!

This is MANA!
Penulis Tanpa Nama.

Ini adalah cerita pertamaku, jadi aku harap kalian suka. Maaf kalo ada kekurangan kata dan sebagainya.

Gimana prolognya?

Prologue ini hanya cuplikan dari salah satu part di cerita ini ya guys. Jalan cerita dimulai di part selanjutnya. Jangan sampe bingung (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)

Aku juga mau mengingatkan bahwa cerita ini memiliki alur yang kompleks tapi gak berat. Jadi kemungkinan akan sangat panjang. Karena aku mau highlight emosional setiap tokoh dalam cerita ini.

Selamat menikmati kisah
Asher 🦁 dan Sena 🐰!

Appreciate this story
Follow, Vote and Comment

Mana Page
520 words
03/06/2024

𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆𝐔𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang