•••
"Kenapa hoodie Sena ada di lo?" Asher yang baru keluar dari toilet, ditodong pertanyaan oleh pemuda memakai hoodie biru langit."Dikasih pinjem Sena." Asher menatap datar Leon. Memasukan kedua tangannya ke saku hoodie pink yang ia kenakan. "Ada masalah?"
Kedua pemuda itu tak sadar, pembicaraan mereka berdua didepan toilet dengan menggunakan hoodie sama. Menyita perhatian murid yang lewat. Membuat berita panas tadi pagi, kian memanas.
Semua orang salah paham. Dan mereka berdua diam tak menimpali, acuh dengan pandangan orang lain.
"Of course! Masalahnya itu hoodie, dari gue. Gue gak terima lo pake." Ucap Leon tenang.
"Oh ... Oke." Asher menyandarkan diri kedinding. Bersikap acuh. "Tetep aja ini hoodie punya Sena. Bukan punya lo."
"Walaupun itu bukan punya Gue ..."
"Lo tau Sena punya siapa?" Tambah Leon tersenyum ramah. "She's my fiancé ... "
" ... She's mine." Klaim Leon senang.
"Lo tau 'kan siapa gue? Leonidas Van Cullen, Sena's fiancé." Leon menjabat tangan Asher lancang. Matanya menyipit senang, menunjukan merasa unggul.
Raut tenang Asher terpengaruh, pupil matanya menajam. Ia tahu fakta itu, dan ia sangat membenci fakta bahwa Sena sudah bertunangan dengan lelaki didepannya.
"Terus?"
"Gue berhak, atas apapun yang bersangkutan dengan Sena. Secara gak langsung semua punya Sena, punya gue juga. Begitupun sebaliknya." Jelas Leon.
"Baru tunangan kan?" Nada remeh keluar dari bibir Asher. "Tunangan aja belagu."
Kini gantian Asher yang menunjukan taringnya. Mendekat satu langkah menekan bahu Leon melampiaskan rasa kesalnya.
"Oh ya ... lo mau tau gak? Kenapa gue bisa berangkat bareng Sena? Terus dapet hoodie ini?" Ujar Asher menepuk bahu Leon tersenyum senang.
"...?"
"We spent one night together." Bisiknya ditelinga Leon. Menarik kepalanya, melihat raut wajah amarah Leon. Asher tertawa.
"One night with Sena in her apartment ... Lo? Tunangannya? Udah belom?"
"Belom kan?" Asher terkekeh, berlalu meninggalkan Leon yang terdiam kaku.
•••
L O V E
Rasanya Sena ingin menenggelamkan diri. Asher dan Leon yang memakai hoodie couple. Tapi kenapa Sena merasa malu?
"Mereka gak ada niatan buat lepas tuh hoodie apa Sen?" Bisik Killa yang berada disamping Sena. Menatap ngeri kedua pemuda yang duduk berhadapan dengan Sena dan Killa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆𝐔𝐄
FantasyThe End of The Pain. Dari sekian banyaknya waktu dan masa yang telah Sena lalui. Setelah berulang kali terjebak digaris waktu yang sama. Ia ingat semua dan Sena melakukan usaha terakhirnya. Mungkin memang takdirnya bukan untuk Asher. Sena memilih...