13

2.4K 216 20
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Saat ini Sena dan Asher berada didalam mobil. Sena memaksa Asher untuk ia antar dengan mobilnya, karena tak mungkin Asher mengendarai motor dengan luka yang cukup parah. Ia takut Asher mengalami kecelakaan jika pulang dengan motor. Awalnya pemuda itu menolak namun dengan kegigihan Sena, Asher tak bisa berkutik.

Beruntung Sean dijemput oleh Sella, jadi Sena tak perlu memberikan alasan pada adiknya. Seandainya Sean tak dijemput, Sena tak tahu, apa yang harus ia lakukan.

"Kita ke rumah sakit dulu ya." Ucap Sena memulai pembicaraan, mengusulkan Asher ke rumah sakit untuk melakukan perawatan.

"Gak!"

Sena menoleh sekilas. "Kenapa gak mau?" Ujar gadis itu lembut.

"Luka kamu gimana? Ini harus cepet-cepet dibersihin biar gak infeksi." Tutur Sena kembali fokus menyetir. Melirik Asher yang berada disampingnya sesekali.

"Kainnya juga harus diganti pakai perban, terus dikasih obat." Tambah Sena mengalun di udara, mengatakan bahwa luka Asher yang dibalut kain harus segara diganti dengan perban dan diobati.

"Jangan rumah sakit. Nanti ada yang liat." Asher khawatir, sebagai pewaris Albern membut dirinya rawan akan pemberitaan. Tindakan gegabah bisa membuatnya rugi. "Cari tempat lain aja"

"Tempat lain? ... Kemana?" Sena dibuat kebingungan.

"Terserah lo."

Sena berpikir mencari jalan keluar dari permintaan Asher.

"Puskes?" Usul Sena menemukan solusi lain.

Wajah tampan itu memasang raut tak setuju. "Puskes rame. Gak aman"

Sena berpikir mencari alternatif lain. "Iya juga, puskes lebih rame."

"Kalo Klinik gimana?"

"Klinik juga sama, pasti banyak orang."

"Lah terus?" Sena tak menemukan tempat yang cocok lagi. "Kita kemana?"

"Rumah kamu?" Tutur Sena memastikan. Menggaruk pipinya bingung karena penolakan yang terus diberikan Asher.

"Jangan ada adek gue." Balas Asher, pemuda itu tak ingin adiknya khawatir. "Yang ada dia nangis liat gue gini"

"Jadi?"

"Kemana aja terserah. Ke tempat yang menurut lo aman dari orang lain."

Tempat yang aman dan jarang diketahui orang lain? "Yaudah ... ke apart aku aja"

𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆𝐔𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang