01

6.3K 431 12
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Liburan akhir semester kali ini terasa begitu berbeda dan aneh bagi Sean. Rumah megah ini sepi, hanya ada pembantu yang hilir mudik melakukan pekerjaannya seperti biasa. Hawa tak berpenghuni dari rumah ini pun masih sama.

Orang tuanya Sella Louise dan Kim Hans, sama seperti biasa. Dingin, tak kunjung kerumah, dengan hubungan yang bisa dibilang buruk. Keduanya selalu pulang terpisah sebulan sekali, seperti tidak ingin saling bertemu. Menurut Sean, dari pada mempertahankan rumah tangga yang tak jelas ini, lebih baik mereka bercerai. Mungkin hidup Sean akan sedikit tenang.

Yang berbeda kali ini kakaknya Sena Louise. Gadis cantik berdarah campuran Indo-Korea yang menurunkan paras ayu dan otentik dari orangtuanya.

Sena sedikit berubah dari biasanya. Sebelumnya, jika libur semester kakak perempuanya itu akan pergi menetap di apartemen yang ia punya. Atau pergi kerumah nenek mereka. Meninggalkan dirinya seorang diri dirumah.

Namun keanehan terjadi diliburan kali ini. Biasanya Sena akan menghabiskan sebulan masa liburnya untuk menyendiri atau berlibur dirumah nenek. Tapi sekarang? Satu minggu penuh kakaknya habiskan mengurung diri dikamar.

Sebenarnya tidak ada yang mencurigakan, karena memang Sena suka menyendiri. Hubungan Sena dan Sean pun tidak bisa dibilang baik. Malah dapat dilabeli hampir sama seperti kedua orang tuanya. Buruk, sangat buruk.

Untuk ukuran sepasang kakak-adik hubungan mereka sudah retak sejak lama. Sudah dari SMP mereka tidak pernah bertegur sapa. Jangan kan bertegur sapa bertemu pun jarang.

Bukan karena Sena membenci Sean atau sebaliknya. Tapi ada alasan dimasa lalu yang hanya diingat dan diketahui Sean.

Tak berhenti disitu saja, satu minggu berlalu dengan damai. Dimana Sena hanya berdiam diri di kamar dan makan sedikit dari pelayan yang mengantar makanan ke kamarnya.

Awalnya Sean tak perduli, namun sudah dua hari ini, ditengah malam Sean mendengar suara tangisan. Sean sempat mengira bahwa tangisan itu dari makhluk halus atau sejenisnya yang membuat dirinya sedikit merinding.

Namun, setelah diikuti sumber suaranya. Sean membeku. Sudah lama sekali Sean tak mendengar tangisan Sena. Dan baru sekarang ia mendengar Sena menangis lagi.

Tangisan yang berbeda, tangisan yang mampu menyinggung relung hati Sean. Tangis memilukan yang membuat Sean ikut berkaca-kaca. Dimana membuat Sean bertanya-tanya kenapa Sena menangis? Karena apa? Dan siapa yang Sena tangisi?

"Maaaff ... hiks,—Huuuu maaff ... Maafin aku ..." lirihan putus asa menggema dilorong kamar Sena dan Sean. Mampu membuat Sean gundah dan gelisah karena tangisan kakak perempuannya.

Sean berdiri didepan pintu kamar Sena, hatinya menyuruh ia mengetuk pintu. Tapi tangan Sean tak mampu melakukannya. Hanya terangkat dan kembali turun saat ingin mengetuk pintu. Menatap nanar kamar Sena. Kenapa Sena meminta maaf? Mengapa kakaknya menangis begitu parah? Dari nada suaranya yang dipenuh rasa bersalah itu, sangat Sean kenali.

𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆𝐔𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang