Kekuatan Sevaro

1.5K 172 30
                                    

Mereka berdua berhenti tepat setelah masuk ke balik tirai berwarna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua berhenti tepat setelah masuk ke balik tirai berwarna merah. Tolong katakan bahwa Victoria sedang bermimpi, tempat ini adalah... Balkon terbaik yang pernah ia lihat. Dan, ada kursi panjang cocok untuknya bermalas-malasan. Grand Duke Sevaro Ellworth, Kau lah yang terbaik. Victoria dengan senang hati menarik kata dan umpatan kasar yang sebelumnya sempat ia layangkan dalam hati.

Victoria melepaskan tangannya yang masih digenggam oleh Sevaro. Ia berlari kemudian duduk dengan cepat di salah satu sofa panjang. Gadis itu terlihat menarik napas lega.


"Ah, nyamannya...."


"Kau senang?"


"Sangat!"


"Padahal tadi Kau yang bersikeras menolak. Dasar!" Sevaro mendengus.


Grand Duke Muda itu menyandar pada pembatas balkon. Merasakan semilir angin berhembus menerpa wajahnya. Rambut hitam legam milik lelaki itu tertiup berantakan. Sudah lama sejak ia dapat merasakan ketenangan seperti ini. Di perbatasan, jangankan waktu yang damai. Tiap detik dan menit mereka selalu penuh dengan kewaspadaan. Mereka bisa saja lenyap kapan saja.

Victoria mengedip beberapa kali. Ia hampir tidak percaya dapat melihat penampilan Sevaro yang sekarang. Tenang, damai, dan... Tampan.


Kalau begini dia terlihat seperti orang normal..!


"Aku tau Aku tampan, jadi berhentilah menatap," Sevaro berucap tanpa melirik Victoria. "Kau seolah ingin menerkam ku."


"APA?!" Victoria berteriak kesal. "Cih, Kakakku jauh lebih tampan."


Sevaro tertawa kecil. Perasaan yang entah mengapa begitu menyenangkan selalu saja muncul setiap ia berhasil menggoda putri Duke Neville itu. Atensinya kini beralih, Ia melihat Victoria. Gadis itu tampak kesusahan bahkan untuk sekedar bangkit dari tempat duduknya. Victoria tersenyum tipis, Sevaro menaikkan satu alisnya. Gadis itu menunjuk gelas air yang ada di atas meja. Menyuruh Sevaro mengambilkan.

Ayolah. Jarak Sevaro lebih jauh dari pada gadis itu sendiri. Tapi laki-laki itu yang disuruh mengambilnya. Benar-benar pemalas. Tidakkah gadis itu sadar, ia baru saja memerintah seorang Grand Duke. Sidern saja belum tentu berani pada Sevaro.

Ya sudahlah, berhubung hari ini Sevaro sedang baik. Ia akan menuruti permintaan Lady pemalas itu. Sevaro menggerakkan jarinya. Sebuah tangan hitam dari bawah meja muncul. Mengambil gelas kaca berisi air kemudian menyerahkannya pada Victoria.

Victoria nyaris berteriak. Ia benar-benar terkejut melihat kemunculan tangan hitam itu secara tiba-tiba.


"T-terima kasih?" Ia berucap bingung. "Apa itu tanganmu?"


Sevaro mengendikkan bahu,
"Bisa dibilang begitu."


"Tunggu. Jadi kau seorang Morrow? Apa kekuatan mu?" Victoria yang semula duduk dengan meluruskan kedua kakinya di atas sofa kini berubah. Ia duduk dengan tegak. Penasaran.


Duchess EllworthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang