Ikut Campur

2.1K 230 24
                                        

"Pe.. Pelan-pelan..." Victoria mengatur nafasnya.


Gaun kurang ajar ini, sangat menyusahkan. Belum lagi sepatu haknya yang sangat tinggi, ugh. Ia berjalan cepat di belakang Sevaro dan Sorn yang sedang terburu-buru.

Beberapa waktu yang lalu. Saat Victoria dan Sevaro mendengar titah Kaisar dari dalam balkon. Ternyata Sorn dengan terburu-buru mencari Grand Duke Muda itu. Beruntunglah balkon yang mereka tempati tidak terlalu jauh dari aula pesta. Lelaki itu berhasil menemukan mereka dengan tergesa.

Lalu setelah menjelaskan secara singkat, Sorn langsung mengajak Sevaro untuk pergi ke kamar Yang Mulia Selir karena... Kasus ini dicurigai ada hubungannya dengan Putra Mahkota. Tentu saja sebagai Faksi pendukung Putra Mahkota, Sevaro yang berstatus Grand Duke sekaligus Pemimpin Kesatria Malam tidak bisa tinggal diam. Victoria juga ingin ikut. Ia bahkan memaksa walau Sevaro sudah mencegah. Gadis itu tidak bisa diam saja. Siapa tau ia akan dapat menemukan hal seru lainnya di pesta selain cokelat kan, hoho.



BRAKKK!



Pintu kamar Yang Mulia Selir dibuka kasar. Terlihat Putra Mahkota Yuzriel terdorong keluar bersamaan dengan Sidern yang berdiri di depannya, melindungi.


"Dasar anak kurang ajar! Berani sekali Kau meracuni Ibumu sendiri?" Teriak Kaisar marah.


Putra Mahkota Yuzriel seperti biasa, dengan tatapannya yang datar tanpa rasa takut, menjawab perkataan Kaisar dengan tenang,
"Saya sudah mengatakannya berulang kali. Saya tidak melakukannya, dan satu lagi... Beliau bukan Ibu Saya."


"KAU INI—"


"Baginda... Saya yakin ada kesalahpahaman, tolong ampuni Putra Mahkota."


Seketika, Victoria menajamkan pendengarannya. Itu suara Alice. Tentu saja Putri Mahkota ada di sini, masalah ini kan menyangkut tunangannya. Bisa-bisanya ia tidak terpikir oleh hal ini sebelumnya.


"Putri Mahkota, apa Kau juga ikut terlibat?!"


"Yang Mulia, mohon tenang," Sidern dengan sigap melindungi Putri Mahkota dibalik tubuhnya.


Alice berdiri di samping Putra Mahkota, memeluk erat tangan tunangannya itu, yah seperti yang gadis itu katakan sebelumnya. Putra Mahkota memperlakukannya dengan baik, bisa dilihat dari bagaimana cara Alice melindunginya. Baguslah kalau benar begitu.

Victoria mengangkat tangan, memberi kode pada Sorn untuk mendekat.


"Ada apa, Lady?"


"Berapa lama waktu yang Kau butuhkan untuk menahan para bangsawan di aula?"


"Eh?"


"Tahan mereka semalaman. Kau bisa melakukannya untukku kan?"


Se..malaman? Bisa sih, tapi bukankah itu agak...
Sorn ragu, tetapi ia mengangguk mengiyakan,
"Baik Lady, akan Saya lakukan," ucap kesatria itu lalu pergi meninggalkan lorong tempat mereka berkumpul saat ini.


"Tidak baik membicarakan masalah dengan begitu terbuka Yang Mulia," Sevaro membuka suara. Grand Duke Muda itu seolah menyadarkan mereka tentang posisi yang tidak strategis. Bahkan para pelayan yang berlalu lalang pun dapat mendengar masalah ini dengan jelas. "Bagaimana jika kita masuk dan berbicara dengan tenang?"



 "Bagaimana jika kita masuk dan berbicara dengan tenang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duchess EllworthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang