"Lady tolong tutup mata, Anda."
"Model rambut seperti apa yang Anda inginkan?"
"Anne, ambilkan gelang permata di kamarku!"
"Baik, Duchess."
"Lemaskan sebentar bahu Anda, Lady."
"Ah, lipstick nya."
"Lady, mohon jangan banyak bergerak."
"Cepat, bawa sepatunya kemari!"
"Segera, Duchess Neville."
As.ta.ga!
KERIBUTAN MACAM APA INI.
Bahkan belum lama sejak matahari terbit tetapi semua orang yang berada di mansion Neville sudah sangat sibuk.Alasannya? Tentu saja karena hari ini adalah hari debutante Putri Kesayangan Keluarga Neville. Victoria Neville.
Padahal Victoria sendiri terlihat santai dan biasa saja, tapi kenapa.... Justru Ibu dan para pelayannya yang malah terlihat sangat repot dan berisik sedari tadi.
Ukh, Victoria mual. Ia pusing menjadi operan pelayan-pelayan dalam mendandaninya. Mulai dari riasan, rambut, hingga pakaian.
Pesta belum mulai tetapi fisik dan mentalnya sudah lelah. Biarpun terlihat santai, namun otaknya tetap bekerja. Tentu saja Victoria telah menyiapkan diri kalau-kalau ada orang yang mencari masalah saat di pesta.
"AKHHH....." Victoria bersandar pada lemari agar tidak jatuh, "Ter-terlalu kencang, Anne!"
"Maaf, Lady. Tolong tahan sedikit lagi."
Victoria meringis. Gila, ini gila.
Anne masih berusaha untuk menarik korsetnya yang terasa longgar. Padahal Putri Duke Neville itu sendiri hampir sesak napas."Victoria. Pakailah anting dan kalung ini," Duchess Neville menghampiri. Ia memberikan sebuah kotak perhiasan berwarna biru gelap dengan pita kecil di atasnya pada sang Putri.
"Ini... Aku belum pernah melihatnya."
"Tentu saja. Ini adalah hadiah dari Ibu," Duchess Neville tersenyum lembut, "Putri Ibu telah dewasa sekarang, selamat ulang tahun sayang."
Benar. Victoria hampir saja lupa. Karena terlalu sibuk mengurus pesta debutante-nya, tanpa sadar ia jadi tidak mengingat kalau hari kedewasaannya bertepatan dengan hari ulang tahunnya.
Ternyata Aku telah bertahan selama delapan belas tahun ya?
"Terima kasih... Ibu," Victoria mendekat. Ia merentangkan tangan. Memeluk sang Ibu dalam waktu yang cukup lama, "Aku bahagia menjadi Anak, Ibu."
Duchess Neville mengecup sekilas kening putri kesayangannya,
"Ibu juga bangga karena Kau adalah Putri, Ibu."Wah, jika diteruskan, maka Victoria bisa-bisa menangis saat ini juga. Untunglah Anne dan beberapa pelayan lainnya segera datang untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, merias Putri Bungsu Keluarga Neville.
"Sudah selesai!" Pelayan-pelayan yang mendandani Victoria berjalan mundur. Mereka semua memandang Lady yang mereka layani dengan kagum. Kecantikan itu... Benar-benar kecantikan yang murni. Meski selama ini mereka telah melayani Victoria, tetap saja mereka masih tidak terbiasa dengan fakta bahwa gadis itu selalu dan selalu bersinar setiap harinya, "Anda... Benar-benar sangat cantik, Lady!"
"Lady.... Saya sangat terharu."
"Benar. Ibu sampai terpesona untuk beberapa saat ketika melihatmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Duchess Ellworth
FantasíaVictoria Neville, Putri seorang Duke yang telah disembunyikan selama hampir delapan belas tahun. Untuk yang pertama kalinya, ia akan muncul dalam sebuah pesta di Istana kekaisaran. Banyak hal yang terjadi, tak peduli baik ataupun buruk diikuti denga...