"Apa Anda bersedia menciumnya Grand Duke? Hanya untuk memastikan, Saya dengar penciuman Anda cukup tajam."
Victoria menahan wajah masamnya. Ia harus bersikap dan berbicara sopan pada Sevaro karena mereka sedang ada di hadapan Baginda Kaisar. Jangan sampai rumor buruk tentangnya bertambah. Sudah cukup. Ia akan segera melakukan debutante jadi jangan sampai citranya buruk di mata Kaisar.
Sevaro tidak tertarik sebenarnya. Ia malas mengurusi urusan internal keluarga kaisar. Tetapi, ia juga tak suka melihat Putra Mahkota dipojokkan seperti tadi. Bagiamana pun, Putra Mahkota telah banyak membantunya selama ini. Yah, kali ini saja. Sevaro akan membalas budi. Benar, kali ini saja.
"Lady benar. Memang ada bau tanaman Rigel di dalam cokelat ini," Sevaro mengangguk setelah mencium aroma cokelat tersebut. Membenarkan ucapan Victoria.
"Me-memang kenapa? Lady tahu darimana kalau Rigel yang dicampur cokelat akan menjadi racun. Atau jangan-jangan Lady hanya membual?"
Victoria menatap garang. Berani sekali pelayan ini menuduhnya. Gadis itu kembali menatap Kaisar. Beliau terdiam dengan mata yang memandang Putri Duke Neville itu lamat-lamat.
Ahh begitu ya. Yang Mulia juga curiga ternyata.
"Anda tidak percaya ya.." Victoria berucap sedih. "Yah, memang sih. Saya kan hanya seorang Putri bangsawan yang bahkan belum melakukan debutante."
Gadis itu sedikit menyibak rambutnya,
"Tapi Yang Mulia.. seperti yang Anda tahu. Sejak kecil Saya memiliki fisik yang lemah tidak seperti Kakak Saya. Oleh sebab itu Duke tidak pernah mengizinkan Saya bermain di luar. Kebetulan Saya menyukai buku, jadi Saya meminta Duke untuk membelikan Saya buku setiap kali beliau pergi.Ah, iya.. Saya juga menyarankan untuk membeli buku tanaman obat, ramuan dan racun. Saya pikir, karena Saya lemah setidaknya Saya harus dapat menjaga tubuh Saya sendiri. Saya tidak mau merepotkan orang lain terus menerus. Itu sebabnya Saya tahu banyak hal mengenai obat dan racun. Jika Anda masih ragu, silahkan tanya sendiri kebenarannya pada Kakak Saya. Kebetulan dia juga ada di sini sekarang."
Sidern terkejut. Ia mendecak pelan. Adiknya itu seenaknya saja melempar masalah pada dirinya. Apa boleh buat. Jika sudah begini... Tentu saja ia harus membantu sang Adik.
"Itu benar Yang Mulia. Saya menjamin buku-buku tersebut dibeli secara legal dan sah oleh Ayah, Saya."
Victoria tersenyum simpul. Tentu saja semua yang ia katakan bohong. Sejak kecil ia adalah gadis yang lincah dan kuat. Bahkan sangat aktif hingga dapat memutari seluruh mansion sebanyak lima kali dalam satu hari.
Tetapi bagian dimana ia sering membaca buku itu benar. Sebagai persiapan untuk menunjangnya ketika ia debut di pergaulan sosial. Tentu saja Victoria harus pintar dan cermat. Ia tak mau pingsan di suatu pesta hanya karena termakan makanan atau minuman yang beracun. Sangat tidak elegan.
Kaisar terlihat menimang, sebelum akhirnya mengangguk. Memutuskan untuk setuju dan mempercayai Putri dari Duke Neville.
"Oh, iyaa... Ada satu hal yang ingin Aku tanyakan padamu."
Pelayan itu tersentak kaget saat Victoria berhenti di hadapannya. Gadis itu mengangkat wajah sang pelayan dengan pelan diiringi sebuah senyuman.
"Bukankah tadi Kau mengatakan Yang Mulia Selir meminta camilan untuk dimakan. Dari sekian banyaknya makanan di istana ini kenapa Kau memilih cokelat? Bukankah ada muffine dan cookies yang sifatnya lebih mengenyangkan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/369339023-288-k158773.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Duchess Ellworth
FantasíaVictoria Neville, Putri seorang Duke yang telah disembunyikan selama hampir delapan belas tahun. Untuk yang pertama kalinya, ia akan muncul dalam sebuah pesta di Istana kekaisaran. Banyak hal yang terjadi, tak peduli baik ataupun buruk diikuti denga...