Tea Time Permaisuri

1.3K 152 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sinilah Victoria sekarang. Duduk berhadapan dengan Permaisuri dalam keheningan yang telah berlangsung selama lebih dari sepuluh menit. Sungguh suasana yang mencekam.


"Bagaimana keadaanmu?" Permaisuri mengawali.


Victoria tersenyum hangat,
"Saya merasa jauh lebih baik. Terima kasih atas perhatian Anda, Permaisuri."


Tidak! Sebenarnya tidak baik. Bagaimana mungkin bisa baik-baik saja saat seseorang yang baru bangun dari sakitnya langsung mendapatkan undangan minum teh dari wanita paling berpengaruh di Kekaisaran, yaitu sang Permaisuri.

Bahkan Victoria belum sempat menyiapkan mentalnya.


"Hmm.. ya, syukurlah," balas Permaisuri singkat, "Aku sempat terkejut melihatmu tumbang setelah selesai berbicara dengan Marquess Etiro, atau kah perlu kusebut, mengancam?"


Victoria tersentak, namun setelahnya tertawa hambar,
"Mana mungkin Saya berani mengancam orang kepercayaan Yang Mulia Selir."


Permaisuri tak membantah,
"Anggap saja ucapanmu benar."


Sebenarnya, Victoria bukannya tidak memperkirakan Permaisuri akan segera memanggilnya, melihat bagaimana reaksi Permaisuri yang seakan membela dan mendukungnya saat menyelesaikan kasus peracunan, Selir. Wanita itu terlihat cukup tertarik dengannya. Apalagi ia telah membantu Putra Mahkota, Anak kandung Permaisuri.

Hanya saja... Ia tidak menyangka akan dipanggil secepat ini. Beruntunglah mereka bertemu secara pribadi di kamar Permaisuri, bukannya taman istana dimana siapapun bisa melihat mereka dengan bebas.


"Lady Neville."


"Ya, Permaisuri?"



Klek.



Gelas yang Wanita itu pegang diletakkan dengan perlahan. Tangan Permaisuri menumpu di atas meja, menatap Victoria dengan penuh perhitungan,
"Katakan padaku jika ada yang Kau inginkan, Aku akan memberikannya apa pun itu."


....Eh?

Victoria termenung. Satu sudut bibirnya terangkat. Inilah yang sudah ia tunggu. Hubungan 'memberi dan menerima' yang sangat terkenal di keluarga Kaisar.


"Apa maksud Anda yang Mulia?"


Permaisuri menatap dalam. Keheningan kembali menyelimuti. Victoria tetap teguh, bertingkah seolah ia tak paham dengan topik pembicaraan mereka.


"Aku sudah melihat betapa pintar dan cerdasnya Kau dengan mata kepalaku sendiri. Jadi Kau tidak perlu berpura-pura tidak tahu, Lady."


"Saya sungguh tidak mengerti apa yang Yang Mulia maksud."


Duchess EllworthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang