Sanggahan Marquess

1.3K 158 9
                                    

"Apa barusan Kau menyebut Marquess Etiro?" Victoria bertanya memastikan.


Mary mengangguk cepat, pelayan itu terisak di bawah gaun Victoria membuat gadis itu harus menghela napas demi bisa menenangkan Mary yang ketakutan setengah mati.


"Beliau–hiks... Beliau menyuruh Saya memberikan cokelat beracun itu pada Yang Mulia Putra Mahkota agar Putra Mahkota disalahkan," Mary beringsut mendekati Kaisar. Bersimpuh di bawah Kaki penguasa Cossyria itu, "Am-ampuni Saya Yang Mulia Kaisar... Hikss.. Ampuni Saya."


Kaisar menatap tak puas. Apa benar semudah ini pelayan pribadi Selir mengungkapkan kebenaranya. Jika saja pelayan itu hanya asal menuduh orang lain lagi sebagai kambing hitam, maka hukumannya akan berlipat ganda lebih dari yang dibayangkan. Kaisar bukan orang yang murah hati kepada penjahat. Terlebih penjahat yang telah berani membahayakan keluarga kaisar.

Victoria menangkap gerakan mata Kaisar yang tampaknya masih ragu. Entahlah apa yang membuat penguasa Cossyria itu bimbang, tetapi ini saatnya ia turun tangan untuk memperkuat penyataan Mary.


"Ah, kalau dipikir-pikir Saya juga mendapatkan teh bunga Rigel pada malam pertama pesta ulang tahun Kekaisaran. Apakah jenis teh yang disajikan oleh Kekaisaran memang seperti itu Yang Mulia?" Victoria bertanya, namun matanya menatap dengan senyum tipis pada Selir yang kini memandang bingung.


"Rigel... Tidak. Kekaisaran menyediakan teh yang dibuat dari daun Pius—"


Itu dia, akhirnya Kaisar menangkap umpannya.


"Sepertinya ada yang melihat Saya memakan banyak cokelat saat di pesta. Apa mungkin pelakunya juga berniat meracuni Saya?"


"Itu tidak mungkin. Kecuali jika Lady pernah bersinggungan dengan si pelaku, hal seperti itu baru berpeluang besar."


Kaisar Tistan memang pintar. Victoria akui itu.
Tapi ia juga tidak kalah pintar. Begitu berhasil menggiring opini sang Kaisar. Inilah alasan terbaik yang telah ia siapkan.


"Hmm, Setelah diingat-ingat. Saya dan Lady Etiro memang pernah terlibat perselisihan kecil saat pesta pembukaan, tapi tidak mungkin kan Lady yang polos itu melakukan hal buruk pada Saya? Ah, kecuali beliau mengguyur Saya dengan kekuatan air nya pada pertemuan pertama."


Lihat itu!
Ekspresi Kaisar. Benar, itulah Eskpresi yang Victoria harapkan. Kaisar mulai goyah. Ia sudah memberikan pukulan telak. Kaisar sangat cerdas, putri Duke Neville itu sangat berharap bahwa Kaisar dapat menangkap maksud tersirat dari ucapannya.


"Hmm...."


Apanya yang hm?!
APALAGI YANG ADA DIPIKIRAN KAISAR TUA ITU.
Arghhh benar-benar. Sebenarnya apa sih yang membuat Kaisar begitu ragu-ragu. Apakah karena status Victoria sebagai bangsawan yang bahkan belum melakukan debutante? Sialan.


Ayolahhh, berpikir Victoria.


"Jika benar pelakunya Marquess Etiro, bukankah dia adalah salah satu pendukung Selir Lidia?"


Astaga!
BAGUS SEKALI PERMAISURI.
Hoho, lihat itu. Lihatlah wajah Yang Mulia Selir yang memucat. Sangat menyenangkan untuk dijadikan pajangan.


"Benar. Itulah yang membuatku ragu. Tidak mungkin orang yang setia dan paling dipercaya oleh Selir melakukan peracunan pada Selir sendiri kecuali...."


"... Kecuali jika memang sudah direncanakan," Senyum Victoria mengembang. Inilah kunci emas yang ia harapkan. "Bukan begitu Yang Mulia?"


Pukulan telak.


Duchess EllworthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang