{2} Ulang Tahun & Kedewasaan

1.3K 161 71
                                    

Victoria tersenyum. Terserah para bangsawan itu mau berpikir seperti apa. Tetapi ia berharap, satu gertakan kecil di awal yang barusan ia lakukan dapat membuat orang-orang menjaga batas dan tingkah laku padanya untuk ke depan.

Bagaimana pun, ia bukan seorang gadis lemah yang hanya berlindung di balik nama keluarga. Akan ia buktikan bahwa ia adalah seorang gadis bangsawan yang dapat mampu berdiri meski hanya dengan kakinya sendiri.


"Ah, Lady... Selamat Ulang Tahun. Ini adalah hadiah yang Saya siapkan."


Seorang Lady datang menyapa. Hm.. rambut hitam panjang dengan tahi lalat di ujung bibir bagian bawah. Ah, bukankah ini, putri dari Count Isher?


"Terima Kasih, Lady Isher. Anda tidak perlu repot seperti ini."


"Tidak. Sama sekali tidak, Lady. Justru sebaliknya. Saya telah menyiapkan hadiah ini dengan sangat hati-hati. Saya harap Anda mau menerimanya."


Victoria mengangguk. Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda putri Count itu mempunyai niat jahat. Tetapi tidak ada salahnya tetap waspada.


"Silahkan taruh di meja sebelah sana. Sekali lagi terima kasih, Lady Isher."


"Tentu."


Lady Isher bersama pelayan yang membawa hadiahnya pergi disusul oleh Lady lain yang membentuk barisan memanjang, hendak memberikan hadiah mereka pada Victoria.


Putri Duke Neville itu menghela napas,
"Ini akan menjadi hari yang panjang."


Di belakangnya, Sevaro terlihat sedang menahan tawa,
"Kalau Kau mau Aku akan pergi. Silahkan nikmati waktumu bersama para Lady."


"Jika Kau berani menjauh satu senti saja, Aku akan menghabisi mu!"


Sevaro mendengus kecil, senyum miring tersungging. Ia memutuskan untuk tetap berdiri di samping partnernya itu, toh dari awal ia memang tidak benar-benar berniat pergi.


"Selamat ulang tahun Adikku sayang. Astaga Kau sudah tumbuh dewasa ya..."


Victoria menoleh. Matanya menyipit tak suka. Apa katanya? Adik? Apakah Lady ini sudah gila. Dia bahkan bukan bagian dari keluarga Neville, tetapi beraninya menyebut Victoria sebagai Adik.


"Maaf.... Anda siapa?"


Gadis muda di hadapannya itu termenung. Beberapa dari para bangsawan terlihat sedang terkikik menertawakannya.


"A-apa maksudmu Victoria? Aku Yelina Poxc, putri dari Viscount Poxc. Kita adalah saudara."


Ahhh... Viscount Poxc ya? Adik tiri Duke Neville, satu Ayah beda Ibu. Artinya, ia dan anak dari Viscount Poxc adalah sepupu. Siapa sangka mereka akan bertemu di sini. Meski masih terhitung kerabat dekat tapi....


"Bukankah tidak sopan berbicara informal pada orang yang baru saja Anda temui? Lady Poxc."


"Victoria, kita kan saudara tentu saja—–"


"Meski begitu ini adalah pesta kedewasaan Saya, Lady Poxc. Bagaimana pun juga mulai saat ini Saya akan berada dalam lingkungan sosial yang tidak hanya berisi para kerabat saja. Bukankah sopan santun dan martabat sudah seharusnya dijaga?"


Victoria tertawa puas dalam hati. Wajah Lady Poxc yang menahan malu itu sangat menyenangkan. Gadis itu terlihat menunduk dengan kedua tangan yang mengepal kuat. Terlebih kini para bangsawan mulai menaruh perhatian pada mereka. Entah rumor apa yang akan tersebar, apapun itu sudah pasti semuanya akan menguntungkan baginya.


Duchess EllworthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang