Penetapan Hukuman

1.4K 167 20
                                    

Suasana yang tenang, kontras dengan keadaan para Lady lain yang sedang menikmati waktu bersantai di taman Istana. Menunggu izin Kaisar untuk kembali ke kediaman masing-masing.

Victoria menatap jendela dari tempatnya, ia duduk di salah satu kursi penentu hidup Marquess Etiro. Banyak mata mengawasi, seakan bertanya-tanya mengapa seorang gadis muda bangsawan yang bahkan belum dewasa hadir dalam pertemuan penting itu.

Bukan tanpa alasan, Victoria Neville bisa masuk dan bergabung dengan orang-orang berpengaruh di Kekaisaran termasuk para Pemilik kekuatan dasar tertinggi. Itulah juga sebabnya mengapa sang Ayah ada di sampingnya sekarang. Terima kasih kepada Yang Mulia Kaisar yang telah repot-repot mengundangnya secara khusus untuk menghadiri rapat. Oh, jangan lupakan sosok Sevaro yang duduk di seberangnya dengan pandangan yang selalu lelaki itu alihkan. Seolah menghindari tatapan Victoria.


"Kurasa semuanya sudah hadir. Mari kita mulai rapatnya," Kaisar Tistan mengangkat tangan sekilas, "Bawa Marquess Etiro masuk!"


Beberapa detik kemudian, dua orang pengawal istana masuk dengan menyeret Marquess Etiro. Seketika timbul kebisingan kecil kala melihat sosok pria yang kini tampak seperti mayat hidup itu merintih dengan tubuh yang terseret tanpa perlawanan. Victoria, mengernyit. Ugh, penampilannya lebih buruk dari yang dibayangkan.


"Apa yang terjadi sehingga Marquess tampak seperti ini?"


Salah seorang laki-laki mengangkat suara. Victoria memperhatikan dengan saksama. Gurat wajah yang tegas walau sudah termakan usia, kulit berwarna cokelat, dan tahi lalat di sudut mata kiri.

Tidak salah lagi.
Itu pasti...


"Count Isher, kurasa ini adalah penampilan yang pantas didapatkan oleh orang yang telah meracuni Selir Kekaisaran," Kaisar membalas sarkas. Jarinya mengetuk meja, seperti waktu itu.


"A-ah, benar. Maafkan Saya Yang Mulia."


Victoria menangkap tanda dari Kaisar, gadis itu segera berbisik di telinga sang Ayah. Ini bukan saat yang tepat untuk berbasa basi.


Duke Neville berdehem pelan,
"Bagaimana kalau kita langsung membahas inti rapat ini, Yang Mulia."


".... Hm, Kau cukup peka Duke, Aku suka itu. Baiklah mari kita bahas."


Kaisar mulai menjelaskan tentang semua hal yang berkaitan dengan insiden peracunan Selir. Keterlibatan Marquess Etiro dengan memanfaatkan para pelayan, memfitnah Putra Mahkota, hingga kecerdasan Victoria dalam menemukan pelaku.

Tak dapat dipungkiri, gadis itu merasa sedikit tertekan. Tatapan semua orang seolah mengarah padanya, belum lagi Kaisar Tistan nampaknya sengaja melebih-lebihkan cerita tentang dirinya.


".... Berkat Lady Neville, Kekaisaran bisa kembali aman, Lady juga lah yang telah—"


"A-anu... Yang Mulia, Saya rasa itu sudah cukup."


Sungguh. Victoria tak sanggup lagi jika mendengar lebih dari ini. Tenggelamkan saja ia ditumpukkan bantal dari pada harus mendengar cerita Kaisar tentang dirinya yang seolah-olah menjadi pahlawan dari negeri dongeng.


"Saya sungguh tak menyangka Anda sangat luar biasa, Lady."


"Anda benar-benar penyelamat."


"Jarang sekali menemukan seorang anak muda yang mengetahui tentang racun dan penawarnya, Anda adalah seorang jenius, Lady."


"Anda sangat beruntung mempunyai Putri seperti Lady, Duke Neville."


Duchess EllworthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang