Perpisahan Manis Sebelum Badai

1.2K 125 142
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anda sudah dengar berita? Katanya Pangeran Kedua akan bersaing memperebutkan kembali takhta Putra Mahkota."


Victoria memijit keningnya yang terasa pening. Apa ini, semuanya begitu tiba-tiba. Surat dari Permaisuri dan informasi dari Yarona, terlihat saling berhubungan.

Surat Permaisuri...
KAISAR BENAR-BENAR GILA. Bagaimana mungkin, Pangeran Kedua masuk lagi dalam kandidat pewaris? Setelah bertahun-tahun menghabiskan waktu dengan mengurung diri, kini berani bersaing menjadi pewaris melawan Pangeran Yuzriel?

Kaisar... Astaga bisa-bisanya Kaisar menyetujui?
Memang sudah bisa dipastikan bahwa Pangeran Kedua benar-benar sembuh total? Ya ampun membuat sakit kepala.


"Ah, Lady. Ada satu informasi lagi yang harus Saya sampaikan dan ini... Cukup mengganjal."


Victoria menghela napas,
"Katakanlah, Yarona."


"Para Morrow yang berada di Morius, satu persatu telah menghilang."


Rasanya jantung Putri Duke itu berhenti untuk sejenak. Apa lagi ini.


"Menghilang? Kenapa kekaisaran tidak heboh. Jangan bilang Kaisar juga tidak tahu?"


"Saya tidak yakin, Lady. Informasi lebih lanjut sedang diselidiki oleh Tuan Jade. Tapi sepertinya, informasi mengenai Morrow ini pun memang tidak diketahui oleh masyarakat. Seolah menghilangnya beberapa Morrow memang sengaja ditutupi agar tidak ketahuan."


"Ah, Aku mau muntah."


"Anda baik-baik saja?"


Victoria mengangguk,
"Iya. Hanya sedikit stress."


"Kalau begitu Anda mungkin akan semakin stress mendengar informasi selanjutnya."


"ADA LAGI?!"


Oh Ya Tuhan! Cukup. Ia tak mampu mendengarnya. Kepalanya penuh, pusing. Bahkan ia hampir saja mengeluarkan isi perutnya.


Victoria meringis,
"Haaa, ka-katakanlah."


"Mengenai masalah perebutan takhta. Sebagai langkah pertamanya menjadi calon pewaris, Pangeran Kedua telah menampakkan dirinya dengan ikut makan malam bersama Kaisar sejak kemarin."




Bruk!




"LADY!" Yarona memekik.


Victoria menjatuhkan wajahnya di meja. Ia menjambak rambutnya lelah,
"Aku... Ha, Aku butuh vitamin."


"Kalau begitu Saya panggilkan, Grand Duke."


"APA? TUNGGU YARONA. Kenapa malah Grand Duke?"


Duchess EllworthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang