Victoria berjalan melewati lorong istana. Sejak pagi, sudah banyak para bangsawan yang kembali ke kediamannya masing-masing setelah berada di istana cukup lama karena suatu kondisi yang tidak terduga. Sekarang adalah gilirannya untuk menyapa Kaisar sebelum kembali ke Nevius.
"Lady Neville?"
Langkah Victoria terhenti. Ia berbalik guna melihat siapa orang yang telah memanggil namanya itu.
"Oh, Kyle? Senang melihatmu."
"Begitupun Saya, Lady," Kesatria Kyle tersenyum senang, lelaki itu berjalan mendekati Victoria, "Anda sudah akan pulang?"
"Iya. Aku sangat merindukan Nevius."
"Hahaha, sepertinya yang dikatakan oleh Kakak Anda benar. Anda sangat menyukai kediaman Anda, ya."
"Tidak ada tempat yang lebih nyaman selain rumah sendiri, Kesatria Kyle."
"Anda benar, Lady," Kyle mengulurkan tangannya membuat Victoria memandang bingung, "Mari Saya antar ke ruang singgasana. Anda pasti ingin memberi salam pada Kaisar kan?"
Victoria mengangguk pelan. Ia menerima uluran tangan Kyle dengan ragu. Kesatria itu tersenyum lebar. Victoria dapat merasakan tangannya digenggam dengan erat. Entah lah, ini sedikit kurang nyaman. Mungkin karena mereka baru beberapa kali bertemu. Tapi, karena hal ini tidak akan terjadi lagi ke depannya, maka ia biarkan saja.
Mereka berdua berjalan beriringan melewati koridor. Ada banyak hal yang dibahas, terlebih karena Kyle adalah orang yang ramah. Ia mampu membuat Victoria nyaman dan tanpa sadar tertawa kecil menanggapi apa yang laki-laki itu ucapkan.
"Benarkah? Aku tak tahu bahwa Kakak adalah orang yang ceroboh."
"Terkadang pemimpin memang memiliki sikap seperti itu jika sedang terburu-buru."
"Maafkan sikap Kakakku yang menyusahkan kalian."
"Tidak, Lady. Lebih dari itu, beliau adalah sosok yang dapat diandalkan."
Victoria kembali tertawa. Ia senang mendengar banyak cerita tentang Kakaknya selama di perbatasan. Jika ia bertanya langsung, belum tentu Sidern akan langsung menjawabnya.
Putri Duke Neville itu memandang lurus ke depan. Matanya tak sengaja mendapati seorang laki-laki yang sedang berdiri membelakangi mereka. Hanya sekitar lima langkah tersisa, Victoria langsung menyadari sosok tersebut.
"Grand Duke Ellworth?"
Benar saja. Lelaki itu segera berbalik begitu ia memanggil. Ah, sial. Ia sudah sering melihat penampilan Sevaro yang mengenakan setelan formal, tapi hari ini... Entah apa yang membuat ketampanan lelaki itu jadi lebih bersinar. Tentu saja Kesatria Kyle juga tampan hanya saja, matanya tidak bisa melepas fokus dari sosok Sevaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duchess Ellworth
FantasyVictoria Neville, Putri seorang Duke yang telah disembunyikan selama hampir delapan belas tahun. Untuk yang pertama kalinya, ia akan muncul dalam sebuah pesta di Istana kekaisaran. Banyak hal yang terjadi, tak peduli baik ataupun buruk diikuti denga...