Hai, Sebelum lanjut aku mau ngingetin kalau ceritaku ini sedikit berbeda dari ceritaku sebelumnya dan ada unsur sensitivenya. Visualnya pun silahkan kalian berimajinasi sendiri ya.. Kalau ga suka boleh ninggalin dan ga baca atau ninggal komen yang ga enak heehe :)Thank you guys <3
***
Kedua orang yang baru saja berkenalan ini tampak begitu akrab sampai mereka tidak sadar menceritakan alasan mereka bisa ke tempat seperti ini.
"Hah? Batal nikah?" tanya Salmita sedikit terkejut.
Alfarez mengangguk, "Setidaknya masalahku lebih berat dari pada gadis kecil sepertimu yang hanya sekedar putus cinta tapi sudah terlihat seberantakan ini. Baru putus cinta saja sudah berani datang ketempat ini sendirian," ucap lelaki tampan berusia dua puluh tujuh tahun ini.
"Gue udah dewasa dan udah cukup umur buat masuk kesini!" balas Salmita lalu merebut kembali gelas yang tadi sempat diambil oleh Alfarez lalu meneguknya hingga tandas.
"Tidak cukup dewasa untuk minum-minuman beralkohol dan datang sendirian kesini!" ucap Alfarez sambil menatap gadis didepannya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
"Gadis malang yang cantik," batin Alfarez.
"Bukan urusan lo!" bentak Salmita yang sudah benar-benar mabuk saat ini.
Baru saja ingin melayangkan satu pukulan ke arah lelaki yang baru saja di umpatnya tubuh Salmita kembali ambruk dan gadis itu seketika pingsan di atas sofa membuat Alfarez menggelengkan kepala.
"Dasar gadis kecil nakal!" gumam Alfarez.
Alfarez berniat mengantarkan gadis itu untuk pulang kerumahnya. Namun sialnya di identitas gadis itu hanya tercantum alamat asalnya bukan alamat tinggalnya sekarang.
Ya, Salmita adalah gadis rantau yang sedang berkuliah di Jakarta.
"Sial! kemana aku harus membawamu gadis kecil?" ucap Alfarez sedikit frustasi.
Tanpa berpikir panjang Alfarez segera mengangkat tubuh gadis itu lalu berjalan keluar dari Bar yang semakin terlihat ramai, berjalan menuju parkiran kemudian memasuki mobilnya. Dengan kecepatan tinggi Alfarez mengendarai mobil Rolls Royce nya mengarah ke Apartementnya.
***
Di dalam kamar bernuansa black white, Salmita yang masih terpengaruh oleh alkohol akhirnya perlahan membuka matanya walaupun rasa pusing masih di rasakan oleh gadis itu. Salmita menatap lelaki disampingnya, dirinya beranggapan bahwa Alfarez adalah Deon mantan kekasihnya.
"Deon.. jangan tinggalin aku. Kalau emang kamu mau, aku bakalan kasih ke kamu semuanya!" ucap Salmita sembari membuka bajunya. Kini gadis itu polos tanpa sehelai benang pun di hadapan Alfarez.
Ia mendekati Alfarez lalu dengan gerakan cepat mencium bibir Alfarez dengan begitu brutal.
Alfarez yang masih sedikit sadar, di suguhkan pemandangan yang indah itu pun tak dapat menolaknya.
"Kamu yang memulainya Salmita, jangan harap setelah ini kamu bisa lepas dari saya!" ucap Alfarez dengan suara beratnya.
Alfarez menggendong Salmita lalu menjatuhkan gadis itu keatas ranjang kemudian menindihi tubuh gadis cantik itu dan mulai membalas ciuman Salmita tak kalah agresif.
Tidak peduli dengan bau alkohol yang masih bisa tercium olehnya, bahkan Salmita malah lebih menikmati pengalaman pertamanya ini. Suara desahan mulai terdengar dari mulut Salmita membuat Alfarez semakin tertantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faultiness [Completed]
RomanceDISCLAIMER ‼️⚠️ : Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, tokoh, karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan. 🙏 Kisah tentang Salmita Isvara, Gadis yang berjuang untuk h...