Extra Part[2]-Selesai.

996 232 43
                                    

Alfarez berjalan kearah pintu kafe dengan perasaan marah, kecewa bahkan terluka. Semalam lelaki itu sudah meyakinkan diri bahwa gadis kecil yang tidak sengaja ia temui adalah anaknya dengan Salmita. Namun ternyata itu hanya sebatas angannya saja. Naomi, gadis kecil dengan pipi gembul dan mata yang sangat mirip dengan Salmita ternyata putri dari Damar dan Salmita.

"Lo terlalu naif, Al!" batinya berperang.

"Pak Alfarez?" panggil perempuan yang tak sengaja berpapasan dengannya di depan pintu Kafe.

Dahi Alfarez berkerut berusaha mengingat perempuan berambut panjang yang kini tengah menatapnya dengan raut wajah yang sulit dibaca Alfarez.

"Sorry?"

"Sayang!" keduanya kompak menoleh kearah suara.

Lagi. Alfarez dibuat bingung saat seseorang yang memanggil perempuan itu dengan sebutan 'Sayang' berjalan mendekat kearahnya. Bukan. Kearah perempuan itu lebih tepatnya.

"Sayang, lama banget ambil handphonenya," ucap lelaki itu sambil meraih pinggang perempuan yang tadi sempat menyapa Alfarez.

"Sayang?" ulang Alfarez.

"Bapak lupa sama saya? Saya Keyla, sahabat Salmita dan ini Damar, suami saya." Jelas Keyla.

"I..istri?" Keyla mengangguk.

"Kalau Damar suami kamu, terus Salmita?" tanya Alfarez dengan wajah bingungnya yang malah membuat Damar tertawa terbahak.

"Kamu kok ketawa?" tanya Keyla yang ikut bingung.

"Hahaha, lagian dia ngira aku suaminya Salmita gara-gara si Nao manggil aku Papi." Damar kembali tertawa setelah selesai menjelaskan pada sang istri.

"Oh? Hahahah, jadi Bapak salah paham sama Damar?" tanya Keyla yang hanya dibalas dengan sikap mati kutu seorang Alfarez.

"Mamiii!!" teriak Naomi yang kini sudah berlari kearah Keyla.

"Anak cantik Mami!" balas Keyla sambil menggendong tubuh mungil Naomi.

"Naomi dari kecil udah deket sama saya dan Damar, Pak. Bahkan dari dalam perut Salmita, kita udah sepakat minta dipanggil Papi, Mami sama Naomi." Lanjut Keyla sambil mencium pipi Naomi beberapa kali.

"Jadi lo gak nikah sama Salmita?" tanya Alfarez sambil menujuk kearah Damar.

Damar menggeleng. "Kalau Bapak siap tanda tangan surat cerai, sih, saya gak nolak ya, Pak." Jawab Damar dengan wajah tengil yang malah mendapat tatapan tajam dari Keyla sang istri.

"Bercanda sayang!" sanggah Damar cepat lalu menarik pinggang Keyla agar mendekat kearahnya.

"Jadi?" tanya Alfarez menggantung.

"Jadi ngajak Naomi jalan kalian?" suara Salmita berhasil membuat ketiganya menoleh.

Salmita berjalan mendekat, berdiri tepat disebelah Alfarez yang sejak tadi tidak berhenti menatapnya.

"Bolehkan, Ibu?" tanya Keyla yang seolah memperagakan diri menjadi Naomi.

"Naomi mau jalan-jalan sama Papi dan Mami?" tanya Salmita kepada putrinya.

"Bolehkan, Ibu?" tanya Naomi dengan suara menggemaskan.

"Kan? Udah hapal gue!" ledek Keyla.

Salmita membelai lembut rambut Naomi lalu mengangguk. "Boleh sayang."

Alfarez tersenyum haru saat melihat langsung interaksi Salmita dengan Naomi. Rasanya semua beban yang selama ini Alfarez simpan hilang begitu saja saat melihat senyum di wajah Salmita dan Naomi.

Faultiness [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang