Just try it!

1.1K 158 20
                                    


Salmita tengah duduk santai di salah satu cafe. Dengan pemandangan balon udara warna-warni, Salmita menatap paperbag yang berderet di kursi sebelahnya dengan senyum bahagia. Tepat setengah jam yang lalu Salmita dan Alfarez baru saja selesai berbelanja dan berjalan santai menikmati indahnya Cappadocia, Turkey.

Siapa sangka seorang Alfarez mau mengeluarkan uang sebanyak ini untuk membelikan beberapa barang mahal untuk Salmita.

"Ini kalau gue posting apa gak makin kejang-kejang itu pelakor?" gumam Salmita sambil membelai tas mahalnya.

Berbeda dengan Salmita, Alfarez sedari tadi di buat tidak fokus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbeda dengan Salmita, Alfarez sedari tadi di buat tidak fokus. Pandangannya selalu terarah ke istrinya, Salmita.

"Ck, bisa gak sih gak usah tebar pesona gitu?" kesal Alfarez saat Salmita asik mengambil gambar dirinya dengan ponselnya.

"Itu mata si bule gue congkel juga, dari tadi gak berhenti liatin bini gue!" gumamnya lagi.

"How about you, Mr. Alfarez?" tanya Mr. Khan.

"Ah, Okey. Deal!" jawab Alfarez gelagapan.

Sialan, bikin gak fokus aja!

**

Mata Salmita kembali mengedar ke sekeliling cafe hingga tak sengaja ia menatap sosok lelaki yang sempat tak sengaja ia temui dan mengajaknya berkenalan saat ia bersama suaminya pergi makan malam.

Salmita dengan cepat membuang wajahnya, berpura-pura tidak melihat sosok itu. Ia takut lelaki itu berjalan ke arahnya lalu menyapa dirinya.

Nanti repot urusannya sama suami tantrum gue!

"Hallo? Salmita ya? Iya, kan, Salmita?" 

Sialan!

Salmita tersenyum kaku lalu mengangguk. "Hai?"

"Kamu sama siapa ke sini?" tanyanya lagi.

Laki-laki bertubuh atletis dengan kulit sawo matang dan di tumbuhi bulu halus di sekitaran dagunya mirip seperti Bryan Domani, menurut Salmita.

"Temanmu lagi?" lanjut Liam.

Ya, lelaki itu bernama Liam, Liam Arthur Djuantra.

"Aku.."

"Please, hubungi aku Salmita. Aku ingin mengenalmu lebih jauh."

"Ck, kenapa lelaki ini selalu memerintah sesuka hatinya sih!" batin Salmita kesal.

"Oke, nan.." ucapan Salmita menggantung saat tatapannya tak sengaja menangkap tatapan tajam dari Alfarez.

Alfarez semakin di buat kesal saat seorang lelaki yang kemarin sempat menggoda istrinya kita dengan leluasa duduk di sebelah istrinya. Rasanya Alfarez ingin menyeret lelaki itu menjauhi Salmita sekarang. Namun sialnya, dia harus bersikap profesional dengan Mr. Khan, rekan bisnisnya.

Faultiness [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang