Counting the days

868 138 27
                                    

Setelah melakukan perjalan satu minggu lamanya ke Turkey untuk ber-honeymoon, kini Alfarez dan Salmita sudah kembali ke Indonesia. Honeymoon yang mungkin hanya kedok bagi Alfarez yang ternyata malah lebih sibuk dengan perjalanan bisnisnya. Namun Salmita tidak ingin mengambil pusing, setidaknya masih ada hari dimana Alfarez menemaninya untuk pergi berbelanja menghabiskan uang suaminya.

"Mau kemana sayang?" tanya Salmita sambil memeluk Alfarez dari belakang.

Alfarez yang masih sibuk merapikan penampilannya sedikit terlonjak kaget karena ulah Salmita.

"Mau ketemu sama Jordan dan Darwin sebentar. Kenapa hm?" tanya Alfarez sambil membalikan badannya menghadap Salmita yang masih setia memeluk tubuhnya.

"Enggak, cuman mau bilang hati-hati aja sayang. Aku mungkin gak bisa nungguin kamu sampai pulang deh. Aku masih capek sayang, mau tidur duluan," ujar Salmita.

Alfarez tersenyum lalu mengecup kening Salmita sebelum lelaki itu melepas pelukan istrinya lalu pergi meninggalkan Salmita.

"Tidurlah sayang. Jangan menungguku pulang."

Salmita sedikit berlari ke arah balkon kamarnya, menatap kepergian Alfarez yang sangat terlihat rapi dan tampan sambil membawa beberapa paperbag yang Salmita yakini oleh-oleh untuk Ciara kekasih gelapnya.

"Kenapa gak jujur aja kalau mau nemuin cewek uler itu si Al? Takut gue sakit hati ya?" gumam Salmita sambil tersenyum meremehkan lalu kembali menikmati jus strawberry buatan pembantunya.

Salmita kembali berjalan masuk kedalam kamarnya. Menyalakan televisi lalu merebahkan tubuhnya keatas ranjang miliknya kemudian meraih ponselnya untuk berselancar di media sosialnya.

"Pergi menemui Jordan dan Darwin katanya. Ck! Mereka aja lagi party di club dari setengah jam yang lalu. Dasar pembohong yang gak bisa bermain pintar!"

Salmita kembali melempar asal ponselnya hingga suara notif dari ponselnya kembali berbunyi. Ah, dari second akunnya. Salmita dengan cepat membuka notif itu dan sialnya Jordan sedang melakukan siaran langsung. Untungnya akun Salmita ini hanya akun sampah yang mungkin Jordan dan Alfarez tidak akan mengenalinya.

"Bangsat! Beneran ketemu sama Ciara si Alfarez! Mana tuh cewek nempel mulu sama laki gue, monyett!" kesal Salmita.

Dengan gerakan cepat Salmita mulai menyimpan semua bukti kedekataan Alfarez dengan Ciara untuk berjaga-jaga kalau nanti sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi.

"Oke suami! Terserah kamu aja sayang. Kalau emang itu bikin kamu bahagia, silahkan lakukan sesuka hati kamu!" Salmita mematikan ponselnya lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh wajahnya lalu melakukan aktifitas rutinnya memakai skincare.

"Mending gue fokus sama diri gue dari pada musingin hal yang gak penting. Malas banget nangisin manusia-manusia sampah kaya mereka. Kaya tapi pada gak punya moral. Najis!"

Hidup itu pilihan. Kalau Alfarez lebih memilih Ciara ya silahkan. Salmita juga bisa bermain di dalam pernikahan ini. Lihat saja nanti!

**

"Al?" panggil Ciara.

Keduanya memang sudah sepakat akan bertemu setelah Alfarez kembali dari Turkey dan disinilah mereka. Di salah satu club di kota Jakarta.

"Ya?" jawab Alfarez dengan senyum manisnya.

Sungguh cinta pertamanya ini benar-benar masih punya tempat tersendiri di hati seorang Alfarez.

"Makasih ya Al, aku suka sama oleh-olehnya. Salmita tau gak kamu beliin ini buat aku?" tanya Ciara sambil bergelayut manja di lengan Alfarez.

"Mungkin?" jawab Alfarez yang sedikit ragu.

Faultiness [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang