Sedari tadi, sepulang dari rumah Alfarez Salmita hanya diam melamun. Alfarez yang melihat perubahan raut wajah Salmita hanya bisa diam tanpa mau bertanya.Alfarez tersenyum tipis. Kemudian lelaki itu membanting setir secara tiba-tiba. Ini bukan jalan kearah Apartemen Salmita.
Salmita yang sedang berkecamuk dengan pikirannya tidak menyadari kemana Alfarez akan membawanya.
"Kenapa kamu hanya diam Salmita?" tanya Alfarez.
Salmita sedikit menghela napas lalu menatap ke arah Alfarez sekilas kemudian kembali membuang wajahnya ke arah jendela mobil.
"Saya tau sekarang alasan Bapak menikahi saya," ucap Salmita akhirnya.
Dahi Alfarez berkerut, "Maksud kamu?"
"Alasan Bapak menikahi saya, bukan karena ingin bertanggung jawab kan? Tapi ingin menjadikan saya PENGANTIN PENGGANTI?" ucap Salmita dengan menegaskan kalimat akhirnya.
"Saya paham sekarang mengapa Bapak berani mengajukan perjanjian. Padahal bagi saya, menikah itu sekali untuk seumur hidup! Walaupun saya sadar pernikahan ini bukan pernikahan impian saya!" lanjutnya.
Alfarez terdiam mendengar perkataan Salmita. Boleh di bilang Alfarez adalah seorang Bajingan tapi memang itu kenyataannya. Salmita hanyalah pemeran pengganti dipernikahan ini.
"Jangan pikirkan omongan Papi. Dia tidak tau sejauh apa hubunganku denganmu. Dia hanya tau Aku ingin menikahimu," jelas Alfarez.
Salmita hanya terdiam menunduk sembari memainkan jari tangannya.
"Kenapa? Apakah kamu sudah mulai mencintaiku, Salmita?" tanya Alfarez penuh percaya diri.
Tubuh Salmita seketika menegang saat mendengar ucapan Alfarez barusan.
"Tidak mungkin!" sanggahnya cepat.
"Kalau begitu jangan kamu jadikan beban perkataan Papi tadi. Besok kita mulai fitting baju dan membeli cincin," ucap lelaki itu santai.
"Jadi kita akan menikah hanya dalam jangka satu tahun?" tanya Salmita lagi.
"Itu tergantung darimu Salmita," jawab Alfarez.
Salmita sedikit terpancing emosi, "Kenapa tergantung denganku? Bukannya Bapak yang mengajak saya menikah? membuat perjanjian konyol ini? Oh apa jangan-jangan Bapak sengaja menjebak saya waktu di Club malam itu?" tuduh Salmita.
"Pikiranmu terlalu jauh Salmita. Malam itu walaupun kita mabuk tapi kita melakukannya atas dasar keinginan dari dua belah pihak. Apa lagi kamu duluan yang menggoda saya!" ucap Alfarez sambil menatap Salmita dengan senyum tipisnya.
"Sekarang kita akan melakukannya kembali" lanjut Alfarez kemudian lelaki itu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Salmita yang terkejut mendengar ucapan Alfarez barusan sedikit menyadari bahwa ini bukan jalan ke arah apartemennya.
"Bapak mau bawa saya kemana?" tanya Salmita takut.
"Hotel."
"BAPAK GILA YA!"
"Saya gila karen kamu, Salmita!"
**
⚠️🔞
"Saya gak mau ya Pak! dasar dosen mesum!" umpat Salmita saat memasuki kamar hotel.
"Tapi saya mau. Tenang saja, Saya sudah membawa safety nya." ucap Alfarez.
"Tapi saya tetap gak mau melakukannya lagi Bapak Alfarez Davindra! Budek ya lo?!" kesal Salmita akhirnya.
Alfarez hanya tersenyum lalu membuka pintu kemudian membawa Salmita masuk kedalam kamar hotel dengan sedikit paksaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faultiness [Completed]
RomanceDISCLAIMER ‼️⚠️ : Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, tokoh, karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan. 🙏 Kisah tentang Salmita Isvara, Gadis yang berjuang untuk h...