Keduanya telah tiba dikediaman orang tua Alfarez. Alfarez menggandeng tangan Salmita lalu mengajaknya memasuki rumah megah milik orang tuanya."Ini rumah Bapak?" tanya Salmita.
"Iya. Kenapa? Ada yang aneh?" tanyanya kembali.
Salmita menggelengkan kepala.
"Bejirrr.. ini rumah apa istana? Gue sebenernya bakalan nikahin siapa sih ini?" batin Salmita.
Salmita mulai menyadarkan dirinya kembali. Namun matanya tetap menelusuri setiap sudut ruangan rumah ini.
"Bapak ini sebenernya siapa sih? Dosen kok bisa punya rumah semewah ini?" tanya Salira lagi.
"Jangan terlalu banyak bertanya. Saya pusing jadinya," jawab Alfarez dingin.
"Sialan nih Dosen mesum! Lo itu yang bikin gue pusing tiba-tiba ngajak nikah ya!" umpat Salmita dalam hati.
Salmita merasa ingin melemparkan sesuatu kewajah Dosen gila satu ini. Namun Salmita kembali mengambil napas dalam-dalam sambil mencoba menetralkan kekesalannya.
"Alfa! Kamu sudah datang, Nak?" panggil wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan anggun itu.
"Baru saja tiba, Mi," jawab Alfarez sambil mencium tangan Maminya.
"Mam, kenalin ini Salmita calon istri Alfarez," lanjut Alfarez sambil memperkenalkan Salmita.
"Assalamualaikum, Tante. Saya Salmita Isvara." ucap Salmita dengan lembut lalu ikut menyalami tangan wanita paruh baya itu.
"Saya Karina, Maminya Alfarez. Kemarilah dan duduk disini," ajak Karina sambil menarik tangan Salmita untuk duduk disalah satu sofa ruang tamu.
"Kamu masih sangat terlihat muda. Berapa usiamu?" tanya Karina kembali.
"Dua puluh satu tahun Tante," jawab Salmita.
Karina menatap tajam Alfarez lalu menggelengkan kepalanya.
"Mami pikir umurnya sepantaran dengan Ciara. Mami gak nyangka pilihanmu jatuh ke gadis yang lebih muda," Karina menghela napasnya sambil menatap Alfarez.
Hati Salmita sedikit merasakan sesak saat calon mertuanya membahas wanita lain didepannya. Ciara? Mungkin dia adalah mantan dari Alfarez yang berselingkuh dan gagal dinikahinya.
Alfarez yang duduk dihadapan keduanya hanya bisa tersenyum.
"Jangan pernah membahas apapun tentang Ciara, Mi. Lagian perempuan itu sudah menghianati aku. Dan sekarang Alfarez hanya mencintai Salmita bukan Ciara!" jawab Alfarez tegas.
"Secepat itu kah Alfarez? Apa kamu sudah benar-benar yakin dengan keputusanmu ini?" tanya Karina lagi.
"Alfarez sangat yakin dengan Salmita. Jadi Alfarez mohon, Mami juga yakin dengan pilihan Alfarez," jawab Alfarez.
"Lagian Salmita juga jago masak!" lanjutnya.
Mata Salmita seketika membulat. Rasanya dia ingin melahap Dosen mesum didepannya itu sekarang.
"Pinter masak matamu! masak nasi aja sering lupa gue ceklekin." umpatnya dalam hati.
Karina langsung menatap kearah Salmita.
"Yang bener kamu jago masak, Sal?" tanya Karina.
"Gak jago-jago banget kok Tante. Tapi bisalah nanti sambil belajar," jawab Salmita dengan senyum terpaksa.
Karina tersenyum menatap Salmita.
Seorang laki-laki paruh baya yang masih terlihat gagah datang menghampiri ketiganya.
"Jadi Kamu calon istri Alfarez?"
"Pa-Pak Hendra?" ucap Salmita sedikit terbata.
"Saya pikir Kamu tidak mengenali saya," jawab Hendra.
Salmita menatap tajam ke arah Alfarez. Yang ditatap hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak peduli.
"Jadi Pak Hendra ini Ayah dari Pak Alfarez?" tanya Salmita.
"Iya. Saya Hendra Ayah dari Alfarez Davindra sekaligus pemilik Kampus dimana kamu berkuliah sekarang," jelas Hendra.
"Sialannn! Jadi Pak Alfarez bukan cuman sekedar Dosen tapi juga anak dari pemilik kampus gue? Fakk! Cerita apa lagi ini ya Tuhan." batin Salmita.
Karina ikut tersenyum melihat wajah terkejut Salmita.
**
"Sudah siap menikah?" tanya Hendra yang kini sudah bergabung dengan ketiganya.
Salmita menatap sekilas Alfarez kemudian lelaki itu memberi isyarat untuk mengiyakan ucapan Papinya.
"Insyaallah, saya siap Pak!" jawab Salmita.
Hendra sedikir menghela napasnya.
"Sejujurnya Kami sudah mempersiapkan pernikahan ini jauh sebelum Kamu kenal dengan Alfarez. Saya juga sudah terlanjur memberi tau kepada semua kolega saya bahwa anak saya satu-satunya akan menikah. Tapi tiba-tiba Alfarez memberi kabar jika calon istrinya berselingkuh. Entah itu benar atau hanya kebohongan semata atau mungkin Alfarez yang berselingkuh denganmu. Yang jelas pernikahan ini harus tetap berjalan sesuai rencana. Terserah Alfarez ingin memilih calon istri seperti apa."
Salmita sedikit terkejut dengan perkataan Hendra barusan. "Jadi dirinya hanyalah pemeran pengganti di pernikahan ini?" tanyanya dalam hati.
"Salmita bukan selingkuhan Alfarez, Pi! Ciara yang berselingkuh dariku. Bukan Aku!" jelas Alfarez.
"Lalu bagaimana jika mahasiswa lain tau tentang hubungan kalian?" tanya Hendra tanpa memperdulikan ucapan sang putera.
"Kita berdua sudah sepakat untuk merahasiakan pernikahan kami. Jadi di lingkungan kampus kami pure sebagai Dosen dan Mahasiswa." jelas Alfarez.
Hendra menatap kembali kearah Salmita lalu menghela nafasnya.
"Mau bagaimana lagi. Kami sebagai orang tua hanya bisa mendukung apapun pilihan Alfarez. Menikahlah di tanggal yang sudah disepakati dari awal. Gedung dan semuanya sudah siap. Kalian tinggal fitting baju, cetak undangan dan yang pasti cari cincin untuk pernikahan kalian. Kamu urus semua Alfarez. Bulan depan tetap menjadi hari pernikahanmu." ucap Hendra lalu berdiri kemudian berjalan meninggalkan mereka semua.
Karina mengusap punggung Salmita, "Minggu depan kamu kesini lagi ya Salmita. Mami tunggu masakan kamu!" ucap Karina yang hanya diangguki oleh Salmita.
Karina kemudian berdiri menghampiri putera semata wayangnya. Lalu memeluk tubuh Alfarez dengan sedikit erat, "Selamat untuk pernikahanmu Alfarez. Semoga kalian bahagia!" ucap Karina tulus.
Setelah itu Karina berjalan pergi menyusul sang suami.
Salmita sedikit bisa bernapas lega. Walaupun pada kenyataannya Salmita tau jika Hendra tidak terlalu suka dengan kehadirannya. Mungkin?
***
Hallooo!! Aku update lagi nih..
Cuman sedikit tapi semoga kalian suka yaa!
Terima kasih sudah mau meluangkan waktu membaca dossum ini WKWKlafyu gaess <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Faultiness [Completed]
RomanceDISCLAIMER ‼️⚠️ : Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, tokoh, karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan. 🙏 Kisah tentang Salmita Isvara, Gadis yang berjuang untuk h...