"Maksud kamu apa Ciara?" tanya Alfarez saat lelaki itu berhasil menarik perempuan ini menjauh dari Salmita."Aku mau kita memulai kembali hubungan kita yang kandas Alfarez!"
"Kamu gila, HAH? aku sudah punya istri Ciara."
"Istri yang tidak kamu cintai? ayolah Al, kamu akan lebih bahagia sama aku dari pada perempuan murahan itu," ucap Ciara sambil bergelayut manja di lengan Alfarez.
"Sepertinya kamu lelah Ciara. Lebih baik kamu pulang sekarang," usir Alfarez secara halus.
"Tapi-"
"Please, aku janji akan menemuimu setelah ini."
"Kamu seriuskan Al?" Alfarez mengangguk.
"Baiklah, aku pulang. Aku mencintaimu, Al!" ucap Ciara sambil mencari kesempatan mencium pipi Alfarez, namun dengan gerakan cepat Alfarez berhasil menghindar.
"Hati-hati!" balas Alfarez.
Setelah kepergian Ciara, Alfarez beberapa kali membuang napasnya. Ia mencoba mengatur emosinya sebelum kembali menemui Salmita.
"Kenapa semuanya jadi serumit ini sih?" kesalnya.
***
"Salmita! Kenapa kamu masih ada di sini?" tanya Alfarez yang baru saja kembali tanpa sosok Ciara di sampingnya.
Salmita yang sedari tadi masih setia berdiri di depan pintu kamar hotelnya tampak tersenyum manis ke arah Alfarez.
"Aku nungguin kamu sayang. Udah ngobrolnya sama Mbak Ciara?" tanya Salmita dengan raut wajah santai.
"Dengarkan aku, Salmita. Apa yang baru saja kamu dengar itu hanya omong kosong Ciara. Jadi jangan pernah berpikir yang macam-macam."
"Hahaha. Santai sayang, aku gak kenapa-kenapa kok. Tapi kamu seneng gak, akhirnya mbak Ciara mau balikan lagi sama kamu?" tanya Salmita lagi masih dengan wajah santai.
Alfarez hanya bisa menelan ludahnya beberapa kali. Lelaki itu sama sekali tidak tau harus bersikap bagaimana saat ini.
"Sudah aku bilang, ucapan Ciara hanya omong kosong. Dia mungkin sedang mabuk. Ciara saja sudah punya kekasih baru dan aku bertemu mereka di salah satu mall kemarin."
"Iya Mas, iya. Aku cuman tanya loh? gak usah panik gitu mukannya. Tapi kalau kalian mau balikan lagi ya coba aja!"
Salmita tersenyum smrik, dia biarkan Alfarez merasa bimbang saat ini dan berharap bisa kembali menjalin hubungan dengan Ciara, mantannya. Tapi lihat saja, sampai mana mereka akan bertahan menjalani hubungan haram ini.
"Stop membahas hal yang tidak penting Salmita! ini semua hanya salah paham," tegas Alfarez.
Salmita menaikan bahunya tidak peduli lalu berjalan begitu saja meninggalkan Alfarez yang masih terdiam dengan pikirannya sendiri.
"Sayang? kamu mau bermalam di luar?" panggil Salmita saat Alfarez sama sekali tidak bergerak dari tempatnya.
Alfarez menggelengkan kepala lalu dengan cepat berjalan menyusul Salmita masuk ke dalam kamar hotel.
***
Pagi Hari, kediaman Alfarez.
"Ini rumahku, biasanya aku malas tinggal di sini karena aku yang memang masih sendiri dan rumah ini terlalu besar untuk aku yang hanya pergi pagi, pulang malam hari."
Salmita sama sekali enggan menyimak penjelasan Alfarez. Sedari tadi gadis itu tidak berhenti berdecak kagum memandangi rumah mewah suaminya. Ruang tamu yang mewah, ruang keluarga yang menurut Salmita sangat luas, belum lagi dari pintu kaca yang sedari tadi ia tatap terlihat jelas kolam renang yang cukup besar yang berada tepat di teras belakang rumah Alfarez. Sungguh sangat beruntung, Salmita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faultiness [Completed]
RomanceDISCLAIMER ‼️⚠️ : Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, tokoh, karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan. 🙏 Kisah tentang Salmita Isvara, Gadis yang berjuang untuk h...