Salmita's Secret

2.3K 219 41
                                    


Flashback!

"Gimana? Kamu mau kan bantuin saya Salmita?" ucapnya dengan penuh rasa memohon.

"Ta-tapi..."

"Tenang saja. Saya yang akan menjamin hidup kamu dan akan melunasi semua hutang-hutang keluargamu. Termasuk mengembalikan perusahaan dan rumah peninggalan keluargamu yang di sita oleh Bank!" ucapnya mencoba kembali meyakinkan gadis itu.

"Tidak ada cara lain? Saya benar-benar takut. Takut jika setelah ini saya di buang begitu saja," ujar Salmita mencoba mengungkapkan kegelisahaanya sejak tadi.

"Saya pastikan setelah ini dia akan bertanggung jawab Salmita. Kamu hanya perlu beracting saja seolah kita tidak saling kenal nantinya. Bahkan jika Kamu berhasil saya pastikan hidupmu akan jauh lebih terjamin dari sekarang."

"Kenapa anda begitu tidak suka dengan wanita ini? Bukannya dia sangat berarti untuk anak anda?" tanya Salmita yang membuat lawan bicaranya tersenyum meremehkan.

"Dia tidak benar-benar mencintainya. Dia hanya ingin menguasai harta keluargaku dan aku paling benci hal itu."

"Bagaimana anda tau?"

"Aku tidak bodoh Salmita. Aku menyelidiki semua hal yang berkaitan dengan anakku dan tentang wanita murahan ini. Bahkan Aku juga tau sudah berapa banyak lelaki hidung belang yang sudah menikmati tubuhnya."

"Bukannya akan sama saja denganku jika aku menyerahkan tubuhku untuk anakmu?" tanya Salmita sambil menggigit bibir bawahnya mencoba menutupi rasa gugupnya.

"Kamu masih suci Salmita. Aku tau itu."

Salmita menghela napasnya beberapa kali sebelum akhirnya mengangguk menyetujui.

"Good girl! Ini cek untuk kamu. Dan nanti siang saya akan menghubungi pengacara saya untuk menyelesaikan urusanmu dengan Bank!" ucapnya dengan wajah bahagia.

"Senang bekerja sama denganmu," ucapnya lagi sambil menyalami tangan Salmita.

"Terima kasih sudah mau membantu saya, Ibu Karina Davindra," balas Salmita penuh rasa hormat.

Karina tersenyum lalu mengangguk, "Kalau bisa buat Alfarez jatuh cinta denganmu dan menghamilimu Salmita Aku akan semakin bahagia saat mendengar kabar itu." ucap Karina dengan senyum yang tidak pernah luntur dari wajah cantiknya.

***

"Hallo, Salmita?"

"Hallo, Iya Bu?" jawab Salmita sambil sesekali menyeka air matanya.

Tepat setengah jam yang lalu hubungannya dengan sang kekasih Deon baru saja kandas di tengah jalan. Bertengkar hebat dan saling mengumpat satu sama lain sudah hal biasa di hubungan percintaan Sallmita dan Deon. Lelaki temperamental yang tidak segan melayangkan tangannya dengan mudah ke tubuh Salmita. Bodohnya gadis itu masih bertahan hanya dengan ucapan dan janji manis seorang Deon.
Pada akhirnya Salmita menyerah, Salmita muak saat dirinya melihat dengan mata kepalanya sendiri, Deon tengah asik bercumbu dengan perempuan lain yang ternyata teman sekelasnya di kampus.

"DEON BRENGSEK!" umpatnya sedari tadi.

"Sal?" panggil Karina kembali saat obrolannya tidak di respond oleh Salmita.

Faultiness [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang