The Truth

1K 161 50
                                    

Sudah lebih dari setengah jam Alfarez masih setia duduk sambil menggenggam tangan perempuan yang tengah terbaring lemah di atas ranjang. Matanya terlihat memerah menahan tangis. Bahkan sesekali Alfarez mengecup punggung tangan wanita itu dengan perasaan bersalah.

"Maaf, maafin aku. Maaf aku gak bisa pegang janjiku buat jagain kamu," ucap Alfarez untuk kesekian kalinya.

Suara pintu terbuka membuat Alfarez menoleh, dengan tatapan sendu Alfarez memandang wajah cantik perempuan yang baru saja masuk lalu berjalan mendekat ke arahnya.

"Mas, makan dulu," ajak Salmita.

"Aku belum lapar Sal," tolak Alfarez yang masih setia menggenggam tangan perempuannya.

Salmita menghela napas panjang lalu mulai membuka kota nasi yang tadi sempat ia beli di kantin rumah sakit. Setelah itu Salmita menarik satu kursi, duduk di sebelah Alfarez.

"Akk.." ucap Salmita sambil menyodorkan sendok berisi nasi dan lauk ke arah Alfarez.

"Aku gak laper Sal," tolak Alfarez lagi.

"Makan! Kalau kamu sakit siapa yang jaga dia disini?"

Alfarez menghela napasnya lalu mengangguk dengan berat hati menerima suapan dari Salmita.

"Dia cantik ya, Mas," ucap Salmita mengamati wajah perempuan yang masih asik tertidur enggan membuka matanya.

Alfarez tersenyum tipis. "Sal," panggil Alfarez lembut.

"Iya, Mas?" jawab Salmita tak kalah lembut.

"Terima kasih. Terima kasih udah mau berjuang sejauh ini demi Ciara," lanjutnya.

Salmita tersenyum tulus sambil kembali menatap wajah Ciara, "Dia yang mendatangiku, Mas. Dia yang memintaku untuk membongkar kebusukan Ciandra."

**

Dua jam yang lalu,

"Sudahi permainan licikmu itu CIANDRA!" teriak Salmita tepat di wajah perempuan yang kini tengah menatap Salmita dengan tatapan terkejut.

"Cia..Ciandra?" tanya Alfarez dengan suara terbata.

Salmita semakin menarik kencang rambut perempuan yang ia sebut dengan nama Cindra itu, membuatnya semakin meringis kesakitan.

"Iya, Ciandra. Ciandra Sukmatama, saudara kembar dari Ciara Sukmatama. Kabur dari rumah karena depresi hebat lalu memilih tinggal di Singapura. Kembali ke Indonesia baru 1 tahun belakangan ini dan dia kembali hanya untuk membalas dendam!" jelas Salmita dengan suara tegasnya.

"Mak-maksud kamu apa Salmita?" tanya Alfarez yang mulai berjalan mendekatinya.

Ciara aka Ciandra hanya bisa menggeleng lemah. Tarikan pada rambutnya benar-benar kencang membuatnya merasa kesakitan.

"Dia bukan Ciara, Al. Dia Ciandra! Ciara yang kamu cintai sedang terbaring di rumah sakit karena ulahnya!" ujar Salmita.

"Gak, gak mungkin. Kamu pasti bohong kan? Dia Ciara, Salmita. Dan Ciara gak punya saudara kembar!"

"Tapi faktanya begitu Alfarez Davindra! Dia Ciandra Sukmatama, perempuan gila yang terobsesi denganmu sejak masa SMA. Tapi kamu malah menjalin hubungan dengan saudara kembarnya Ciara. Dari dulu dia selalu di banding-bandingkan dengan Ciara karena Ciara adalah gadis pintar yang berprestasi. Sedangkan dia? hidup dengan khayalannya. Alias gila!" tekan Salmita.

"Gak Al! Bohong! Semua yang di ucapin sama perempuan murahan ini gak ada yang benar! Aku Ciara, Ciara cinta pertama kamu Al. CIARA!" teriak Ciara.

PLAK!

Faultiness [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang