Setelah menutup panggilan teleponnya dengan Ciara, Salmita memilih berjalan keluar dari kamar mandi. Pandangannya langsung tertuju kepada suaminya yang kini tengah menatapnya tajam sembari duduk di atas ranjang.
"Kenapa sayang? Ada yang salah denganku?" tanya Salmita sambil berjalan menghampiri Alfarez.
"Habis ngobrolin apa sama Ciara?" tanya Alfarez dengan wajah yang terlihat geram.
Sialan! Memang perempuan tidak tau diri. Awas ya lo Ciara!
"Oh? Padahal Aku udah bilang loh sama dia buat keep dan jangan sampai Kamu tau atau bahkan orang lain tau. Soalnya kan ini masalah personal ya? dasar cepu!" kesal Salmita.
"Kenapa?"
"Al, Apa benar setelah ini Kita akan benar-benar berpisah?"
"Ada apa denganmu Salmita? Ini sudah pertanyaan yang kedua kalinya!" ucap Alfarez terpancing emosi.
"Tinggal jawab apa susahnya? Aku cuman mau mempersiapkan mental aja dari sekarang. Menjadi janda dari seorang Alfarez Davindra menurutku sesuatu yang menarik," ucap Salmita sesantai itu sambil bersiap berdiri meninggalkan Alfarez.
"Maksud kamu apa, HAH? Kalau ngomong yang jelas! Jangan pergi ketika obrolan kita belum selesai Nyonya Salmita Davindra!" bentak Alfarez sambil menarik tangan Salmita sedikit kasar agar perempuannya kembali duduk di sampingnya.
"APA! Mas mau jawaban apa dari aku?" tanya Salmita yang kini ikut terpancing emosi.
"Maksud kamu telepon Ciara apa? Aku udah coba jujur ya sama kamu dan kamu kelihatan fine aja. Tapi kenapa di belakang aku, kamu malah hubungin dia? Mau ngancem dia, HAH!" bentak Alfarez lagi.
"Aku cemburu. PUAS?" jawab Salmita yang membuat Alfarez seketika terdiam tanpa mampu menjawab perkataan Salmita.
"Aneh ya? Maaf, aku juga gak tau kenapa jadi se-childish ini. Udahlah, aku minta maaf kalau udah bikin Ratu mu itu sakit hati dan merasa di ancam!" ucap Salmita sambil menepis tangan Alfarez kasar.
"Kamu tuh salah paham!"
"Apa?"
"Jangan berpikir macam-macam Salmita!"
"Perempuan mana yang gak bakalan mikir macam-macam kalau suaminya ngasih kado ke perempuan lain mas? PEREMPUAN MANA?! Ahhh udahlah lupain aja! Aku kenapa berlebihan gini sih? Please Salmita lo harus waras dan gak jatuh cinta terlalu dalam sama Alfarez!" batinnya.
Memang dasarnya perempuan gak tau malu! Suka ngadu. Padahal cuman hal sepele dan udah sepakat cukup kita aja yang tau, kok malah sampai ke Alfarez!
ALFAREZ, PLEASE SADAR! LO CUMAN DI MANFAATIN ANJIRR! Ganteng tapi goblok ya Alfarez Davindra!
"Aku cuman sedikit cemburu. Aku juga tau kamu gak mau pergi honeymoon karena ingin menemui Ciara besok kan? Dari sini aku jadi sadar diri dan sadar posisi kalau aku memang bukan prioritas buat kamu Al. Dan kenapa aku selalu tanya apa pernikahan kita hanya akan berjalan dalam kurun waktu satu tahun saja? Ya karena itu yang Ciara bilang ke aku!" ucap Salmita sambil beberapa kali menghela napasnya kasar.
"Bahkan aku juga gak akan kaget kalau besok kamu mau melayangkan gugatan cerai ke aku. Aku akan menerimanya, Al," ujar Salmita tanpa mau menatap wajah Alfarez.
"Kamu ngomong apa barusan? coba ulangi sekali lagi?" tanya Alfarez yang kini menatap tajam ke arah Salmita.
"Aku dan kamu selesai. Kita pis-"
"JANGAN MENGUJI KESABARANKU SALMITA! STOP MEMBAHAS HAL YANG TIDAK PENTING KARENA KITA MASIH AKAN MELANJUTKAN RESEPSI PERNIKAHAN. BISAKAH KAMU BERSIKAP DEWASA?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Faultiness [Completed]
RomanceDISCLAIMER ‼️⚠️ : Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, tokoh, karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan. 🙏 Kisah tentang Salmita Isvara, Gadis yang berjuang untuk h...