Alfarez's anger

1K 169 28
                                    

"Ayo Sal!" panggil Damar sambil meraih koper Salmita.

"Mar?" ucap Salmita ragu.

"Sal, gak ada waktu lagi. Pesawatnya udah mau take off!" ucap Damar lalu menarik tangan Salmita agar ikut berjalan bersamanya.

"Al, semoga kamu bahagia." Batin Salmita sambil berjalan mengikuti langkah Damar. Sesekali ia menengok ke arah belakang berharap keajaiban datang untuk dirinya.

"Cukup, Sal. Cukup!" ucapnya lirih sambil menggelengkan kepala agar kembali tersadar dari bayang-bayang seorang Alfarez.

***

Alfarez kini duduk diatas ranjang kamarnya, menatap tajam ke arah balkon dengan kedua tangan terkepal menahan amarah. Sejak pertemuannya dengan Salmita di Rumah Sakit, Alfarez memutuskan untuk pulang dan memilih menitipkan Ciara ke salah satu Suster yang berjaga hari ini. Sedikit berat, tapi, masalahnya dengan Salmita harus secepatnya terselesaikan malam ini juga.

Tepat pukul 8 malam, Salmita baru saja sampai di rumahnya. Setelah kepulangannya dari Rumah Sakit dan sedikit berdebat dengan Damar, ia memilih pergi ke apartement Keyla. Salmita rindu dengan sahabatnya itu, sekaligus menyibukan diri agar tidak terlalu memikirkan Alfarez yang mungkin kini sedang berbahagia karena Ciara sudah sadar dari komanya.

"Sepi ya? Kaya hidup gue," ucapnya saat berhasil masuk ke dalam rumah.

"Alfarez marah gak ya, sama ucapan Damar tadi siang? Ah, gak mungkin. Buktinya dia aja sama sekali gak hubungin gue. Ck! Berharap apa sih, lo Sal?" gumamnya sambil berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Salmita membuka pintu kamarnya lalu tangannya merabah saklar kamar untuk menyalakan lampu agar terlihat terang. Salmita terlonjak kaget saat menatap punggung lelaki yang selama seminggu ini benar-benar ia rindukan, duduk membelakanginya diatas ranjang menatap ke arah balkon kamarnya.

"Mas, kamu pulang?" tanya Salmita yang berjalan mendekat kearah Alfarez.

"Dari mana?" tanya Alfarez dengan suara yang terkesan dingin.

"Aku? Dari apart Keyla." Jawabnya jujur.

"Apart Keyla atau apart pacar gelapmu itu?" tanya Alfarez yang kini menatap tajam kearah Salmita.

"Apa sih Mas? Tadi itu Damar, temen aku. Gak sengaja ketemu di Rumah Sakit pas aku mau jenguk Ciara." Jelas Salmita sedikit gugup.

"Pembohong!"

"Mas.." Salmita memilih duduk disebelah Alfarez lalu mengaitkan tangannya dilengan sang suami.

"Kamu gimana hari ini? Happy ya, Ciara udah sadar?" tanya Salmita berusaha mencari topik pembicaraan yang lain.

"Apa hubungan kamu sebenarnya dengan lelaki itu Salmita?" tanya Alfarez enggan menanggapi celotehan Salmita.

"Mas! Kan aku udah bilang, dia temen aku Mas!" jawab Salmita sedikit kesal.

"Terus ini apa?" tanya Alfarez sambil menyodorkan beberapa foto yang diambil saat Salmita dan Damar bertemu belakangan ini.

Salmita meraih beberapa foto itu dari tangan Alfarez. Mimik wajahnya berubah terkejut, "kamu nyewa orang buat ngikutin aku, Mas?" tanyanya tak percaya.

Faultiness [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang