Promise?

1K 133 25
                                    

Hari pertama di Turkey hanya di habiskan keduannya di dalam kamar saja. Alfarez dan Salmita sama-sama kelelahan akibat pergulatan panjang semalam.

"Malam ini mau makan di luar sayang?" tanya Alfarez yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Mauuuu!" jawab Salmita dengan semangat.

"Oke, bersiap-siaplah sekarang. Aku mau melakukan reservasi tempat dulu," ucap Alfarez sambil sibuk dengan ponsel di tangannya.

"Oke sayang!"

cup

Satu kecupan berhasil mendarat di pipi Alfarez yang membuat lelaki itu tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat pelakunya yang kini berlari begitu saja masuk ke dalam kamar mandi.

"Dasar!" ucap lelaki itu.

**

Kedua pasangan pengantin baru ini berjalan beriringan dengan sangat serasi. Salmita yang sejak tadi bergelayut manja di lengan Alfarez membuat lelaki itu beberapa kali mengecup pucuk kepala istrinya gemas. Bahkan suara deringan telepon miliknya sama sekali tidak ia hiraukan. Alfarez berpura-pura tidak dengar, ia sangat malas untuk mengangkat panggilan telepon dari Ciara yang sejak kemarin meminta kejelasan hubungan mereka.

"Angkat aja sayang, siapa tau itu panggilan penting," perintah Salmita yang sebenarnya sangat terganggu dengan suara telepon Alfarez.

"Itu nenek gayung masih aja cari kesempatan sama suami gue. Gue tenggelemin juga lo ke laut biar karam kaya kapal shipper!" batin Salmita kesal.

"Tidak penting!" jawab Alfarez.

"Oke," balas Salmita pelan namun senyum liciknya terlihat jelas dari wajah cantiknya.

Kini keduanya sudah tiba di salah satu Restaurant yang cukup terkenal di kota Turkey 'Roof Mezze 360, Istanbul'

Kini keduanya sudah tiba di salah satu Restaurant yang cukup terkenal di kota Turkey 'Roof Mezze 360, Istanbul'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih," ucap Alfarez kepada pelayan setelah mengantar pesanan makanan keduanya.

Salmita menatap makananan di depannya dengan mata yang berbinar dan bahagia untuk pertama kali di dalam hidupnya.

"Kamu suka tempatnya sayang?" tanya Alfarez.

"Hah? kamu manggil aku apa tadi?" tanya Salmita meminta Alfarez mengulang kembali ucapannya.

"Kamu suka tempatnya, SAYANG?" ulang Alfarez memperjelas kalimat akhirnya.

Salmita mengulum bibirnya dengan wajah bersemu merah. Salmita harap waktu berhenti di sini saja dan tidak ada lagi pengganggu di hubungan mereka seperti Ciara contohnya.

"Aku sangat suka apa lagi kalau perginya sama kamu," jawab Salmita.

"Setelah ini, aku akan mengajakmu jalan-jalan mengelilingi kota Turkey dan membelikan semua barang ke sukaanmu, Salmita," ujar Alfarez.

Faultiness [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang