Tik tok tik tok...
Kajian kitab malam itu telah usai.
Denting jarum jam mengiringi aktivitas 2 santriwati yang larut dengan kegiatan dan pikirannya masing-masing. Sunyi, senyap, malam itu terasa sangat tenang, bahkan angin yang berhembus perlahan membuat mereka ingin tertidur saat itu juga."Mbak Atika, sekarang Mbak Ayla ngapain ya kira-kira? Apa keadaannya baik-baik saja?" Aisya mengawali.
"Belum tau juga ya, dari kemarin belum ada kabar juga, apa kita telpon aja yuk, belum terlalu malam kayaknya," jawab Atika.
Mendengar itu Aisya langsung beranjak dari kasur dan mendekat ke samping Atika.
"Sstt! Tapi jangan keras-keras ya, Zahra udah pules tuh." Atika menunjuk gadis di sampingnya yang sudah memeluk guling dengan mata terpejam namun mulutnya terbuka, memang lucu sekali anak itu.
"Hehee... in syaa Allah, ya, mbak."
'Berdering', tulisan yang tercantum di layar ponsel Atika.
"Halo, Assalamu'alaikum," suara orang di seberang tenang tanpa ada kebisingan.
"Wa'alaikumussalam," jawab mereka serempak.
"Mbak Ayla, gimana? Apa kabar? Gimana keadaannya abah?"
"Ya gitu, Sya, masih di tempat tidur belum bisa jalan-jalan. "
"Ya Allah, nitip salam ya, mbak, buat abah, maaf cuma bisa bantu doa, semoga segera pulih," ucap Aisya.
"Aamiin ya robbal 'alamiin, Tika juga minta maaf ya nggak bisa nemenin."
"Iya, nggak papa Tik, doa kalian aja sudah lebih dari cukup kok, syukron ya."
"Mbak, mau beralih ke panggilan video boleh?" Tanya Aisya.
"Boleh," jawab mereka berdua. Atika memegang kendali ponselnya dan beralih ke panggilan video.
"Waaww, Mbak Aylaa," Aisya malah heboh sendiri ketika panggilan video tersambung dan menampakkan wajah Ayla di dalam kamar.
"Sstt... Aisya, udah dibilangin jangan keras-keras, Zahra tidur."
"Iya ihh, Aisya kebiasaan deh dimana-mana heboh, suara kamu itu lho bisa-bisa kedengeran sampai kamar abah."
Aisya menutup mulutnya, "Ya Allah, mbak-mbak maaf ya."
"Nggak papa, gimana tadi ngampusnya? Seru?" Ucap Ayla.
"Seru kok, udah dapet temen juga, terus tadi tuh mbak, tau nggak sih!! Bisa-bisa nya aku ketemu saya Kak Amir, kejadiannya nggak terduga banget."
"Serius? Kok nggak cerita dari tadi?" Sergah Atika ketus, pasalnya dari sepulang ngampus Aisya tidak cerita apapun meskipun mereka sudah tak ada kegiatan.
"Eh, nggak gitu mbak, aku aja juga baru ingat sekarang, soalnya daritadi kita kan fokus setoran."
"Udah-udah, yuk gimana ceritanya, penasaran nih!" Ayla yang tidak di tempat pun menengahi.
****
"Uhukk!" tiba-tiba Amir tersedak.
"Ini minum dulu, gus," teman yang makan dengannya pun kaget lalu menyodorkan sebotol air putih untuk Amir.
"Syukron, akhi, sudah ane bilang berapa kali, kalau di luar pondok cukup panggil Amir saja," ucap Amir usai minum.
"Na'm, memang ane serung keceplosan. Antum mau bicara apa? Kok tiba-tiba tersedak begitu."
"Ndak, Wan. Ndak tau tiba-tiba tersedak saja, ndak mau ngomong apa-apa."
"Wah, sepertinya ada yang membicarakan antum ini ya hahaha..." Iwan menepuk pundak Amir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Asa Triple A
Storie d'amoreAisya, Atika, Ayla. Tiga wanita cantik dengan kisah-kisah mereka yang berwarna bermula di pesantren. Aisya "Aku tak mau berharap terlalu tinggi untuk mendapatkanmu, kita bagai bumi dan langit yang sulit menyatu." Atika "Di saat hatiku belum siap men...