[00:03]

12.7K 1K 125
                                    

Happy Reading 💐

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎


03. Kembali ke Masa Lalu

"Zura!"

"Azura, wake up!"

"Ra, kalo kamu gak bangun-bangun mulu aku guyur beneran nih?!" Ancam seorang gadis yang berusaha membangunkannya temannya.

Sementara gadis yang dipanggil namanya itu mulai menggeliat pelan karena merasa tidur nya terganggu, "Hoamm, Apa sih ganggu," ucap nya menguap pelan beberapa detik kemudian ia teringat sesuatu, matanya langsung melotot terkejut.

"A-aku masih hidup!?" Paniknya sembari memegang kedua pipinya, raut wajahnya terlihat panik. Gadis itu meraba-raba badannya namun tak menemukan luka apapun.

"Gimana bisa? Apa itu tadi mimpi? Tapi kenapa rasa sakitnya kerasa banget?" lirihnya tanpa sadar gadis yang berdiri di sampingnya menatapnya aneh.

"Heh!"

Azura terlonjak kaget sambil meringis pelan, mengusap kepalanya yang dipukul oleh buku, "Ma-Manda? I-ini beneran kamu? Kapan mamu pulang dari Aussie? Kenapa gak ngasih tau aku!?" tanya Azura bertubi-tubi saat melihat sahabatnya kini berdiri di hadapannya.

Azura terkejut melihat Manda ada di Indonesia, perlu diketahui setelah lulus kuliah, Manda melanjutkan studi S2 nya di luar negeri. Semenjak Manda memutuskan studi nya di luar negeri, Azura belum sempat bertemu lagi dengan sahabat karibnya itu.

Manda menatap Azura aneh. "Kamu sehat Ra? Sejak kapan aku ke Aussie? Kamu aneh banget kaya orang linglung gitu."

"Udah ah ayo masuk kelas, keburu dosennya masuk," ujar Manda tanpa menunggu jawaban dari temannya itu. Baru selangkah melangkahkan kakinya dari sana Azura menarik lengannya membuat Manda menoleh menatap nya.

"Maksud kamu? Dosen? Man, kita kan udah lulus."

Manda yang mendengar perkataan melantur dari teman nya itu tak tahan untuk tidak tertawa, "Ya ampun Ra, segitu frustasinya ya kamh ngadepin tugas Pak Anton sampe ngigo udah wisuda?" Manda mengusap sudut matanya yang berair akibat tertawa.

Manda mencoba menghentikan tawanya saat melihat raut wajah konyol temannya itu, ia menepuk-nepuk pipi Azura pelan.

"Jangan-jangan kamu tadi mimpi udah wisuda ya? Bangun Ra udah hampir siang ini." Azura menyingkirkan tangan Manda dari pipinya, ia meringis kecil saat Manda mencubit pipinya.

"Udah ah ayo cepet, kita masuk kelas." Manda menarik lengan Azura yang masih diam saja, sahabatnya itu semenjak bangun dari tidur seperti orang aneh.

Padahal tadi mereka cuma mengerjakan tugas saja di perpustakaan lalu Azura malah tertidur saat mengerjakan tugas. Manda yang tau sahabatnya itu tertidur memilih membiarkan nya, karena Manda tau, Azura pasti kurang tidur akibat memikirkan masalah tugas.

Saat jam kuliah sebentar lagi masuk, Manda langsung membangunkan sahabatnya itu. Mereka langsung pergi ke kelas dan mengikuti kuliah sampai waktu pulang.

🎤🎤🎤

Azura menyadari satu hal, sejak ia terbangun dari tidurnya dan mendapati sahabatnya Manda yang berada di dekatnya.

Kini ia yakin bahwa ia kembali ke masa lalu, sangat mustahil. Namun itu benar-benar terjadi padanya, Azura masih tidak percaya dengan yang ia alami sekarang.

Jika dipikir-pikir lagi sangat tidak masuk akal, apa yang ia lihat tentang hidupnya di masa depan itu hanyalah mimpi? Azura menepuk-nepuk pipinya beberapa kali berusaha menyadarkan dirinya bahwa ini semua hanyalah mimpi.

Tapi pipinya sangat sakit, "Ini bukan mimpi, ini nyata. aku bener-bener balik ke masa lalu," gumam Azura dengan pandangan kosong.

Tubuhnya meluruh ke lantai, ia menatap kedua kakinya yang utuh sambil membayangkan kejadian di masa depan saat ia mengalami kecelakaan dan kakinya terjepit hingga hampir putus dari tubuhnya.

Saat ini Azura tengah berada di toilet, saat Manda menariknya untuk ke kelas karena takut dosen datang. Azura menyuruh Manda untuk pergi ke kelas sendirian dan ia beralasan ingin pergi ke toilet untuk mencuci muka.

Azura berdiri dan menatap pantulan dirinya di cermin. Wajah yang terpantul di sana adalah wajahnya ketika ia masih muda saat masih berusia 20 tahun, Azura benar-benar kembali ke masa lalu tepatnya kembali 6 tahun yang lalu, yang di mana saat di masa depan ia berusia 26 tahun.

Tidak ada yang berubah dari wajahnya saat ini maupun di masa depan nanti, hanya saja rambutnya yang sekarang panjangnya sepunggung, beda saat ia berusia 26 tahun rambutnya hanya panjang se pundak saja.

Azura mengikat asal rambutnya dengan jepit rambutnya, ia mencuci mukanya agar terlihat fresh, setelah nya ia mencuci mukanya menggunakan tisu.

Merapihkan rambutnya yang terlihat berantakan, Azura memilih untuk mengikat rambutnya hingga leher jenjangnya terlihat.

Lalu ia memoleskan wajahnya dengan make up yang ia bawa dalam tas, hanya sedikit saja tidak terlalu tebal. Karena Azura sejatinya memang tidak terlalu mahir dalam make up.

Setelah di rasa memuaskan, Azura keluar dari toilet

Ia menarik napasnya sejenak, "Oke Zura, perjalanan kamu akan di mulai lagi dari sekarang. Semangat Zura kamu pasti bisa!"

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎

To Be Continued

⭐+ 💬 👇

Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang