[00:37]

4.7K 309 40
                                    

Tandai kalo ada typo

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎


37. Mencoba Melupakannya

Malam harinya Azura, Manda, Naina, dan Sofia merayakan pesta di sebuah hotel bintang lima milik kenalan ayah Manda.

Mereka merayakan pesta ini sebagai kenang-kenangan terakhir bersama Sofia sebelum gadis itu pulang ke Belanda.

Di saat yang lain sedang menikmati pesta, lain halnya dengan Azura yang memilih berdiri di balkon hotel lantai 9.

Gadis itu terdiam menikmati angin malam yang menerpa wajahnya sambil melihat pemandangan kota di malam hari.

Azura membuka matanya, pikirannya melayang pada Jayden. Ingatan tentang dirinya dan Jayden yang pernah bertengkar di balkon pun terlintas begitu saja di pikirannya. Azura menghela napasnya beberapa kali.

Pikirannya masih teringat tentang berita hubungan Jayden dengan Eliza yang masih hangat di perbincangkan banyak orang.

Meskipun media tak menyebut nama Eliza tapi Azura juga yakin bahwa wanita itu adalah Eliza.

Kepalanya mengarah ke atas langit malam menatap bulan yang bersinar terang di atas sana, "Jayden, apakah aku harus tetap mempercayai ucapanmu saat terakhir kita bertemu? Kau menyuruhku untuk tidak percaya pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya dan harus percaya padamu."

"Tapi bagaimana dengan sikapmu yang justru membuat kepercayaanku padamu goyah begitu saja?" Azura mendesah kasar, "Kau juga menyuruhku untuk menunggumu? Apa kau benar-benar pantas untuk aku tunggu setelah kau mempermainkan perasaanku seperti ini, Jayden?"

Pandangan Azura mulai mengabur, hatinya terasa sesak. Napasnya terasa tercekat di tenggorokannya. "Bahkan saat aku melihatmu kembali, kau justru menatapku seperti orang asing."

Azura menunduk dan sontak saja hal itu membuat air mata yang menggenang di pelupuk matanya jatuh.

Azura mengusap wajahnya kasar yang basah akibat air matanya pandangannya tak sengaja melihat gelang berbandul kupu-kupu yang ia pakai di pergelangan tangan kirinya.

"Bolehkah aku mengambil gelang ini jika aku benar-benar berhasil menjadi bintang terkenal seperti yang kau inginkan?"

Ia tersenyum miris mengingat perkataan Jayden 6 bulan yang lalu. Meraba gelang itu, Azura menatap sayu gelang di tangannya.

"Kau bahkan sudah menjadi bintang terkenal, tapi sampai saat ini kau belum mengambil gelang ini kembali."

Azura tersentak saat merasakan pundaknya ditepuk seseorang, ia menoleh sekilas dan kembali menatap ke depan dengan pandangan kosong.

"Masih mikirin berita itu?" tanya orang itu tepat sasaran.

"Ra, tatap aku," ucapnya sambil memegang kedua pundak Azura untuk menghadap ke arahnya.

Azura menatap Manda dengan tatapan sayunya. Melihat pancaran kesedihan yang di tunjukkan sahabatnya membuat Manda menghela napas kasar.

"Lupain Kak Jayden, Ra. Kamu sama Kak Jayden itu sudah nggak setara."

"Dia itu sudah menjadi bintang besar, sangat sulit untukmu menggapainya."

Azura tertohok mendengar ucapan Manda, ia menepis pelan tangan Manda yang masih bertengger di pundaknya lalu membuang mukanya dan kembali menghadap pemandangan kota.

Menarik napas panjang, "Kamu benar, Man. Keadaannya sekarang berbeda, harusnya aku sadar diri. Dari awal saja aku bukan siapa-siapa dia, tapi kenapa aku sampai berharap lebih padanya?"

"Aku memang bodoh, hanya karena perilakunya yang manis padaku membuatku berharap lebih padanya."

Manda mendekat ke arah Azura, ia iba melihat sahabatnya seperti ini. "Sekarang, buang perasaan dan harapanmu itu padanya, lupain Kak Jayden, kau bisa, kan?"

Azura menatap dalam Manda, ia menggeleng pelan. "Tidak semudah itu, tapi aku akan mencobanya."

Manda tersenyum kecil, ia menarik Azura ke dalam pelukannya dan mendekapnya erat. Mengusap punggung sahabatnya, "Kamu pasti bisa, Ra. Aku akan mendukungmu."

Azura memeluk Manda tak kalah erat, ia memejamkan matanya dan mengangguk di pelukan Manda. "Makasih, Man."

Hanya Manda yang mengerti dirinya di antara temannya yang lain, dan hanya Manda juga yang tahu perasaannya pada Jayden.

"Jayden, aku menyerah. Aku menyerah dengan perasaanku padamu. Maafkan aku, mulai hari ini aku akan mencoba untuk melupakanmu seperti kau yang melupakanku begitu saja." Batin Azura.


☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎

To Be Continued

Sesuai janjiku, aku update hari ini.

Aku juga update tiga bab sekaligus kali ini, jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya di setiap bab nya 🥰

ada salam dari babeh:

ada salam dari babeh:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang