[00:31]

5.9K 379 37
                                    

Tandai kalo ada typo

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎

31. Makan Bersama yang Berantakan

“Jayden berhenti! Lepas Jayden, tanganku sakit.” Azura meronta berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jayden yang menggenggamnya terlalu erat. Namun, pria itu masih terus menariknya entah ke mana.

Karena kesal, Azura menyentak tangannya sekuat tenaga dari genggaman Jayden membuat tautan kedua terlepas, ia menatap Jayden seolah meminta penjelasan pada pria itu.

“Apa-apaan kau ini!? Lihat tanganku memerah karena mu.” Azura menggenggam pergelangan tangannya yang memerah akibat cengkraman pria di depannya.

Jayden yang tersadar dengan tindakannya merasa bersalah pada gadis itu. Tangannya terulur menggenggam dan mengusap pelan pergelangan Azura, ia menatap Azura dengan rasa bersalah.

“Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu. Sungguh, Zura,” cicitnya pelan menatap Azura sayu.

Azura merasa aneh dengan sikap Jayden, ia menarik pelan lengannya yang di genggam Jayden, “Aku maafkan, tapi jangan kau ulangi lagi.”

Jayden mengangguk cepat. “Terima kasih, aku berjanji.”

Azura menghela napas panjang, “Sekarang, bisakah kau jelaskan apa maksud dari perkataan perempuan itu tadi, Jayden?”

“Aku terpaksa, aku tidak nyaman dengan tingkah gadis aneh itu yang tidak menyerah untuk mendekatiku.”

“Aku kira, dengan memberitahunya jika kau adalah kekasihku akan membuatnya berhenti mendekatiku. Namun, sepertinya tidak. Gadis itu sudah gila menurutku.” Jelas Jayden panjang lebar.

Mendengar penjelasan Jayden, Azura kini mengerti permasalahan Jayden. Ia sedikit prihatin dengan pria itu, terlihat sekali raut wajah tertekan saat berhadapan dengan gadis bernama Eliza itu.

“Kau mau, kan, membantuku untuk berpura-pura menjadi kekasihku jika di hadapan gadis gila itu?”

Permintaan itu membuat Azura terbelalak mendengarnya, tapi karena rasa ibanya pada Jayden membuatnya tak bisa menoleh permintaan pria itu.

“Baiklah, hanya untuk di hadapan gadis itu saja, kan?”

Jayden mengangguk, “Terima kasih, lagi-lagi kau masih mau membantuku.”

“Jayden!”

Panggilan itu membuat keduanya menoleh ke arah sumber suara, di depan sana terlihat seorang pria paruh baya berpakaian formal berjalan ke arah keduanya.

Mereka berdua saling melempar pandangan saat pria paruh baya itu berdiri di hadapan keduanya. Jayden berdeham pelan, ia mengalihkan pandangannya menatap pria paruh baya itu.

“Selamat siang, Tuan Edward,” sapa Jayden sopan.

Tuan Edward Addison, CEO dari agensi Nebula Entertainment sekaligus ayahnya Eliza Addison. Sudah berkecimpung di bidang Entertainment sejak 40 tahun lamanya.

Minat besarnya pada dunia Entertainment membuat Edward memutuskan untuk membuat agensi sendiri yang kini sukses menaungi beberapa artis dan penyanyi terkenal di dunia hiburan.

“Apa kau melihat Eliza? Sepertinya dia pergi untuk menemui mu.”

“Eliza, dia–"

“Aku di sini Ayah,” ucap seseorang memotong perkataan Jayden.

Azura dan Jayden menoleh ke belakang, terlihat Eliza berjalan menghampiri mereka. Dan perempuan itu langsung memeluk ayahnya di depan keduanya.

“Ada apa Ayah mencariku?”

Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang