Jangan lupa tinggalkan vote and komen (◠‿◕)
Happy Reading
☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎
09. Kenangan Masa Lalu
“Iel? Kamu Iel, kan?” tanya Kanha memastikan.Azura mengepalkan tangannya mendengar nama itu. Tubuhnya mulai bergetar, Azura berusaha mengenyahkan perasaan itu dalam dirinya.
“Tidak salah lagi, kamu Iel. Aku tau itu kamu.” Pria yang sejak tadi memanggilnya Iel mulai berjalan mendekat ke arahnya.
"Berhenti di situ!” teriak Azura. “Jangan mendekat!” sambungnya sembari menatap tajam Kanha.
Kanha menghentikan langkahnya saat Azura berteriak padanya, ia tertegun melihat Azura yang menatapnya penuh kemarahan.
“Iel, aku–“ Belum sempat Kanha melanjutkan ucapannya, Azura langsung lari dengan cepat sembari membawa trolinya.
Sebenarnya ia bisa saja mengejar Azura sekarang. Namun, ia mengurungkan niatnya. Kanha paham, Azura pasti butuh waktu.
Perasaan bersalah kian menggerogoti hatinya, “Iel, maafkan aku,” gumamnya pelan.
🎤🎤🎤
Azura baru saja keluar dari supermarket sembari membawa paper bag berisi barang belanjaannya. Ia baru sadar ternyata di luar sedang hujan, Azura menghela napas kasar karena harus menunggu hujan reda.
Ia menatap jam tangannya, ternyata sudah menunjukkan pukul 17:46, ia harus pulang ke apartemen secepatnya.
Pandangannya menatap sekeliling banyak sekali orang yang ikut berteduh, tiba-tiba sekelebat bayangan muncul dalam ingatannya.
Ingatan tentang masa sekolahnya dulu, di bawah guyuran hujan bersama seorang laki-laki yang pernah mengisi hatinya.
Flashback on
“Kita neduh dulu, ya. Aku gak bawa jas hujan!” teriak seorang pria sembari terus mengendarai motornya.“Gak mau! Aku mau main hujan-hujanan sama kamu,” ucap Azura setengah berteriak.
“Oke! Pegangan yang kenceng sayang, aku mau ngebut.”
Mendengar itu Azura melilitkan kedua tangannya di pinggang pria itu dan mendekapnya erat dari belakang.
Membiarkan tubuh keduanya mulai basah diterpa hujan.
Flashback off
Ia tersenyum miris saat mengingatnya, kenangan sederhana dirinya bersama Kanha. Meskipun sesaat. Namun, begitu membekas di ingatannya.
Di sisi lain Kanha baru keluar dari supermarket, ia melihat di luas sedang hujan. Pandangannya menatap sekitar melihat orang-orang yang ikut berteduh di sana.
Sampai matanya menangkap sosok gadis yang sangat ia kenal. Iel, atau lebih tepatnya Azura, gadis yang pernah mengisi hatinya sedang berdiri di sana menatap guyuran hujan.
Sudah dua tahun lebih mereka tak bertemu sejak ia meninggalkan gadis itu begitu saja. Bukan tanpa alasan ia meninggalkan gadis itu, Kanha terpaksa meskipun pada akhirnya Iel akan membencinya.
Kenangan masa lalu menyeruak begitu cepat, membuat dadanya sesak. Kanha ingin sekali menghampiri Azura, menanyakan kabar gadis itu, lalu mendekap tubuh gadis itu seperti dulu.
Di tempatnya, Azura merasa ada seseorang yang sedang melihatnya sedari tadi.
Matanya menjelajah ke sana ke mari sampai akhirnya ia melihat siluet Kanha yang berdiri tak jauh dari tempatnya sedang melihat ke arahnya.
Melihat itu, Azura cepat-cepat memutuskan pandangannya, dan memilih pergi dari sana. Ia memilih menerobos hujan dari pada harus melihat Kanha di sana, beruntung hujannya tidak terlalu deras.
Sementara Kanha tersentak saat tatapan mereka bertemu, ia terpaku di tempatnya melihat Azura yang langsung memutuskan pandangannya dan pergi dari sana.
“Kanha, kamu lagi liat apa?” tanya seorang gadis yang tiba-tiba saja datang.
Kanha mengalihkan tatapannya lalu menatap gadis di sampingnya. “Kamu sejak kapan di situ?” tanya Kanha balik.
Kening gadis itu mengernyit heran, “Barusan, kenapa?”
Kanha menggeleng, “Tidak papa, sudahkan? Ayo pulang.”
Kanha jalan terlebih dahulu meninggalkan gadis itu yang menatap dirinya aneh dari belakang.
“Dia, kenapa?”
🎤🎤🎤
“Kanha! Awas!”
Kanha tersadar dari lamunannya saat mendengar teriakan itu, secepat mungkin ia membelokkan setirnya.
Hampir saja tadi ia keluar jalur. Bisa-bisanya ia melamun saat sedang berkendara.
Ia menghela napas kasar, sejak pertemuan tak sengaja dengan Azura, dirinya selalu memikirkan gadis itu.
“Are you okay, Kanha?” tanya seorang gadis yang sejak tadi bersamanya.
Kanha menoleh menatap gadis itu kemudian ia mengangguk pelan. “Maaf, tadi aku melamun dan hampir membuatmu celaka.” Kanha mengalihkan pandangannya ke arah depan.
“Tidak papa, lain kali jangan melamun saat berkendara,” peringat gadis itu.
“Oh iya, kau bilang akan membawaku ke rumah lama mu bukan?” sambung gadis itu.
Kanha berdeham sebagai jawaban. “Kalau begitu sekarang saja,” ucap gadis itu semangat.
Sementara Kanha memilih menuruti keinginan gadis itu, gadis yang sudah bersamanya sejak dua tahun belakangan ini.
Sofia Garcia Rossie, gadis kelahiran Indonesia-Belanda yang memiliki kulit putih pucat dan rambut pirang khas orang Eropa.
Awal pertemuannya dengan Sofia sangat klise, Kanha dan Sofia bertemu di bangku sekolah akhir.
Dan seiring berjalannya waktu mereka berdua semakin dekat layaknya pasangan pada umumnya.
Meskipun begitu, Kanha menganggap Sofia hanya sebagai sahabat, tidak lebih.
☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎
To Be Continued
⭐👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Thread of Destiny [END]
Fantasy[ FANFICTION : TIME TRAVEL SERIES ] ☠️ WARNING TYPO BERTEBARAN Azura Gabriella, seorang psikiater yang mengalami kecelakaan ketika sedang pulang menuju rumahnya. Tanpa Azura sangka, dirinya kembali ke 6 tahun yang lalu saat dirinya masih kuliah. Sa...