[00:20]

2.9K 211 40
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote and komen (◠‿◕)

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎


20. Bersatu Kembali?

Sudah sekitar lima menit Azura duduk sendiri di taman belakang kampus menunggu seseorang yang ingin bertemu dengannya.

Saat Azura keluar dari toilet tiba-tiba saja ada seorang gadis menghampirinya dan memberinya sebuah surat padanya.

Azura tidak tahu itu surat dari siapa karena tidak ada nama pengirimnya, di surat itu tertulis jika ia di suruh datang ke taman belakang kampus sendirian saat jam kelas selesai.

Dan di sinilah ia sekarang, duduk di salah satu kursi taman selama lima menit menunggu orang itu datang.

Bahkan ia rela mengorbankan waktu istirahatnya hanya untuk bertemu dengan si anonim pengirim surat ini.

Tiba-tiba dari arah belakang Azura dapat mendengar suara langkah kaki seseorang, Azura pikir itu pasti orangnya.

Ia membalikkan badannya, "Kau?" ucap Azura tak menyangka kehadiran Kanha di sana.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Azura curiga.

"Oh, jadi kau si pengirim surat ini?" ucap Azura menunjukkan sebuah surat yang ia pegang.

"Iel-"

"Maksudku Zura, izinkan aku berbicara sebentar denganmu." Kanha meralat ucapannya saat menyebut nama Azura.

"Hanya lima menit tidak lebih," ucap Azura tanpa melihat ke arah Kanha.

Kanha tersenyum saat Azura memberinya izin untuk berbicara dengannya, ia akan menggunakan waktu lima menit itu untuk menjelaskan semuanya pada Azura.

"Aku minta maaf Zura, Aku sungguh-sungguh minta maaf karena meninggalkanmu begitu saja selama dua tahun ini."

"Aku- Aku ingin memberitahu semuanya padamu agar kau tau semuanya. Asal kamu tau, aku tidak berniat untuk meninggalkan waktu itu."

"Kau tau, waktu itu Kakekku yang di Amsterdam sedang sakit keras. Jadi kami sekeluarga harus pergi ke sana untuk merawatnya."

"Tadinya sebelum pergi aku ingin berpamitan padamu. Namun, apa kau tidak ingat jika waktu itu kau sedang marah padaku dan tidak ingin menemuiku?"

"Aku mengirimkan banyak pesan padamu tapi tidak ada satu pun pesanku yang kau balas. Bahkan saat aku datang ke rumahmu kau tidak mau keluar dari kamarmu hanya untuk sekedar menemuiku." Jelas Kanha panjang lebar.

Azura terdiam mendengar semua ucapan yang Kanha katakan barusan, ia kembali mengingat kejadian masa-masa sekolahnya dulu.

Yang dikatakan Kanha benar, waktu itu ia sedang marah pada Kanha karena tak sengaja melihat Kanha berpelukan dengan perempuan lain di depannya matanya sendiri.

Flashback on

"Kanha mana si, kok dia lama banget ambil minumannya," gerutu Azura. Kini ia sedang berada di rumah Kanha untuk merayakan ulang tahun Kanha yang ke 18 tahun.

Dan Kanha mengundang teman-teman sekolah untuk datang ke acaranya. Azura beranjak dari tempatnya berniat mencari Kanha di kerumunan banyak orang.

Lalu pandangan tak sengaja melihat Kanha yang tak jauh dari tempatnya sedang memeluk seorang perempuan cantik di sana.

Hatinya tercabik melihat itu, dengan emosi yang memuncak Azura menghampiri keduanya dan memisahkan kedua sejoli yang saling berpelukan itu.

"Iel? Kamu-"



PLAK!

Perkataan Kanha terhenti saat Azura tiba-tiba menamparnya di depan banyak orang, dengan tatapan kecewanya Azura langsung pergi dari sana tanpa mengatakan apa pun lagi.

Flashback off

Azura yang terlanjur terbakar api cemburu pun marah dan menjauhi Kanha, bahkan ia tak memberi kesempatan pada Kanha untuk menjelaskannya karena ia terlanjur sakit hati.

"Selama ini kau salah paham, perempuan yang ku peluk waktu itu adalah kakak perempuanku yang selama ini tinggal di Amsterdam."



"Di hari ulang tahunku waktu itu dia tiba-tiba saja datang tanpa memberitahuku. Ternyata dia sengaja ingin memberi kejutan padaku dan ingin merayakan ulang tahunku. Tapi, ternyata kehadirannya malah menjadi kejutan juga ya untukmu," ucap Kanha menatap Azura sayu.

Azura menundukkan kepalanya tak berani menatap Kanha, ini memang salahnya.

Andaikan waktu itu ia mau mendengar penjelasan Kanha mungkin ini semua tidak akan terjadi.

Ternyata selama ini ia membenci Kanha hanya karena kesalahpahaman.

"Maafkan aku, aku juga salah," ucap Azura mulai terisak kecil. Kanha yang tak kuat melihat Azura mulai menangis pun menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

Katakanlah ia lancang karena memeluk gadis itu begitu saja. Sungguh, Kanha selalu menantikan momen untuk bisa memeluk Iel-Nya seperti saat ini.

Kanha memeluk Azura dengan erat ia mencium puncak kepala Azura beberapa kali. Harum rambut Azura pun tak berubah dari dulu sampai sekarang.

Kanha melepas pelukannya, ia mengangkat dagu Azura agar gadis itu bisa menatapnya. Ibu jarinya mengusap sisa-sisa air mata di wajah Azura. Mata Azura memerah karena menahan tangis.

"Jangan menangis, hatiku sakit saat melihatmu menangis," ucap Kanha membuat Azura mengangguk pelan, ia mengusap sudut matanya yang berair.

"Azura," panggil Kanha. Azura mendongak saat Kanha menyebut namanya, ia menatap pria itu intens.

"Bisakah hubungan kita kembali seperti dulu?"

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎

To Be Continued

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (✯ᴗ✯)

Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang