Tandai kalo ada typo
Happy Reading
☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎
40. Kejutan
Membutuhkan waktu 17 jam 45 menit untuk Azura sampai dari London ke Indonesia dan Azura baru sampai saat malam hari. Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, Azura melihat sekitarnya.
Terakhir kali ia menginjakkan kakinya di sini saat ia akan pergi keluar negeri untuk melanjutkan pendidikannya dan kini ia kembali lagi setelah 6 tahun lamanya di sana.
Azura berjalan keluar dari bandara mencari taksi untuk mengantarnya pulang ke rumahnya.
“Pak, antarkan saya ke jalan ini ya.” Azura menunjukkan kartu alamatnya kepada sopir taksi itu.
“Baik, Nona.” Kemudian mobil yang ditumpangi Azura melaju pergi meninggalkan Bandara.
Selama perjalanan Azura melihat ke arah jendela mobil, ia merasa sudah banyak yang berubah saat sebelum ia berangkat ke luar negeri.
Ia membuka jendela mobil saat di lampu merah, Azura sedikit menyembulkan kepalanya dari jendela menikmati angin malam yang menusuk pori-pori wajahnya.
Senyuman yang sedari tadi menghiasi wajahnya luntur seketika saat melihat papan billboard yang berada di seberang sana menampilkan wajah Jayden yang sedang mengiklankan sebuah produk.
“Dia sudah seterkenal itu, ya?” batinnya berucap.
Azura kembali menutup jendelanya saat lampu sudah hijau, tanpa menyadari bahwa di sebelah mobil yang ia tumpangi adalah mobil yang ditumpangi Jayden.
“Wah kayaknya itu yang di sebelah mobil presiden atau artis ya? Banyak bener yang ngawal,” celetuk sang sopir membuat Azura menoleh ke arah jendela.
Benar yang dikatakan sang sopir barusan, mobil itu dikawal oleh beberapa motor besar di belakangnya.
Biasanya orang yang seperti itu pasti orang penting, Azura memilih menghiraukannya, ia memilih mengambil earphone di tasnya lalu memakainya di telinga.
“Pak, nanti kalau sudah sampai kasih tau, ya. Saya mau istirahat dulu sebentar.”
Sang sopir mengangguk, “Iya, Non.”
Di sisi lain, tepatnya di dalam mobil Jayden, entah kenapa detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Jayden tidak mengerti apa sebabnya, Drivar yang melihat kegelisahan Jayden mencoba bertanya.
“Kau kenapa?”
Jayden menggeleng, “Tidak tau, tiba-tiba saja aku merasa gelisah. Seperti ada sesuatu tapi aku tidak tau apa itu.”
“Mungkin itu hanya firasatmu saja. Kau tidak usah khawatir kau aman dalam jangkauan ku,” ucap Drivar.
“Aku akan selalu memantau ke mana pun kau berada, aku tidak akan membiarkan kejadian yang menimpamu itu terjadi di kehidupan kali ini, Jayden," ucapnya dalam hati.
🎤🎤🎤
“Nona bangun, kita sudah sampai.”
Azura terusik dari tidurnya, kemudian ia menggeliat pelan, mengerjap beberapa kali dan yang pertama kali ia lihat adalah wajah sang sopir.
“Kita sudah sampai, Nona.”
Azura menegakkan tubuhnya, ia merenggangkan persendiannya sebentar. “Tolong bantu keluarin koper saya di bagasi ya, Pak.”
“Baik, Nona.”
Azura keluar dari mobil dan mengambil kopernya dari tangan sopir itu, “Makasih, Pak. Ini uangnya.” Azura menyodorkan uang pecahan seratus ribu sebanyak dua lembar.
Lalu setelah itu ia membalikkan badannya untuk masuk ke dalam rumah. Ia menatap rumahnya yang sangat sepi, mungkin orang rumah sudah pada tidur.
Azura berjalan gontai menuju pintu. Ia menekan bel rumahnya, tapi sepertinya tidak ada yang membukakan pintunya.
Sekarang ia berpikir bagaimana caranya ia masuk jika tidak ada yang membukakan pintunya?
Azura memegang gagang pintunya lalu mendorongnya sedikit. Ia terkejut melihat pintunya terbuka.
Apa tidak ada yang mengunci pintunya? Bagaimana jika nanti ada orang jahat yang menerobos masuk ke dalam? Benar-benar sangat ceroboh sekali.
Perlahan Azura masuk ke rumahnya yang sudah sangat lama tak ia kunjungi, saat masuk ke dalam suasana rumah sangat gelap. Azura bingung ke mana Papa dan Mamanya? Lalu ni Ratih? Apa beliau pulang kampung?
“Mama? Papa?” panggil Azura.
“Bi Ratih? Bi!” panggilnya lagi dengan suara sedikit keras.
“Ma, Pa, kalian di mana? Zura pulang nih,” ucapnya. Namun, tak ada yang menjawabnya.
Azura mencoba mencari sakelar lampu untuk menghidupkan lampunya. Ia meraba-raba tembok sekitarnya. Setelah menyala Azura dikejutkan dengan suara letupan kecil dari arah belakangnya.
“Surprise!”
Azura membekap mulutnya terkejut melihat kehadiran semua orang yang di sayangnya ada di sini. Di hadapannya ada Mama, Papa, Manda, Naina, Sofia, Ella, Arsel, Kanha yang hadir di sini.
“Wellcome home, sayang,” ujar sang Mama sambil merentangkan kedua tangannya untuk memeluk anaknya semata wayangnya.
Azura berjalan dan menubruk tubuh Mamanya dan memeluknya erat. “Zura kangen, Mama.”
Tina, Mama Azura tersenyum kecil mendengar ucapan putrinya. Ia mengusap kepala belakang anaknya dengan lembut. “Mama juga merindukanmu.”
Mereka melerai pelukannya, lalu Azura berjalan menuju papanya dan memeluknya erat sama seperti mamanya.
“Anak Papa makin cantik saja.” Fariz, papa Azura mencium puncak kepala anaknya sayang.
“Siapa dulu dong Mamanya?” Seru Tina yang mendengar ucapan suaminya.
Azura tersenyum senang, ia beralih menatap teman-temannya yang ada di sana. “Kalian sengaja ya?”
“Sebenarnya ini semua idenya Tante Tina, Ra. Tante bilang ingin merayakan kepulangan anaknya yang udah kaya Bang Toyib yang nggak pulang-pulang.”
Sontak semua orang di sama tertawa mendengar perkataan Naina barusan. Azura beralih menatap sang Mama. “Maafin Azura ya, Ma.”
Tina menggeleng, “Nggak usah minta maaf sayang, yang terpenting sekarang kamu udah pulang ke sini.”
“Ra, potong kuenya dulu dong, udah cape-cape nih kita buatnya,” celetuk Manda menghancurkan momen mengharukan antara ibu dan anak itu.
“Halah, bilang aja mau cepet-cepet makan kuenya,” sindir Azura yang sudah tau tabiat sahabatnya itu.
Kemudian mereka semua merayakan kepulangan Azura dengan bahagia sampai larut malam, teman-teman Azura pun memutuskan untuk menginap di rumah Azura.
☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎To Be Continued
Spoiler:Sontak manik keduanya saling bertubrukan satu sama lain. Melihat sosok di depan rasanya tubuh Azura mati rasa, jantungnya terasa berhenti berdetak detik itu juga.
Azura terpaku. Sekejap, semua kenangan yang ia kira telah lama hilang meluap kembali memenuhi ruang hatinya tanpa permisi.
Perasaan yang ia pikir sudah mati dan terkubur dalam-dalam tiba-tiba menyeruak begitu saja. Napas Azura memburu, jantungnya berdegup tak karuan.
Mau di update kapan? komen dung –>
Jangan lupa tinggalkan jejak
hatur tengkyu~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Thread of Destiny [END]
Fantasy[ FANFICTION : TIME TRAVEL SERIES ] ☠️ WARNING TYPO BERTEBARAN Azura Gabriella, seorang psikiater yang mengalami kecelakaan ketika sedang pulang menuju rumahnya. Tanpa Azura sangka, dirinya kembali ke 6 tahun yang lalu saat dirinya masih kuliah. Sa...