[00:41]

5.3K 387 45
                                    

Tandai kalo ada typo

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎


41. Reuni Berujung Pertemuan

Pukul 6 pagi Azura sudah bangun dan ia memilih membantu mamanya dan bi Ratih yang sedang membuatkan sarapan untuk semua orang. Selama memasak Azura menceritakan kegiatannya selama di London pada mamanya.

“Selama di London, apa kamu dekat sama seseorang di sana?” tanya Tina mencoba menggoda anaknya.

“Mama kenapa nanya gitu?”

Tina mengedikkan bahunya acuh, “Ya nggak papa, kamu lihat deh temen-temen kamu udah punya pasangannya masing-masing. Kamu masih mau jomblo aja?”

“Ya mungkin jodoh Zura belum kelihatan batang hidungnya. Nanti juga muncul sendiri,” balas Azura seadanya.

Tina menepuk keningnya mendengar ucapan absurd putrinya itu, “Kalau gitu kamu cari dong. Mama juga kan pengen liat kamu punya cowok.”

Azura menghela napas pelan, “Dikira gampang apa, Ma? Susah tau, hati Zura belum nemuin yang cocok.”

“Ya ya ya, terserah kamu saja.” Pasrahnya.

Bi Ratih yang sedari tadi mendengar obrolan ibu dan anak itu hanya geleng-geleng kepala. Sudah lama sekali terakhir ia melihat interaksi keduanya saat Nona mudanya masih tinggal di sini.

“Sisanya biar Mama sama Bi Ratih aja yang beresin, tinggal dikit lagi juga. Kamu panggilan yang udah bangun aja untuk sarapan. Terus kamu bangunin yang masih tidur buat sarapan.”

Azura mengangguk, lalu ia pergi dari dapur untuk memanggil yang lainnya dan mengajak mereka sarapan bersama.

Beruntung semuanya sudah bangun, jadi Azura tidak perlu bersusah payah untuk membangunkan mereka.

🎤🎤🎤

Selesai sarapan, satu persatu orang yang menginap di rumah Azura sudah pulang karena ada kesibukan masing-masing.

Sementara Azura memilih bermalas-malasan di kamarnya sebelum besok ia harus bekerja lagi. Berbaring sambil menonton drama adalah kegiatan terbaik menurutnya

Tok tok tok!

“Masuk,” ucapnya tanpa menoleh ke arah pintu.

“Zura sayang, dari pada kamu bermalas-malasan di rumah mending ikut Mama," ucap Tina yang tak tahan melihat anaknya hanya bermalas-malasan.

“Ke mana?” ucap Azura lagi tanpa melihat sang Mama.

“Kamu ini nggak sopan, kalo orang tua lagi ngomong tatap orangnya,” tutur Tina membuat Azura langsung duduk dan menatap mamanya.

“Iya, maaf. Emang Mama mau ngajak Zura ke mana?”

“Ikut Mama ke acara reunian sama temen-temen Mama. Kemarin Mama udah terlanjur bilang sama mereka mau ajak anak Mama yang udah lama nggak pulang ke Indo,” serunya.

Azura mendengus mendengarnya, ia tau pasti ada niat terselubung terkait ajakan mamanya ini.

“Nggak mau, Zura malas. Mama aja sendiri.”

Tina berkecak pinggang mendengar penolakan anaknya, “Kamu jangan bikin Mama malu dong, apa nanti kata mereka kalo Mama nggak jadi ajak kamu.”

“Lagian cuma sebentar,” sambungnya.

Mata Azura menyipit tak percaya, “Bener nih cuma sebentar?”

“Iya, udah ayo. Kamu cepet ganti baju, Mama tunggu di bawah.”

Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang