[00:33]

5K 314 54
                                    

Tandai kalo ada typo

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎


33. Sebuah Pesan

Kini Jayden berjalan menuju ruangan Pak Edward, tidak tahu kenapa pria paruh baya itu memanggilnya untuk ke ruangannya.

Sepanjang jalan Jayden bertemu dengan beberapa artis senior yang ia kenal, tak jarang dari mereka ada yang melempar senyum padanya.

Sesampainya di depan pintu bertuliskan CEO's room, Jayden menarik napasnya berusaha meyakinkan dirinya jika semuanya akan baik-baik saja. Ia mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke dalam.

Saat di dalam ia melihat Pak Edward sedang mengobrol bersama asistennya, David. Mereka berdua kompak melihat ke arahnya dan Pak Edward langsung menyuruhnya untuk duduk di sofa.

“Sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan terkait kontrak kerjamu dengan perusahaan ini, Jayden.”

Pak Edward memberikan sebuah map berwarna merah tua ke hadapannya. “Kau bisa membacanya. Lalu setelah itu kau bisa tanda tangan.”

Jayden melirik sekilas pada Pak Edward sebelum akhirnya ia mengambil map itu dan membacanya  dengan teliti.

Tidak ada yang aneh atau merugikan dirinya dalam isi kontrak kerja itu. Jadi ia rasa dirinya langsung bisa menandatanganinya sekarang juga.

Setelah menandatangani kontrak itu, Jayden langsung memberikannya pada Pak Edward.

“Ada satu hal lagi yang ingin saya katakan padamu.”

Jayden menaikkan satu alisnya, “Apa itu, Tuan?”

“Ini terkait kekasihmu.”

Kening Jayden mengernyit, apa yang ingin pria tua ini katakan tentang Azura?

“Kau tau kan setiap artis atau penyanyi yang mempunyai kekasih itu rentan terkena skandal yang dapat merusak reputasinya?” ucap Pak Edward membuat Jayden mengangguk kecil.

"Apa lagi kau Jayden, yang baru memulai karier mu di dunia entertainment ini. Selama ini aku selalu memantau para artis dan penyanyi yang berada di bawah naunganku untuk tidak terlibat skandal apa pun.”

“Dengan kau memiliki seorang kekasih itu akan sulit. Kau bisa saja mengecewakan penggemarmu nantinya. Aku hanya ingin mencegah kau supaya tidak terlihat skandal dan kontroversi yang dapat merusak reputasimu di masa depan," lanjutnya panjang lebar.

“Tapi, Tuan–“

“Aku mengerti apa yang kau rasakan, tapi aku tidak punya pilihan lain. Ini mutlak,” ucap Pak Edward menyela ucapan Jayden.

“Pikirkan lagi Jayden, jangan hanya karena wanita, kau malah membuang kariermu begitu saja."

Jayden termenung dengan ucapan Pak Edward, ia sangat bimbang. Meskipun hubungannya dengan Azura hanya pura-pura. Namun, perasaannya untuk gadis itu tidak pura-pura.

Dan jika ia menuruti perkataan Pak Edward, sangat kecil kemungkinan untuk dia bisa berinteraksi lagi dengan Azura.

“Ingat Jayden, perempuan jaman sekarang itu sangat realistis dalam memilih pasangan. Jika kau sudah mempunyai karier yang bagus, kau bisa dengan mudahnya mendapatkan gadis cantik yang kau inginkan nantinya.”

“Bukan hanya seorang gadis, tapi semua orang akan memandangmu segan dan menghormatimu.”

🎤🎤🎤

Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang