[00:45]

487 75 8
                                    

Tandai kalo ada typo

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎


45. Harus Kandas

Sudah beberapa minggu ini Azura merasa terusik dengan kehadiran Jayden yang selalu mengganggunya saat ia sedang mengecek kondisi Tuan Edward. Pria itu seolah hafal dengan kunjungannya ke rumah Tuan Edward selama beberapa minggu ini.

Dan selama itu juga Azura merasa bersyukur dengan perkembangan kondisi kesehatan Tuan Edward yang mulai membaik, pria itu juga sudah jarang melamun atau bahkan bersedih lagi. Edward sudah mulai bangkit dari rasa keterpurukannya.

Azura juga selalu melaporkan perkembangan kondisi kesehatan Tuan Edward pada Helga, adik dari Tuan Edward.

“Tuan, Anda hebat bisa melawan semua rasa kesedihan Anda. Saya ikut senang atas perkembangan Anda.”

Edward tersenyum mendengarnya, “Bagaimanapun juga ini berkat bantuanmu. Harusnya aku sedari dulu memintamu menjadi perawat pribadiku. Kau menjalankan tugasmu dengan baik Azura.

“Terima kasih atas pujiannya, Tuan. Tapi sayang sekali, kontrak kerja saya sebentar lagi selesai setelah Anda dinyatakan sembuh total. Dan mungkin saya akan kembali ke London.”

Edward termenung mendengarnya, ia jadi teringat pada Jayden, bagaimana dengan pria itu jika Azura harus kembali ke London? Padahal selama beberapa minggu ini Edward juga bisa melihat perjuangan Jayden untuk mendekati Azura.

Sebagai sesama pria Edward paham apa yang dirasakan Jayden. Sungguh hubungan cinta mereka sangat sulit, tapi ini semua karena dirinya juga yang sempat memisahkan keduanya.

“Sebentar lagi Jayden akan datang, apa kau akan menunggunya?”

Azura tersenyum tipis dan menggeleng “Tidak, lagi pula untuk apa aku menunggunya? Aku tidak punya urusan dengannya.”

Edward menghela napas pelan, ia menatap intens gadis sesuai putrinya itu, “Apa kau tidak mengerti sikap yang ditunjukkan Jayden padamu belakangan ini?”

“Tidak, memang kenapa?”

Edward menganga tak percaya mendengar jawaban Azura, ia tak menyangka jika Azura adalah tipe perempuan yang sangat tidak peka, pantas saja Jayden mendekati gadis itu secara terang-terangan jika di kediamannya.

“Harusnya kau lebih mengerti lagi dengan sikap Jayden padamu belakangan ini Azura, pria itu sangat mencintaimu, aku bisa melihatnya dari tatapan matanya saat melihatmu.”

Deg!

“Jayden mencintaiku? Apa itu benar?” batin Azura berucap.

“Kau harus lebih peka lagi, Kenali Jayden lebih dekat agar kau sadar jika pria itu memang benar-benar mencintaimu.”

“Sebagai sesama pria, aku sangat yakin jika Jayden mencintaimu, Azura. Aku mengatakan ini bukan tanpa alasan, tapi selama 6 tahun ini aku yang menyaksikan sebesar apa cintanya itu padamu.”

“Bahkan saat dia terlibat rumor hubungan dengan putriku, dia langsung membantahnya di depan publik, kau tau itukan?”

Azura tentu mengetahuinya, tapi ia tak peduli saat itu. Lagi pula kalau pun Jayden membantah rumornya, itu bukan hanya karena dirinya. Tetapi karena reputasi pria itu sendiri.

“Buka hatimu untuk Jayden, beri kesempatan padanya untuk membuktikan cinta itu padamu.”

🎤🎤🎤

Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang