[00:26]

2.4K 160 4
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote and komen (◠‿◕)

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎

26. Gadis Aneh

Sementara itu, di apartemen, Kanha dan Sofia tengah menonton film setelah pulang dari pasar malam. Sebenarnya Sofia lah yang meminta untuk menonton film bersama, jadi mau tak mau Kanha memilih menurutinya saja.

“Ceweknya kasian banget ya, udah dijadiin tempat pelampiasan, eh malah diselingkuhin pacarnya,” celetuk Sofia sambil memakan Popcorn-Nya.

“Cowoknya nggak bersyukur banget. Kanha kamu jangan jadi pria seperti yang di film itu, ya?”

Hening

Merasa tak mendapat jawaban, Sofia menoleh pada Kanha yang berada di sebelahnya. Dilihatnya pria itu sedang terdiam sambil menatap ke layar televisi.

“Kanha? Kamu melamun?” tanyanya, lagi-lagi Kanha tak meresponnya dan hanya terdiam dengan pandangan kosong.

“Kanha?” panggilnya dengan nada sedikit naik.

“Iya, Ra?” sahut Kanha spontan.

Sofia menegakkan tubuhnya, menatap Kanha dengan tatapan kecewa, tentu saja ia mendengar jelas apa yang Kanha katakan barusan.

Kanha yang tersadar dengan ucapannya menatap Sofia bersalah.

“Ra? Maksud kamu Azura?”

Kanha gelagapan, ia mencoba lengan Sofia namun gadis itu malah langsung menepisnya. “Fia, aku gak bermaksud–“

“CUKUP!”

Ucapan Kanha terhenti saat Sofia berteriak nyaring di hadapannya, dilihatnya gadis itu beranjak dari tempatnya.

“Aku sudah tau tentang hubunganmu dengan Azura, tapi kenapa kamu tidak memberitahuku sejak awal, Kanha!?”

“Kenapa!?” pekik Sofia penuh kekecewaan, air mata yang ia tahan sejak tadi kini meluncur bebas dari pelupuk matanya.

Sementara Kanha terdiam mendengar itu, dari mana Sofia mengetahui hubungannya dengan Azura? Apakah Azura yang memberitahunya pada Sofia sendiri? Tapi apa alasannya?

“Aku tau sekarang alasan kamu selalu menghindar jika sedang membicarakan soal hubungan kita, itu karena kamu belum bisa melupakan Azura bukan?”

“Jawab aku Kanha!? Jangan hanya diam saja!” desak Sofia.

Kanha ikut beranjak dari tempatnya, ia berdiri di depan gadis itu. Menatap Sofia dengan rasa bersalah, Kanha sedikit merundukkan kepalanya.

“Maaf.” Hanya itu yang pertama kali terucap dari mulutnya. Kanha mendongak saat mendengar suara isakan Sofia. Ia semakin merasa bersalah pada gadis itu karena secara tak langsung ia melukai gadis sebaik Sofia.

Kanha mendekat, ia menarik tubuh Sofia ke dalam pelukannya. “Jangan menangis karena aku.”

Sofia memberontak dalam pelukan Kanha, ia mencoba melepaskan diri dari pria itu namun tenaganya kalah karena Kanha tidak kunjung melepaskannya dan malah memeluknya erat.

“Biarkan seperti ini dulu, kumohon.” Pinta Kanha membuat Sofia berhenti memberontak.

Lima menit berlalu, Kanha melepas pelukannya saat tidak mendengar isakan Sofia lagi. Ia memegang dagu Sofia agar gadis itu menatapnya. Pandangan mereka bertemu dan saling terdiam untuk beberapa detik.

Tangan Kanha terulur menghapus jejak air mata yang membasahi pipi Sofia. Ia menatap gadis itu dalam.

“Maaf, ini salahku yang tidak memberitahumu sejak awal. Karena aku pikir kau tidak perlu tahu tentang masa laluku.”

Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang