[00:19]

7.1K 490 7
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote and komen (◠‿◕)

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎


19. Pilihan Jayden

Mata yang terpejam itu perlahan mulai terbuka, ia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.

Ia merenggangkan tubuhnya yang terasa sakit, ia mengernyit saat melihat sebuah selimut menutup tubuhnya.

Jayden baru sadar, ini bukan apartemennya. Ia mengubah posisinya menjadi duduk, kepalanya terasa pusing. Ia kembali mengingat kejadian yang ia alami kemarin.

Kemarin sore setelah mengunjungi rumah orang tuanya, Jayden langsung menenangkan diri dengan pergi ke club.

Di sana ia memesan minuman dengan di temani oleh Reksa. Ia tidak ingat berapa botol yang ia habiskan kemarin.

Yang pastinya tidak sedikit hingga membuatnya tidak sadarkan diri dan saat dirinya sadar ia malah berada di tempat asing.

Ia harus menghubungi Reksa dan bertanya pada temannya itu. Ia meraba-raba tubuhnya mencari letak ponselnya.

Kening Jayden mengernyit saat ia baru sadar jika dia hanya memakai kaos oblong hitamnya, di mana jaket hitamnya itu? Seingatnya ia menaruh ponselnya di dalam jaket.

“Syukurlah kau sudah sadar.”

Jayden menoleh saat mendengar suara seseorang, di sana seorang gadis yang ia kenal berjalan ke arahnya dengan membawa sebuah nampan.

Azura menaruh nampan berisi nasi dan semangkuk sayur sop itu di atas meja. Ia menyajikan makanan itu untuk Jayden.

Sedari tadi Jayden tak mengalihkan pandangannya menatap setiap gerak-gerik gadis itu. Jadi ia berada di apartemen gadis itu? Itu artinya, gadis itu yang membantunya semalaman?

“Makanlah, aku membuatkan ini untukmu,” ucap Azura.

“Sup ini bagus untuk meredakan mabuk.” Azura menuangkan air putih dalam gelas dan memberinya pada Jayden. “Minum air ini dulu.”

Jayden menatap gelas yang disodorkan oleh Azura, ia mengambilnya dan meminumnya hingga habis.

Azura tersenyum tipis melihatnya, lalu ia menyodorkan mangkuk berisi sup ayam itu pada Jayden. “Mau ku suapi?” tawar Azura menatap Jayden yang kini menatapnya juga.

Jayden menggeleng kaku, ia mengambil mangkuk itu dari tangan Azura. Harum aroma sup itu mulai masuk ke dalam hidungnya.

Jayden menatap sup itu, tiba-tiba ia teringat dengan masa kecilnya dulu. Ibunya dulu selalu membuatkannya sup jika ia sedang sakit.

“Jangan hanya dilihat, makanlah.” Lagi-lagi Jayden tersadar oleh ucapan Azura. Ia menatap gadis itu sekilas, tangannya mulai mengambil sup itu menggunakan sendok.

Jayden menutup mata saat sup itu masuk ke dalam mulutnya. “Sangat lezat, seperti masakan Mama,” batin Jayden teringat ibunya.

“Bagaimana? Apa rasanya pas?” tanya Azura melihat Jayden yang diam saja saat pria itu memakan sup buatannya.

Jayden kembali menatap Azura, ia mengangguk membuat Azura tersenyum lebar melihatnya.

"Syukurlah. Kalau begitu silakan di habiskan.”

Jayden menatap sup itu dan Azura bergantian, “Kau tidak makan?” tanya Jayden dengan suara seraknya.

Azura menggeleng, “Aku bisa makan nanti,” jawab Azura.

Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang