Jangan lupa tinggalkan vote and komen (◠‿◕)
Happy Reading
☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎
17. Kekesalan Manda
Azura, Manda, Naina, dan Sofia saat ini berjalan beriringan di lorong kampus menuju kantin. Jam kelas sudah selesai beberapa menit yang lalu, jadi mereka memutuskan untuk langsung pergi ke kantin.
Sesampainya di sana mereka langsung mencari kursi yang kosong untuk mereka tempati.
"Itu di sana." Naina menunjuk kursi yang berada di pojok kiri. Naina memimpin jalan menuju kursi itu di ikuti ketiga teman lainnya.
"Mau pesan sendiri-sendiri?" tanya Manda.
"Jangan, kalau kita pesan sendiri-sendiri yang ada tempat kita diambil orang," jawab Naina yang disetujui yang lainnya.
"Aku saja yang pesankan, sekalian aku mau melihat-lihat penjual di sini," celetuk Sofia yang sedari tadi diam.
Naina menepuk pundak Sofia, "Aku akan ikut denganmu," ucap Naina. Ia beralih menatap Azura dan Manda, "Kalian mau makan apa?"
"Kayak biasa aja Nai," ucap Azura begitu juga dengan Manda.
"Baiklah, ayo Fi."
Kini hanya ada Manda dan Azura di sana, Manda menatap serius pada sahabatnya itu seolah meminta penjelasan.
"Jadi, ayo jelaskan," desak Manda.
Azura hanya mengangguk, ia mulai menjelaskan semuanya pada Manda, dimulai kali pertamanya ia bertemu dengan Kanha di supermarket. Lalu tentang hubungan Sofia dan Kanha Azura menceritakannya pada Manda.
"Berani sekali bajingan itu muncul kembali setelah meninggalkanmu begitu saja!" geram Manda setelah mendengar semua cerita dari sahabatnya.
"Dan lelucon macam apa ini? Dia malah kembali bersama gadis lain yang kini menjadi teman kita," lanjut Manda.
Azura menghela napas pelan melihat respon Manda yang terlihat kesal. "Aku harap kau tidak membenci Sofia setelah mendengar ini," ucap Azura.
Manda menaikkan satu alisnya bingung, "Memangnya kenapa?"
"Dia tidak tahu apa-apa Man. Lagi pula, aku akan mencoba mengikhlaskan Kanha untuknya," ucap Azura mencoba meyakinkan.
Manda menelisik mata Azura, ia tidak menemukan kebohongan di sana. "Baiklah, apa boleh buat, aku akan mendukungmu."
"Tapi kau jangan melarangku untuk membenci si bajingan itu, ya!" peringat Manda membuat Azura tersenyum kecil.
"Jadi, dia ada di kampus ini juga dong?" tanya Manda penasaran.
Azura mengangguk, "Iya, dia sama seperti Sofia-" Perkataan Azura terhenti saat Naina dan Sofia baru saja datang sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman yang mereka pesan.
"Aku tadi mendengar kau menyebut namaku? Ada apa?" tanya Sofia.
Azura yang sedang meminum minumannya tersedak kecil mendengarnya. Manda yang melihat temannya tersedak pun berusaha membantunya.
"Bukan apa-apa Fi," jawab Manda. Sementara Sofia hanya mengangguk tak bertanya apa-apa lagi.
Kemudian mereka mulai memakan makanannya masing-masing dengan di selingi obrolan random.
"Sofia."
Sang pemilik nama pun menoleh ke arah orang yang memanggil namanya. Sofia tersenyum lebar saat melihat siapa yang datang. Tentu saja ia tahu suara itu.
"Kanha? Kamu ke sini?" tanya Sofia menatap Kanha dengan senyuman lebarnya.
Tidak hanya Sofia, tapi Azura, Manda dan Naina pun ikut menatap pria itu.
Jika Azura yang menatap Kanha hanya sekilas, dan Naina menatap Kanha dengan tatapan kagum karena baru pertama kali melihatnya. Lain halnya dengan Manda yang menatap Kanha penuh permusuhan.
"Aku khawatir, maka dari itu aku ke sini," ucap Kanha.
Perkataan Kanha barusan sukses membuat Sofia salah tingkah dibuatnya, Kanha rela datang jauh-jauh dari gedung fakultas ekonomi ke gedung fakultas kedokteran demi menemuinya.
Di tempatnya Kanha diam-diam melirik ke arah Azura yang kini tak melihat ke arahnya sama sekali, dan lebih fokus dengan makanannya sendiri.
Manda mengikuti arah pandang Kanha yang sedang menatap Azura. Melihat itu Manda mendidih di tempatnya.
"Duh, biasa aja kali natapnya," sindir Manda membuat semua orang di meja itu melihat ke arahnya. Terutama Kanha yang langsung membuang pandangannya ke arah lain.
"Kamu ngomong ke siapa si Man?" tanya Naina heran.
"Ada deh, intinya sama manusia." Naina geleng-geleng kepala mendengarnya, ia sudah biasa dengan tingkah Manda barusan begitu pun dengan Azura yang hanya diam saja. Berbeda dengan Sofia yang menatap Manda bingung.
"Kamu nggak makan?" tanya Sofia.
Kanha menggeleng, "Aku sudah makan sebelum ke sini," jawab Kanha.
Sofia yang tak tega melihat Kanha berdiri sejak tadi beralih menatap ketiga teman barunya, "Emm, bolehkan Kanha bergabung di sini?"
"G-Awsh!" Perkataan Manda terhenti saat kakinya diinjak secara tiba-tiba oleh Azura yang berada di sampingnya.
"Man? Kamu kenapa?" tanya Sofia heran.
Manda menatap Naina sekilas, "Nggak papa Fi, Lidahku hanya tergigit tadi," ucap Manda. Lalu Manda beralih menatap Azura tajam.
Sementara Azura yang mendapat tatapan tajam itu hanya biasa saja dan terus melanjutkan makannya.
"Boleh kok, gabung aja," ucap Naina membuat Manda mendengus kesal.
Setelah itu Kanha langsung duduk di sebelah Sofia yang duduk berhadapan dengan Azura. Pria itu memanggil penjual untuk memesan sesuatu.
"Bu, pesen jus jeruknya satu, ya." Selagi menunggu pesanannya tiba, Kanha menatap Azura yang sedari tadi enggan menatapnya.
"Kanha." Yang dipanggil namanya pun menoleh menatap Sofia yang memanggil namanya.
"Kenapa?" tanya Kanha dengan alis yang naik satu.
"Nanti aku akan pulang terlambat ke apartemen," ucap Sofia.
Kening Kanha mengernyit bingung, "Memangnya kau mau ke mana?"
"Kita akan ke rumah Manda untuk mengerjakan laporan tugas kami," ucap Sofia sambil memandang teman-temannya.
Kanha tersenyum kecil, tangannya terulur mengusap rambut belakang Sofia. "Asalkan jangan pulang terlalu larut."
Mendengar itu Sofia mengangguk patuh menuruti perkataan Kanha.
"Kalian tinggal satu apartemen?" tanya Naina tiba-tiba.
"Iya, kita tinggal bersama," jawab Sofia.
"Bukankah tidak baik tinggal satu atap dengan seorang pria jika belum menikah?" sindir Manda halus.
"Tapi di Belanda kita sudah terbiasa tinggal bersama, lagi pula aku dan Kanha sudah saling dekat satu sama lain," ucap Sofia memberi penjelasan.
"Indonesia dan Belanda itu berbeda, jangan mengira peraturan di sana dan di sini itu sama," ucap Manda tanpa melihat ke arah lawan bicara.
"Dan jika pria itu melakukan sesuatu yang jahat padamu bagaimana?" tanya Manda sembari menatap Sofia lekat.
Sofia beralih menatap Kanha yang berada di sebelahnya, ia tersenyum kecil pada Kanha. "Aku percaya kalau Kanha tidak akan berbuat macam-macam padaku."
Mendengar itu Manda berdecih, "Cih! Kita lihat saja nanti," gumam Manda.
☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎
To Be Continued
Jangan lupa vote and komennya gaiss <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Thread of Destiny [END]
Fantasy[ FANFICTION : TIME TRAVEL SERIES ] ☠️ WARNING TYPO BERTEBARAN Azura Gabriella, seorang psikiater yang mengalami kecelakaan ketika sedang pulang menuju rumahnya. Tanpa Azura sangka, dirinya kembali ke 6 tahun yang lalu saat dirinya masih kuliah. Sa...