[00:16]

7.7K 459 10
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote and komen (◠‿◕)

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎


16. Mencoba Berdamai

Azura sudah sampai di kampus 20 menit sebelum kelasnya di mulai, ia sengaja datang lebih awal karena agar tidak terlambat seperti kemarin.

Ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan di spion kaca motornya.

"Azura!"

Gerakan tangannya yang sedang membenarkan rambutnya terhenti ketika ia mendengar seseorang memanggil namanya, Azura menoleh mencari siapa orang yang memanggilnya.

Deggg!

Jantung Azura rasanya tidak berdetak untuk sesaat saat ia melihat pemandangan di hadapannya.

Rasa sesak itu kembali muncul saat matanya tak sengaja beradu dengan mata Kanha.

Tepat di depannya Sofia dan Kanha berjalan beriringan menuju ke arahnya, dan yang memanggil namanya barusan itu adalah Sofia.

"Kamu baru datang, Ra?" tanya Sofia saat sudah berada di hadapan Azura.

Azura mengalihkan pandangannya menatap Sofia. "Iya, aku baru saja datang."

Sofia tersenyum cerah mendengarnya, "Kalau begitu ayo ke kelas bareng?" ajak Sofia.

Azura bimbang untuk menerimanya, ia juga sedikit risih dengan tatapan Kanha yang sedari tadi tak berhenti menatapnya.

Ia ingin menolak ajakan Sofia karena kehadiran Kanha di sekitarnya, tetapi ia tak tega untuk menolak gadis sebaik Sofia.

Azura tersenyum paksa, lalu mengangguk pelan. "Boleh, ayo," ucap Azura.

Sofia beralih menatap Kanha, "Kamu mau ikut?" tanya Sofia pada Kanha.

Kanha tersenyum tipis, tangannya terulur mengusap puncak kepala Sofia. Ia menatap Azura sekilas yang kini enggan menatapnya.

"Tidak, kau pergilah bersama temanmu. Aku akan pergi ke kelasku," ucapnya lembut.

Azura memalingkan wajahnya melihat interaksi Kanha dan Sofia yang sangat dekat, tangannya mengepal kuat.

Jantungnya berdetak kencang, ingatannya kembali mengingat kenangan dirinya bersama Kanha dulu.

Kanha-Nya yang selalu menatapnya penuh cinta, yang selalu mengusap puncak kepalanya sama seperti yang dilakukan kepada Sofia, Kanha yang selalu menenangkannya di saat ia merasa sedih dan gelisah.

Kini itu semua hanyalah kenangan yang harus Azura kubur dalam-dalam.

Di tempatnya, Kanha kembali menatap Azura dengan tatapan bersalahnya. Ia ingin sekali menerima ajakan Sofia barusan, tetapi ia mengerti jika Azura tak ingin dirinya berada di sekitar gadis itu.

"Ayo, Ra!" ucap Sofia sambil memegang pergelangan tangan Azura dan membuatnya berjengit kecil.

Azura hanya diam saat Sofia menariknya menuju kelas, di belakang sana ia menatap punggung Sofia dengan tatapan lukanya.

"Aku nggak boleh egois, Sofia lebih pantas bersama Kanha," batinnya berucap.

Azura mengusap sudut matanya yang berair, ia mencoba menetralkan napasnya. Mulai hari ini, ia akan mencoba mengikhlaskan Kanha bersama gadis lain.

🎤🎤🎤

Kanha sudah tiba di kelasnya sejak 5 menit yang lalu, matanya beralih menatap keluar jendela. Pikirannya tak tenang saat mengingat tatapan kebencian yang Azura berikan padanya tadi pagi.

Ia ingin sekali menjelaskan semuanya yang terjadi pada gadis itu. Namun, rasanya terlalu mustahil mengingat Azura begitu benci padanya.

Bahkan untuk melihatnya pun rasanya Azura enggan. Kanha membuang napas kasar, ia mengalihkan pandangannya saat melihat satu persatu orang di kelasnya mulai duduk di tempatnya masing-masing dikarenakan dosen sudah datang.

Kening Kanha mengernyit saat mendengar bunyi notif ponselnya. Ternyata ada notif chat dari Sofia, gadis itu mengirimkan foto padanya.

Karena penasaran Kanha membuka pesan Sofia, kedua sudut bibirnya tertarik ke atas saat melihat foto yang dikirimkan oleh Sofia. Di foto itu Sofia berfoto bersama teman-teman barunya, termasuk Azura.

Tak henti-hentinya Kanha tersenyum melihat gambar Azura yang sedang tersenyum lebar di foto itu.

"Dia sama sekali tidak berubah," gumam Kanha lalu ia memasukkan ponselnya karena jam kelas sudah dimulai.

🎤🎤🎤

"Kenapa wajahmu terlihat kesal?" tanya Azura bingung saat melihat Sofia raut wajah tak mengenakan yang ditunjukkan Sofia.

Sofia mendengus kasar, ia menunjukkan ponselnya pada Azura. "Lihat!" tunjuk Sofia membuat Azura mengernyit bingung.

"Aku mengirim foto yang baru kita ambil tadi pada Kanha, tapi dia hanya membacanya," ucap Sofia.

"Kau bilang siapa tadi? Kanha!?" sentak Manda tiba-tiba.

Mendengar itu Azura dibuat panik, ia lupa untuk memberitahu Manda soal Kanha yang sudah kembali.

Sementara Sofia tersentak kaget saat Manda tiba-tiba membentaknya. Ia mengernyit bingung melihat reaksi Manda saat ia menyebut nama Kanha.

"Iya, apa kau mengenal Kanha?" tanya Sofia.

Manda bersiap untuk menjawab pertanyaan Sofia barusan. Namun, Azura dengan cepat menutup mulutnya seolah menyuruhnya untuk tidak mengatakan yang sebenarnya.

Manda mengerti, pasti ada sesuatu yang terjadi dan Azura belum bercerita padanya.

Menyingkirkan lengan Azura dengan pelan, Manda berdeham sejenak. "Tidak, aku bahkan baru mendengar namanya," jawab Manda membuat Sofia mengangguk mengerti.

Manda beralih menatap Azura seolah meminta penjelasan. Seolah mengerti tatapan yang diberikan Manda padanya, Azura hanya mengangguk sebagai respon.

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎

To Be Continued

⭐👇

Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang