لن يكون نفس الشخص الذي يراك بعينيه والذي يعرفك بقلبه
"Tidak akan sama orang yang mengenal mu dengan mata dan orang yang mengenalmu dengan hati"
--Rizkia Asy-Syifa--
Setelah sepulang dari ndalem,rizkia langsung pulang ke asrama dan masuk ke kobong ujung yang dirinya tempati.Untuk beristirahat sejenak sebelum waktu dzuhur tiba.
Dia berjalan lunglai dengan perasaan yang ia sendiri tidak bisa mengartikannya.Ternyata dugaan dia salah,orang tuanya malah menerima perjodohan ini.
Dia belum siap,benar benar belum siap harus menikah di usianya yang masih muda ini.
Namun apa dayanya,Dia harus tetap Sami'na waato'na.Harus nurut apa yang di perintahkan dari gurunya kepada dirinya.Apalagi ini suatu keinginan,keinginan dia saja kalau tidak terpenuhi sakit hati.Apa lagi ini keinginan seorang guru.
Dan dia teringat dengan satu hadist,Lau la amri bi ma a'roptu bihi.Jika bukan karena guru,dia tidak akan mengenal tuhanku,tuhan dirinya.
Kita tidak pernah mengenal siapa tuhan kita?Allah.Kita tidak akan pernah tahu akan sifat wajib,mustahil,ataupun Sifat Jaiz di allah jika tidak ada yang akan memperkenalkan nya, selain syaikhul ustadzu atau yang di sebut Guru.
Sebagai tanda terima kasih ataupun ingin mencari ridho dirinya, dengan cara mematuhi atau mengkhidmat apa yang di perintahkan nya.Supaya ilmu yang ia dapatkan barokah dan juga bermanfaat di kemudian nanti.
Dan itu alasan kuat yang membuat dia tidak bisa berbuat apa apa selain menerima perjodohan ini,mau tidak mau dia harus menerimanya mungkin ini garis takdirnya yang sudah di garisi oleh allah untum ia lalui dengan cara seperti ini.
Rizkia berjalan ke kobong lunglai dengan pikiran yang kemana mana,dan baru saja masuk ke dalam kobong nya sudah di tatap oleh tiga orang yang ada di dalam kobong,dengan wajah berkaca kaca kecuali erin dia ngga ada,entah kemana dia pergi.
Rizkia mengerutkan keningnya."Kenapa?"
"Kiaaa,kamu mau ninggalin kita di sini,kalau nan__ nanti kia pulang suci ngga ada temennya."Sontak suci langsung memeluk rizkia sambil menangis sesegrukan.
"Ihk kalian kenapa sih kok mukanya kaya gitu?"tanya rizkia bingung kenapa teman teman nya ini.
Apa temen temannya tahu bahwa dia di jodohin dan harus pulang besok buat siap siap.Tapi siapa yang ngasih tahu tentang soal ini,dia tidak pernah memberitahu kepada siapa siapa.Apa mungkin Erin?ahh nggak mungkin dia tidak memberi tahu kepadanya.
Dia duduk berada dekat teman temannya,dengan perasaan bingung kepada mereka.
Rizkia menatap kepada teman temannya."kalian tahu aku di jodohin?"dia lebih baik bertanya dari pada kebingungan sendiri.
Hanya sebuah anggukan saja sebagai jawaban dari mereka."Lo beneran di jodohin riz,katanya di jodohin riz?dan bakal ninggalin kita?"tanya kiran bertubi tubi dan masih sesegrukan.
Belum apa apa mereka udah nangis sesegrukan,gimana ini tiga anak.Lagi cape capenya juga dia,sudah mendapati teman teman kayak gini.
Sebenarnya dia tuh ingin menangis juga setelah melihat teman temannya menangis,tapi di! tahan karena buat apa nangis juga,mungkin malah memperkeruh suasana.Dan lebay juga sih hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELALUI GARIS TAKDIR
Teen FictionDi Pondok Pesantren Ibnu falah, Rizkia Asy-syifa hidup dalam ketaatan dan ketaatan yang tak tergoyahkan terhadap para guru dan pemimpinnya. Namun, hidupnya tiba-tiba berubah ketika sang gurunya memutuskan untuk menjodohkannya dengan seorang pria yan...