BAB.38 MGT🍃

67 2 0
                                    

Aliran air sungai dengan begitu tenang nya mereka berselancar,tak ada yang lebih menenangkan selain melihat air mengalir.

Air sungai mengalir begitu deras tak henti henti,terasa terwakili rizkia pun tak henti hentinya mengeluarkan air matanya.

Tak henti hentinya ia menangis seseugrukan di dekat sungai yang pernah gus zaidan tunjukan padanya untuk bisa mencari ketenangan.

Namun kini,rizkia hanya sendirian di tempat itu tanpa ada satu orang pun yang berada di sisinya untuk memberikan senderan pundaknya.

Hatinya terasa sesak saat gus zaidan tidak mempercayai dirinya dan apalagi ia akan memadunya dengan ning fatim,cinta pertamanya.

_"Mungkin aku bukan pertama untuk gus,tapi aku adalah awal kebahagian mun gus insyaallah_ "Batinnya.

Tidak ada gunanya ia terus menerus membatin kalau kenyataan nya berbeda dengan yang ia harapkan,nasi sudah menjadi bubur kesalahan fatalnya tidak membuat gus zaidan memaafkannya.

" _Ya allah apa ku salah mencintai seseorang,yang seseorang itu mencintai oranga lain_ "

" _Aku hanya mencintainya karna mu ya rabb,aku mengkhidmatkan diri pada semua guruku,sampai aku mau menikah dengan walau waktu itu cinta belum tumbuh,dan kini apa yang ku lakukan saat mencintainya malah menjadi penyesalan besar baginya ya rabb_ "Curhatnya pada allah.

"Aku tidak ada niat untuk merebutnya dari mu ning,aku hanya membaktikan diri pada guruku bukan karna hawa nafsuku ning,apa salah ku sampai kau tega melakukan apapun kepada ku sampai sejauh ini"Lirihnya.

"Kamu tidak salah riz"

Rizkia terpelojak langsung mengusap air matanya,ia menoleh ke belakang dan benar saja terdengar dari suaranya sangat familiar ternyata sahabat barunya.

"Ara?"Dengan sigab rizkia menghapus bercak air matanya lalu berdiri menghampiri dirinya.

"Kamu tidak salah riz,dia yang salah yang terlalu obsesi pada suamimu riz"Ujar syahara,ia menghapus air mata rizkia yang tak bisa di bendung lagi olehnya.

"Aku menyesal ra,menyesal telah mencintainya,dia lebih mencintai orang lain dari pada diriku"Gumam rizkia.

"Sudah ku bilang kamu ngga salah riz,dan kamu tidak berhak menyesalinya karena seorang istri pasti sudah kewajibannya untuk mencintai suaminya bukan begitu bukan?"Syahara mengajak rizkia duduk di depan sungai yang terdapat ada kursi taman.

"Ra,"Lirih rizkia.

"Iya kia?"Syahara menoleh dan menatap mata berair rizkia.

"Gus zaidan akan berpoligami,dan istri keduanya adalah ning fatim"Dengan bibir keluh dia berucap begitu pada syahara.

"Hah?,beneran riz sama si munafik itu?"Syahara kaget musuhnya akan menjadi madu sahabatnya.

Rizkia pun mengangguk lemas,tidak tau harus berkata kata lagi.

"Aku ngga mau di madu ra,lebih baik aku mundur saja dari pada bersaing pada satu pria ra"Rengek rizkia,seperti memohon untuk menolongnya.

"Lo ngga boleh begitu,bagaimana pun janin di dalam perut lo perlu seorang ayah riz"Ujar syahara.

"Aku ngga peduli,aku lebih baik mundur dari pada besanding dengan satu pria yang mencintai dua hati"Keukehnya,mungkin kesalahpahaman gus zaidan dan kekerasan gus zaidan tidak ada apa apa baginya dan ia bisa dapat memaafkannya,namun untuk di madu dia tidak mau menerimanya apalagi memaafkannya.

"Lo ngga boleh nyerah riz,bentar lagi semua kebohongan itu akan terungkap kamu tenang saja"

Syahara memegang kedua tangan rizkia,dan begitu terkejutnya ia tak sengaja menyetuh kulit kenyal agak basah di telapak tanganya rizkia.

MELALUI GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang