"Aku tidak tahu apa yang kamu lakukan sebenarnya dengan laki-laki itu, tapi aku sangat begitu marah jika wanita yang telah menjadi miliknya di sentuh orang lain."
"Zaidan Mukhtar El-Fatih"
Di malam hari gelap gulita nan indah di hiasi bintang bintang dan juga rembulan gus zaidan dan rizkia baru pulang dari pondok.
Begitulah mereka setelah aktivitas di pondok mengajar dan belajarnya sudah selesai mereka langsung pulang aja walau sudah malam hari.
Umi sayyida dan kiyai aldzam sudah melarangnya untuk pulang dan menginap di sana namun gus zaidan tetap menolaknya karena sudah memiliki kehidupan sendiri tidak mau merepotkan orang tuanya.
"Gus,kita beli pempek dulu yuk"Celetuk rizkia tiba tiba mengajak dirinya untuk jajan.
"Dimana?Boleh ayo kita jajan dulu fa"Jawab gus zaidan.
"Di palembang gus"
"Hah?"Sontak gus zaidan menatap rizkia dengan tatapan menyeramkan.
"Ngga lah gus itu di depan komplek selalu ada Mang mang yang suka jualan pempek"Tunjuk rizkia dan gus zaidan pun menuju tempat yang di tunjuknya.
Hanya beberapa meter gus zaidan tuju ke tempat yang di tunjukan tapi tidak ada satu orang pun hanya ada gerobak dengan tulisan closed berarti sedang tutup."Tutup fa"ucapnya.
"Kita cari kemana aja"Jawab enteng rizkia.
"Besok aja ini sudah malam,mana mungkin malam malam gini ada yang jualan pempek"Omel gus zaidan.
"Tapi guss"rengek rizkia.
"Besok yahh"
"Guss"mata rizkia berkaca kaca dan dengan wajah memohon supaya gus zaidan menurutinya.
Gus zaidan melajukan motornya dan mencari kemana aja lewat pintu doraemon masa iya.
Sudah 2 jam mereka tempuh masih belum juga mendapatkan apa yang di pinta rizkia namun sama sekali tidak ada hasilnya ya karena pempek bisa di sebut makanan langka di sana.
"Gus itu kayak orang jualan pempek masih buka"Seru rizkia menuju gerobak terang yang ada juga anak anak muda sedang nongkrong di sana.
Gus zaidan dan rizkia pun menghampiri pedagang itu dan membelinya 4 bungkus bukan 2 bungkus buat gus zaidan dua bungkus untuk dirinya akan tetapi ke empat bungkus hanya untuk dirinya tidak ingin berbagi pada siapa pun
"Guss aku pengen buang air kecil"Ucap rizkia memegang perutnya masa iya yang bawah kan malu walau sudah di coba juga.
"Iya sana"
Rizkia berlari ke arah wc umum yang berada dekat dengan pangkalan pedagang pedangan jalanan di sana.
beberapa menit setelah selesai rizkia keluat dari wc umum itu dan mau menghampiri suaminya yang masih menunggunya.
tiba tiba ada seseorang yang menghadang kakinya dan hampir terjatuh untung saja seseorang itu menangkapnya."Maaf mba tidak sengaja mba tidak apa apa?"Tanya pemuda itu.
"Tidak apa apa mas"
Cekrek
Tanpa di sadari ada seseorang yang mengikutinya dari belakang dan berdiam di semak semak.
Rizkia melepaskan dirinya dari tangkapan lelaki itu dan beranjak pergi setelah mengucapkan terima kasih padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELALUI GARIS TAKDIR
Teen FictionDi Pondok Pesantren Ibnu falah, Rizkia Asy-syifa hidup dalam ketaatan dan ketaatan yang tak tergoyahkan terhadap para guru dan pemimpinnya. Namun, hidupnya tiba-tiba berubah ketika sang gurunya memutuskan untuk menjodohkannya dengan seorang pria yan...