"Wakafa billahi syahida!"
~~ Rizkia Asy-Syifa ~~
Hari kedua di mana pondok pesantren nurul jannah sudah beraktif kembali ke kegiatan belajar dan mengajarnya.
Rizkia pun sudah mulai mengikuti pembelajaran hari ini bersama kedua temannya yang kebetulan juga satu kelas dengan nya kelas dua aliyah.
Di mata santri santri lama yang baru balik lagi ke pondok melihat rizkia terasa asing bagi mereka namun tidak dengan santri santri senior yang tidak pulang ke rumah.
"Itu siapa yah"
"Itu kayak santri yang di payang gus zaidan""Denger denger dia istri gus dingin"
"Iya kemarin juga dia di pangku olehNya"
Selalu saja berbisik bisik tentang dia membuatnya menjadi risih bukan perkata perkataan mereka tapi karena dia menjadi pusat perhatian orang.
"Terus kalau ning fatim gimana?"
"Yah begitu mungkin di rebut sama dia"
"Huuuh pelakorrrr"
Teriakan demi teriakan mengarah padanya sampai sampai ada yang meneriakinya sebagai pelakor padahal mereka tidak tahu gimana sebenernya.
Tidak tau tanggapan rizkia mau gimana antara sedih dan juga bingung kini bercampur aduk menjadi eksfresi yang sulit di artikan.
"Ning yang sabar ya"Sahut wulan melihat rizkia agak murung sedikit.
Rizkia mengangguk dan tidak memperdulikan orang orang yang meneriaki dirinya walaupun sudah sampai kelasnya pun tetap tetap ada yang berbisik bisik sampai ada yang terang terangan mengalungi dia dengan kertas kertas yang sudah di buntel bulat kan.
"HEH KALIAN!!"Tunjuk zahra dengan kesabaran setipis tissu"KALIAN TIDAK TAU SEMUANYA JADI CUKUP DIAM"Lanjutnya.
Semuanya seketika diam saat zahra sudah mengeluarkan maungnya dia ketua kelas karena paling tegas dan juga galak tampak di segani oleh adik kelasnya atau teman sekelasnya.
Namun begitu tetap aja ada yang berbisik dan ada juga nyadar bahwa dirinya tidak tau apa apa.
"Assalammualaikum ning"Sapa seseorang.
Ada rasa heran saat dirinya di panggil ning oleh santri wati itu,mungkin hampir semua santri sudah tau tentang pernikahannya dan ada juga yang belum juga.
Awalnya mau di sembunyiin tentang hubungan dia,karena gara gara kemarin dia pingsan dan di bawa ke ndalem dengan di payang langsung oleh gus zaidan membuat para santri curiga dan penasaran.
"Waalaikumsalam"Jawab rizkia yang terduduk di meja melihat padanya yang terduduk pula di bangku sebelahnya.
"Aku tasya,boleh kenalan ning"Ucap dia ramah dengan mengulurkan tangan.
"Salam kenal juga tasya,aku rizkia panggil kia aja ngga papa"Ujar rizkia dengan ramah juga.
"Wah ternyata ramah juga ning ini tuh tidak jauh berbeda dengan ning fatim"AntusiasNya.
"Ya siapa juga dia kasar"Celetuk wulan sinis.
"Husst ngga boleh gitu"Tegur rizkia.
"Ya paling dia cari muka aja ning"Beo wulan yang tampak tidak suka pada tasya.
"Wulan ihh ngga boleh gitu bener kata ning rizkia"Ucap zahra memberi nasehat.
Wulan membuang muka dan lebih baik meneruskan menghapal kitabnya sebelum ustadznya datang ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELALUI GARIS TAKDIR
Teen FictionDi Pondok Pesantren Ibnu falah, Rizkia Asy-syifa hidup dalam ketaatan dan ketaatan yang tak tergoyahkan terhadap para guru dan pemimpinnya. Namun, hidupnya tiba-tiba berubah ketika sang gurunya memutuskan untuk menjodohkannya dengan seorang pria yan...