BAB. 43 MGT🍃

80 1 0
                                    

Pasca setelah kejadian tadi ning fatim dan kedua sahabatnya di panggil ke ndalem untuk memberi kejelasan,begitu juga syahara ia pun ikut masuk kesana.

  Syahara sebenenya sengaja ingin masuk,karena ingin memojokak ketiga santri itu.

Semua di kumpulkan oleh kiyai aldzam untuk di musyawarahkan dan di omongkan baik baik,dan hukuman apa yang sesuai dengan mereka.

  "Kenapa kalian berbuat ke keji itu pada mantu saya,apakah kalian punya adab dia mantu saya berarti anak saya"Ujar kiyai aldzam,dari awal dia memang tidak percaya mantunya itu berbuat jahat.

Ketiga wanita itu hanya menunduk tidak sedikit pun menjawab pertanyaan nya,apalagi meliriknya pun tidak sama sekali.

"Lo di butakan oleh cinta,siap dapat resiko asal gus zaidan bersama lo kan?"Celetuk syahara.

Umi sayyida menangis,tayangan tadi tak masing terbayang bayang di benaknya,rasa sakit dan bersalah menyeruaknya.

  "Umi kecewa sama kamu fatim,jangan mentang mentang putri kiyai kamu bisa laluin apa aja yang kamu mau"Ucap umi sayyida,dengan menatap ning fatim dan kedua sahabatnya itu penuh dengan kekecewaan.

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS al-Ahzab ayat 58)

Kiayi aldzam memutuskan untuk menghukum mereka dengan hukuman cambuk sebagaimana yang mereka lakukan nyaris mencambuk mantunya.

Sedangkan gus zaidan dia dari tadi sangat bertanya tanya istrinya kemana,kenapa di tidak datang apakah dia marah padanya?.

"Syahara istri aku di mana?"Tanya gus zaidan menatap syahara.

Syahara gelagapan harus menjawab apa padanya,dia takut gus zaidan hatinya akan hancur setelah melihat kebenaran tadi.tapi mau tak mau ia harus mengetahui semuanya bagaimana pun dia adalah suaminya.

"Di-dia sudah tidak gus"Ujar syahara.

  Gus zaidan mengerutkan keningnya tak mengerti,"Tidak ada,maksudnya dia dimana?"tanya nya,dengan tercirat sedikit panik.

"Dia kecelakaan pesawat saat dia mau pergi ke luar negri,dan lo terdiam di rumah sakit dengan wanita munafik itu"Lirih syahara,terasa sakit jika ia menceritakan hal itu.

"Tidak mungkin"gus zaidan menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Ngga istri aku ada di rumah kan ra,ada di rumah"

"Dia sudah ngga ada,dan jasadnya pun tidak ada yang nemukan"Jelas syahara kembali.

"Ngga mungkin"gus zaidan berdiri dengan leher urat uratnya mengeras marah"Lo pembohong ra,lo pembohong"Ucapnya tak percaya.

Gus zaidan langsung beranjak dari sana dan menuju rumahnya,dengan kecepatan di atas rata rata gus zaidan melajukan mobilnya.

  "Ifa,kamu ada di rumah yah jangan kemana mana kamu,aku mau minta maaf pada mu"Gumamnya.

Dengan beberapa menit gus zaidan sampai di rumahnya lalu menggebrakan rumahnya dan langsung mencari orang yang dia cari.

  Rumah itu tampak bersih seperti orang tak berpenghuni,tapi dia akan tetep mengecek satu persatu dimana keberadaan istrinya.

"Assalammualaikum ifa,ifa ini aku pulang"

"Kamu di mana,ini suami mu apakah kamu tidak ingin menyambutnya"

"Ifa kamu di mana sih,jangan kayak anak kecil main umpet umpetan ifa"

Dia sangat emosional salah bersalah itu terngiang ngiang di benaknya.

MELALUI GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang